8. I'm Sorry

1.4K 227 10
                                    

Hampir satu minggu mereka berada di Glade. Semua kegiatan juga mereka ikuti dengan tenang. Namun Malfoy sama sekali tidak mau bicara padanya. Tentu saja itu membuat Harry merasa jengkel setiap hari.

Hal lain yang membuatnya kesal tak karuan adalah Minho. Pemuda berwajah asia dengan tubuh atletis itu sama sekali tak menanggapi pertanyaan Harry seputar hal-hal di balik tembok. Hanya satu hal yang Minho katakan padanya saat itu.

“Kau akan ketakutan jika ikut masuk ke balik dinding, Harry. Karena di sana adalah sarang para grievers.”

Grievers? Apa itu?”

“Makhluk mengerikan yang bisa membunuhmu.”

Begitulah percakapan terakhir Minho dengannya.

Pernah suatu hari, Harry begadang hingga fajar hanya untuk menunggu celah dinding terbuka. Ia berniat untuk masuk sendirian ke sana, dan mencari tahu kebenaran tentang makhluk yang diceritakan oleh Minho. Tapi rencananya gagal kala Winston dan Gally memergokinya. Kedua pemuda itu kedapatan tugas berjaga. Dan esoknya Harry langsung diceramahi habis-habisan oleh Alby dan Newt.

Grievers menyeramkan, katanya. Aku yakin mereka tidak akan berkata begitu jika sudah melihat Basilisk,” gumam Harry sendirian.

Setelah makan siang tadi, para gladers kembali melakukan tugasnya masing-masing. Sebagian ada yang masih beristirahat sambil mengobrol.

Kali ini Harry mendapat tugas membelah beberapa batang pohon untuk dijadikan persediaan kayu bakar. Partnernya, Clint, sedang mengisi ulang botol minum mereka.

Nalarnya penuh dengan teka-teki yang tak bisa ia pecahkan. Hal itu menyebabkan kapak yang ia pegang sesekali meleset dari kayu.

Ia merindukan Hermione. Ia juga rindu kekonyolan Ron. Dan ia juga sedikit merindukan Ginny. Belum lagi ia memikirkan bagaimana nasib tim Quiddicth Griffyndor tanpa kehadirannya.

“Apakah mereka akan baik-baik saja, ya?”

Sedari tadi juga, Harry memikirkan banyak kemungkinan dengan garis waktu yang terjadi di Hogwarts. Jika ia dan Malfoy terlempar ke Glade, lalu apa yang terjadi di dunia miliknya?

Apakah Harry dan Malfoy menghilang? Atau ini hanyalah mimpi mereka belaka? Atau tubuh mereka hancur saat ledakan terjadi di kamar mandi itu sehingga mereka mati? Dan apakah mungkin saat ini ia dan Malfoy tengah dihukum di akhirat?

“Tapi mana mungkin akhirat dipenuhi ladang jagung dan gandum seperti ini!” celetuk Harry pada dirinya sendiri.

Tapi yang paling ia khawatirkan dari itu semua adalah, jika memang ia dan Malfoy benar-benar telah menghilang dari Hogwarts, lalu bagaimana nasib teman-temannya?

Apakah nanti mereka bisa mengalahkan Voldemort?

Atau mungkin sekarang Hogwarts sudah dikuasai oleh kegelapan?

“Itu tidak boleh terjadi!” seru Harry.

Ia melemparkan kapaknya ke sembarang arah lalu berjalan dengan marah.

“Hey, Harry! Kau mau ke mana?” seru Clint yang sedang berjalan ke arahnya dengan beberapa botol air minum di tangan.

Namun Harry tak menggubris Clint sama sekali. Sepasang mata emeraldnya menatap tajam ke arah kumpulan pemuda berambut pirang yang sedang menganyam deretan batang pohon bambu untuk dijadikan dinding bangunan.

Saat jarak mereka sudah dekat, Harry langsung mencengkeram kerah kemeja Malfoy dan meninju pipi pemuda itu.

“Wow wow, apa yang terjadi padamu Harry?!” seru Newt panik.

Harry Potter and The Maze RunnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang