#07. Suasana Baru..

295 50 1
                                    

Pemuda yang menggendong Li heeng tersebut bernama Wuyao, ia adalah murid terbaik dan satu-satunya kepercayaan Shangguan Zhao.

"Wuyao, letakkan dia di sana" ucap Shangguan Zhao. Usai membaringkan Li heeng di tempat tidur, Wuyao berdiri memperhatikan wajah Li heeng yang sedang pingsan. Setelah 5 menit kemudian, Wuyao penasaran lantaran Li heeng tak kunjung sadar.

"Guru? kenapa gadis ini pingsan lama sekali?" ucap Wuyao.

"Coba kau sadarkan dia" ujar Shangguan Zhao.

"Caranya guru?" tanya Wuyao bingung.

"Bangunkan saja dia" ujar Shangguan Zhao.

"Ooo.. baik" ujar Wuyao lalu duduk di samping Li heeng dan menepuk-nepuk pipinya. Ia juga mencubit hidungnya bahkan menusuk lembut pipi Li heeng dengan jari telunjukknya.

"Nona? bangun nona? nona?" ucap Wuyao terus-menerus.

Li heeng pun sadar dan langsung terkejut melihat wajah Wuyao yang begitu dekat dengannya, ia pun berteriak sambil mendorongnya kuat. "Aaaaaaa!!!" teriak Li heeng terdengar sangat keras dan teriakannya membuat Wuyao ikut berteriak sambil menjauh darinya. Raut wajah Shangguan Zhao yang sedang membaca buku berubah kesal mendengar teriakan mereka yang memenuhi seisi ruangan itu, ia bahkan sampai memijat dahinya.

"Apa yang kau lakukan!!" teriak Li heeng sembari melempari bantal yang ada di dekatnya pada Wuyao.

"Nona, anda jangan salah paham, aku hendak membangunkan anda" ucap Wuyao menangkap bantal itu.

"Tapi kenapa kau mendekatiku! berani sekali kau ini!!" bentak Li heeng marah.

"Ekhem!" tegur Shangguan Zhao dengan raut wajah dinginnya.

Li heeng langsung diam menunduk dan juga sedikit takut. Kemudian Shangguan Zhao meminta Li heeng untuk duduk di hadapannya, "Kemarilah" ucapnya. Li heeng melangkah dengan sangat pelan sembari melirik ke arah Wuyao dan menjulurkan lidah seakan mengoloknya, kemudian Li heeng duduk dengan kaki yang mulai gemetar di hadapan Shangguan Zhao.

"Tadi teriak, sekarang diam dan kaki juga gemetar, bukankah tadi kau bilang ingin bertemu dengan Shangguan Zhao?" ucapnya sembari meletakkan bukunya.

"I.. itu, itu me-memang benar, aa.." ucap Li heeng terbata-bata.

"Haih.. bicaralah yang benar, katakan apa yang ingin kau sampaikan padaku, aku bahkan sampai membawamu ke kediamanku, apa kau tau? tidak sembarangan orang bisa datang kemari" ujar Shangguan Zhao.

"Aku ingin mengatakan jika aku adalah... maafkan aku tuan!!" ujar Li heeng tiba-tiba bersujud membuat Shangguan Zhao terkejut dan Wuyao tertawa cekikikan melihatnya.

"Apa yang kau lakukan?" ujar Shangguan Zhao.

"Maaf atas sikap dan tindakanku yang sangat memalukan" ujar Li heeng malu.

"Awalnya aku ingin kesan pertamaku bertemu dengannya itu nampak sopan dan anggun, tapi kenapa justru aku harus bertemu dia dengan cara seperti ini, haduuh!" batin Li heeng membenci dirinya sendiri. lalu matanya melirik dan melihat Wuyao sedang tertawa sembari berjalan keluar dari ruangan itu. "Awas kau!" batin Li heeng kesal dengan Wuyao.

"Bangunlah, aku sudah melupakan semuanya, sekarang katakan siapa namamu dan apa tujuanmu ingin bertemu denganku" ujar Shangguan Zhao.

"Namaku Li heeng, aku mencari anda karena ingin bisa menjadi murid anda" ujar Li heeng.

"Li heeng?? seperti pernah mendengar nama itu" batin Shangguan Zhao.

"Berapa usiamu?" tanya Shangguan Zhao.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang