| Chapter 20 | : Dangerous

26 5 0
                                    

Tidak ada waktu untuk menanyakan pada Daman tentang semua ini. Karena yang kutahu, bahaya dan sosok pria yang kukenal sebagai good boy itu tak lain adalah pembunuh. Ya, sepertinya dugaanku benar. Dalam waktu kurang dari dua menit, setelah meyakinkan jati diri Daman yang sebenarnya. Aku telah menarik langkah pergi menjauhi ambang pintu, bergerak segesit mungkin menuruni tangga dan tak memperdulikan ketika kakiku menendang kantung plastik dan tumpukan botol kosong dengan sisa cairan kuning di dalamnya. Jangan bilang jika air di dalam kotak kaca itu berasal dari botol-botol bertuliskan formalin. Aku baru sadar jika sebagian besar label botol-botol itu lenyap.

Pintu rumah Daman sudah kubanting hingga tertutup dengan sempurna. Berjalan melewati halaman rumah pria pembunuh itu serta mencari bantuan. Sayangnya tak ada segelintir orang pun di luar. Kompleks ini begitu sepi dan kosong. Berlarian sendirian di jalan menuju rumah bukan hal yang menyenangkan. Apalagi ketika keringat mulai membanjiri ketiak dan kening. Gadis yang tak suka berolahraga sepertiku sangat payah hanya untuk berlari sampai menabrak pintu. Tak ada waktu lagi, jika rasa takut itu datang. Menyeruak dari kejauhan, mengejar setiap tapak-tapak langkah yang kuambil. Menelan tubuh dalam kubangan asap hitam penuh bisikkan menakutkan tentang apa yang akan terjadi setelah ini ... setelah Daman tahu atau aku tahu dan kami berdua saling mengetahui satu sama lain.

Dia tahu aku menyusup ke dalam rumahnya tanpa permisi. Sementara aku tahu jika Daman bukanlah pria normal yang baik-baik saja. Aku yakin, dia tidak akan tinggal diam. Dan aku harus bersiap sebelum itu terjadi.

Pintu sudah terkunci, begitu pun langkahku masih terpacu mengunci semua jendela dan pintu belakang. Menarik tirai penghalang kaca dan menghidupkan lampu sebagian. Ini bukan saatnya berteriak gila mencari bantuan. Banyak rumah tak berpenghuni di sini. Dan yang ada pun pasti tak ada orang. Tak ada Satpam yang bekerja tetap di sini.

Aku memasuki kamar dan segera meraih ponsel untuk memanggil Polisi. Tapi desahan panjangku lebih dulu keluar saat ponselku mati, tak ada daya batrai tersisa. Ingin rasanya melempar benda padat ini ke dinding sampai hancur. Meski tetap saja aku yang salah karena malas mengisi daya batrainnya.

Saat aku sibuk mencari-cari kabel pengisi daya yang membuatku terkejut. Kabel itu terpotong menjadi empat bagian kecil. Siapa yang melakukannya? Tidak mungkin ulah dari tikus. Sebab, saat aku mengamati potongan itu, kabel dipotong oleh benda tajam hingga membuat potongannya memipih rapi.

Satu hal yang ada dalam kepalaku jika mungkin ini adalah kerjaan dari Dana. Gadis hantu itu mau mencoba menakutiku. Sungguh, saat ini aku takut. Sangat takut. Mondar-mandir di dalam kamar dengan jari-jemari bergetar, ketakutan dengan fakta yang kulihat itu. Tentang Daman dan juga ... Dana!

Mataku hampir saja meloncat keluar jika mengingat bentuk dari gadis yang di dalam kotak kaca itu, ditenggelamkan bersama cairan pengawet. Rambut yang melayang-layang ... meskipun tak jelas rupa mayatnya karena seluruh permukaan kulitnya menggosong. Tapi aku yakin akan satu hal.

Sama seperti ketika Dana datang mengganggu dan meminta pertolongan waktu itu. Menyuruhku untuk tak mendekati Daman dalam artian menjauhinya. Mungkin, hantu itu tengah memperingatkanku akan bahaya. Setiap kali Daman datang, gadis itu ikut muncul dan menjelma menjadi Daman. Seolah-olah aku diberi peringatan tentang semua yang terjadi.

Saat Daman pertama kali muncul, mencuri perhatian Ibu dan tentunya aku. Dengan sikapnya yang teramat terpuji itu ternyata ada hal buruk di baliknya.

Sekali lagi aku harus memastikan dan membenarkan teoriku bahwa sosok malang di dalam aquarium itu adalah Dana. Gadis yang Daman bunuh entah kapan. Dan selama aku tinggal di rumah ini banyak hal yang terjadi. Ingatanku seperti ditarik ketika jatuh tenggelam di kolam belakang rumah. Gadis itu atau tak lain adalah Dana muncul, ikut tenggelam bersamaku.

THE TALK : Beyond The Water ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang