Aku beranjak dari kursi belajar. Menjauhi buku catatanku sendiri dan menarik langkah cepat, mundur secara kaku hingga punggungku terasa sudah membentur permukaan pintu kamar yang tertutup.
Mataku terpejam, merasakan deru napas yang mulai memburu bersama dengan bagian belakang tubuhku yang menempel sempurna pada permukaan pintu. Sejenak kedua mataku kembali terbuka. Bola mataku bergerak dengan hati-hati mengitari sekelilingnya. Rasa takut mulai mengusik seperti sebelumnya. Batin dan perasaan bahwa mengira akan kemunculan sosok gadis itu di dalam kamar.
Padahal kamarku tidak gelap apalagi harus disebut menyeramkan. Tapi tetap saja, jika ada hantu penasaran dan mengganggu seperti ini, bagaimana aku bisa tenang berada di kamarku sendiri setiap hari dan jamnya.
Bisa saja dalam sebulan aku gila dan merancau asal-asalan.
Aku segera menarik napas dan mengusap permukaan pintu kamarku yang baru kusadari begitu kasar teksturnya. Banyak cekungan kecil hingga memanjang. Kutebak jika bukan karena rayap pada kayunya dan dipaksa dicat ulang.
Aku menatap sekelilingnya sekali lagi. Meskipun rasanya aku belum puas dengan yang kulakukan.
Oke, ruangan masih tetap sama, tidak ada yang berubah dan sosok itu juga tidak datang.
Beberapa saat aku mendapat celah-celah kelegaan jika keadaan mulai membaik. Hantu sialan itu tidak muncul, tak seperti yang kuduga beberapa saat yang lalu. Ya, sepertinya dia hanya ingin menulis di buku catatanku dan iseng menunjukannya. Tapi kembali lagi pada makna tulisan itu. Siapa yang harus aku jauhi? Untuknya?
Sialan! Kenapa hantu suka membuat semuanya jadi rumit begini? Bukannya dia menggangguku hanya untuk mendapat bantuan? Bukannya dia pernah muncul secara tiba-tiba dan meminta tolong waktu itu?
Tanpa sadar aku merasakan kesal yang teramat dalam. Aku merasa bahkan sudah seperti orang paling konyol dan tidak punya kerjaan karena diganggu oleh roh-roh penasaran yang menyebalkan.
Haruskah aku memanggil pengusir setan agar semuanya beres? Akan tetapi kembali lagi, Ibu pasti marah dengan situasi semacam ini? Apa nanti yang akan Ibu katakan? Hantu? Pengusir hantu? Gangguan roh? Hantu bergentayangan? Memberi upah yang hanya membuang hasil kerja kerasnya demi mengusir makhluk kasat mata tengil ini?
Itu tidak akan pernah terjadi, kecuali Ibu akan menyeretku ke rumah sakit jiwa dan menangis tersedu-sedu mengetahui putrinya mengidap gangguan jiwa. Dan aku akan hidup dengan pakaian serba putih dan rambut aut-autan. Tertawa cekikikan sendirian. Atau sekalian kaki dan tanganku diborgol layakanya tahanan paling berbahaya seperti dalam film man in black.
Oke, sampai sini, pemikiranku sangat konyol dan ceroboh. Terlalu mengada-ngada. Menjadi gila memang mudah.
Saluran pernapasan terasa sesak, aku menyisir rambut dengan jemariku, hanya sekilas. Membiarkan ujung-ujung rambutku jatuh ke depan dada. Itu adalah kebiasaanku saat bingung harus berbuat apa. Aku baru tahu itu, saat aku berniat menyembunyikan kertas ulangan dengan nilai rendah dari Ibu. Padahal dia pasti menungguku di depan pintu rumah. Setia menanti atau bersiap mengumpulkan ceramahan untukku.
Beberapa menit berlalu, aku yakin jika tidak ada yang akan terjadi lagi. Selain buku catatan itu yang masih tergeletak di meja belajarku dan tulisannya masih merangkai manis di sana.
Otakku berputar cepat saat langkah yang kuambil kembali maju dan mendekati letak meja belajarku. Mengamati dari jarak yang perlahan mulai terpangkas. Tulisan 'jauhi dia untukku' membuatku merasa dituduh telah melakukan sesuatu yang tidak disukai hantu itu. Tapi siapa memangnya yang aku dekati? Atau siapa yang harus aku jauhi? Siapa orangnya? Apa yang membuat hantu itu dengan suka rela menulis kata se-possessive ini di buku catatanku?
Dan mungkin ... jika akhir-akhir ini mungkin aku cukup mengenal seseorang. Hanya satu orang kecuali Bibi Sum. Aku masih bisa menerima kehadirannya secara normal.
Siapa lagi jika hanya dia ... satu-satunya orang yang seolah mampu masuk dengan cara lain. Cara yang mudah dan tak tampak mencurigakan, tapi mampu mencuri perhatian. Dia menerobos area di mana bisa mendapat kepercayaan Ibu seutuhnya. Menguasai orang-orang di rumah ini.
Meskipun perlahan aku tahu akan menempatkannya kembali pada kotak yang semula.
Seseorang yang masih penuh misteri.
Kalian tahu? Tidak ada lagi terkecuali Daman orangnya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALK : Beyond The Water ✔
De Todo🎖: Winner Shortlist AIFIL 2023 🎖: The 5th Winner of Event The Goosebumps Love - WattpadRomanceID 🎖: Reading List AIFIL 2023 - WattpadChickLitID © KANG ZEE present • (#) GIRL'S IN THE NIGHTMARE • THE TALK: Beyond The Water • THE 3RD FULL NOVEL '...