#62. Luka Yang Tak Seberapa..

47 15 0
                                    

Selang beberapa hari, Kaisar Lu beserta para pengawalnya berada di salah satu hutan untuk kegiatan tahunan kerajaan. Sebagian prajurit ditugaskan untuk melakukan perbaikan hutan, pengontrolan bahan pangan rakyat, serta pengecekkan pandai besi terpercaya milik istana. Siang itu, Li heeng hanya membuntut kemanapun Xue luan pergi. Yang membuat moodnya hancur adalah saat dirinya juga ditugaskan untuk ikut serta menemani Kaisar Lu.

"Haihh.. kenapa kau melibatkanku juga dalam pekerjaanmu!!" Mencak Li heeng.

"Mengapa kau bising sekali!" Ujar Xue luan.

"Huaaaa!!!! Mau berjalan sejauh apa lagi? Aku sudah lelah!!" Rengek Li heeng.

"Lelah? Pantas saja betismu sangat kecil, jarang jalan jauh rupanya." Ejek Xue luan.

"Bagaimana kau tau betisku kecil?!! Kau suka sekali membuka pakaianku, ya!!" Bentak Li heeng.

"Apa yang tidak aku tau? Seluruh tubuhmu sudah pernah aku lihat." Ujar Xue luan dengan wajah mesumnya.

Tentu Li heeng terkejut hingga melotot. Ia merasa dirinya telah ternodai dan ia mengangkat tangan menyilang menutupi dadanya.

"Sangat memalukan!!!" Teriak Li heeng.

"Hhhhh... aku hanya bercanda, mengapa kau sensitif sekali?" Ujar Xue luan.

Li heeng berjalan dengan hentakkan kaki yang begitu kuat, karena emosi ia pun berjalan lebih dulu meninggalkan Xue luan.

"Percuma saja dia seorang Kaisar, jika berjalan di hutan saja masih jalan kaki!" Gumam Li heeng.

"Jangan buru-buru, di sini banyak ranjau dan makhluk halus!" Ujar Xue luan mengingatkan.

"Aku tidak peduli!!" Kekeh Li heeng.

"Hhhhh... diterkam binatang buas baru kau akan tau!" Ujar Xue luan dan Li heeng tetap pergi hingga tak terlihat.

Dan benar saja, tak lama kemudian suara jeritan Li heeng terdengar menggema. Awalnya Xue luan mengira dia hanya bercanda dan hanya menertawakan, tetapi suara jeritan itu terdengar sangat ketakutan.

"Hahaha!! Apa kubilang? Masih mau tidak percaya ucapanku??" Tanya Xue luan.

.........

"Xue luan!!!! Tolong aku!!!!" Jerit Li heeng.

"Li heeng!!!!" Teriak Xue luan sembari berlari mencarinya.

Tatapan Xue luan berubah tegang dan terdiam di tempat. Ia menatap sekeliling dan mencoba fokus mencari titik sumber teriakan itu. Rasanya terdengar dari arah sebelah kiri, namun wujud Li heeng tidak terlihat sama sekali. Xue luan akhirnya memahami sesuatu, ia pun memejamkan mata dan mulai mengucap mantra. Sebuah energi besar terkumpul di kedua telapak tangannya yang kemudian ia pusatkan ke alam hutan itu.

DUAR!!!

Ledakan keras membuat debu bertebaran serta daun berjatuhan, dan Xue luan akhirnya menemukan kebaradaan Li heeng yang terikat kuat pada salah satu pohon yang memiliki kekuatan ilusi.

"Xue luan!!! Tolong aku!!" Jerit Li heeng ketakutan dan mencoba lepas dari ranting kecil yang melilit di tubuhnya.

"Tetaplah tenang, aku pasti menolongmu." Ujar Xue luan.

"Hiks! Aku takut sekali!" Rengek Li heeng.

Mendadak hembusan udara semakin kencang, dan berputar dari arah kanan dan kiri. Angin itu mendekat pada Xue luan, kemudian ia melayang di udara lalu berpindah dan bertumpu pada tiap batang pohon yang ada di sekelilingnya. Semua kekuatan dalamnya ia kerahkan dan memusat satu persatu hingga angin itu membelah dan hembusan udara kembali normal. Xue luan menoleh ke arah Li heeng dan membelah tiap ranting yang melilit di tubuh Li heeng.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang