Genre Romance Wuxia ❤
Murni karya imajinasi sendiri
[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN]
*Wajib Follow terlebih dahulu!
BIASAKAN VOTE SETELAH
MEMBACA YAA.. :)
Blurb 🍃
Seorang gadis dari klan kultivator berupaya membangkitkan kembali kejayaan dunia seni...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada malam yang semakin larut, Li heeng berjaga untuk memastikan api unggun itu tetap menyala, namun pandangannya kembali fokus menatap wajah Xue luan dan terheran karena pemuda itu kelihatan semakin pucat. Ia pun kembali mendekat dan menyentuh dahinya.
"Gawat! dia demam, bagaimana ini?" ucap Li heeng lalu duduk menyilangkan kedua kakinya sambil jari telunjukknya ia arahkan ke dahi Xue luan. Li heeng mengucap mantra untuk menenangkan dan menetralkan aliran darah tak lancar di tubuh Xue luan.
Di kediaman akademi perguruan Fungyao, Anming datang menemui Xuyi dengan tatapan tajamnya. Ia menanyakan keberadaan Li heeng padanya, akan tetapi mereka hanya diam menunduk.
"Jawab aku!! mana Li heeng? kenapa kalian kembali tanpa bersamanya?" bentak Anming.
"Emm.. Li heeng b-bilang dia akan menyusul, s-sebentar lagi pasti akan datang" jawab Xuyi takut.
"Benar yang dikatakan Xuyi, Li heeng yang menyuruh kami pergi duluan" ujar teman Li heeng lainnya.
"Omong kosong!! berani sekali kalian meninggalkannya!" bentak Anming.
"Maaf Anming, t-tapi Li heeng sendiri yang menyuruh kami kembali duluan, dan dia mengatakan akan segera menyusul, kami tidak menyangka jika dia tak kunjung kembali" ujar Xuyi, kemudian Wuyao dan Feng xi datang.
"Mengapa kalian bisa sejahat ini pada Li heeng!!" senggak Wuyao pada Xuyi.
"Kalian salah paham, Li heeng sendiri yang menyuruh kami pergi!" ujar Xuyi berulang kali meyakinkan.
"Kalau sampai terjadi sesuatu pada Li heeng, kau yang harus menanggungnya!" ucap Feng xi emosi, lalu mereka bertiga pergi dari situ.
Anming segera mengumpulkan semua murid di perguruan Fungyao untuk mencari keberadaan Li heeng. Shangguan Zhao yang baru mendengar kabar jika Li heeng tak kunjung kembali, juga ikut keluar mencarinya. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua murid berpencar ke beberapa titik di kota Xunmeng, sedangkan Anming memilih mencari Li heeng ke hutan di dekat kota Xunmeng. Saat malam semakin larut, Xue luan terbangun dari tidurnya. Ia menyadari Li heeng nampak kelelahan. Xue luan menurunkan tangan Li heeng dan menatap wajahnya yang sudah mengantuk. Bibirnya tersenyum menatap Li heeng yang sesekali tertunduk kaget.