Sudah dari sepuluh menit yang lalu gadis itu melirik handphone yang tergeletak di sampingnya. Berharap satu pesan muncul dari sana. Tapi nihil .
Beberapa hari selalu diperhatikan dengan pesan-pesan kecil Reza yang menurutnya sedikit lebai,tapi hari ini saat tak ada satu pesanpun datang dari lelaki itu seolah ada yang hilang dalam dirinya.
Meskipun hanya pesan basa basi _ menanyakan sudah makan atau belum?sedang apa?pulang mau dibawakan apa?
Hal hal kecil seperti itu yang beberapa hari kemarin menurut Ningrum terkesan aneh tapi hari ini dia nantikan.Mendesah resah.
Dia raih handphone itu demi memastikan lagi.
Ah kenapa jadi aku yang malah lebai gini?Untuk mengalihkan perhatiannya iseng dia melihat nama kontak yang lain.
Mas janu.
Ya Ningrum hafal dengan nomer lelaki itu maka dia save di kontak handphone baru pemberian Reza.
Tapi hingga detik inipun Ningrum tak menghubungi nomor itu sama sekali.
Entah karena dia takut Janu kecewa entah karena hal apa dia tak tau tapi rencana tinggal rencana yang awalnya dia memiliki handphone ini untuk menghubungi kekasihnya tapi sama sekali tak ia lakukan.Malah setiap hari dia dimanjakan oleh pesan -pesan kecil Reza yang entah kenapa pesan kecil seperti ini yang tidak pernah Mas janunya berikan seakan membuat dia merasa di cintai.
Cinta?
Tidak! Ini bukan cinta !
Mungkin lebih tepatnya hanya 'sogokan' biar nanti malam lelaki itu lancar untuk bersetubuh dengannya.Ya hampir setiap malam Reza selalu meminta Ningrum ke kamarnya bahkan jika lelaki itu pulang terlewat malam maka lelaki itu akan menyambangi gadis itu di kamarnya demi meminta service ranjang pada Ningrum.
Tak cukup puas lelaki itu dengan satu kali pelepasan,bahkan harus berkali -kali agar bisa tertidur pulas.
Ningrum yang awalnya kewalahan tapi karena sudah biasa dengan tabiat majikannya jadi terbiasa, bahkan lelaki itu memberikan vitamin untuk Ningrum supaya tidak gampang lelah.
Ya majikan Ningrum ini seperti lelaki hiper sex. Yang selalu menggila jika berdekatan dengannya.Terkadang Ningrum heran bagaimana lelaki yang tabiatnya seperti Reza bisa berpisah dengan istrinya?
Apa yang mengakibatkan mereka bercerai?
Tapi pertanyaan itu hanya disimpan dalam hatinya tanpa berani menanyakan langsung.Memikirkan berpisah dan bercerai Ningrum malah jadi berpikir tentang dirinya sendiri.
Apakah mungkin juga Reza akan membuangnya jika ia sudah bosan padanya?
Jangankan menunggu bosan,apakah lelaki itu juga akan tetap mau' memakai 'dia jika Reza tahu status Ningrum yang sebenarnya. Sudah menikah dengan bandot tua seperti juragan Darsa?
Haruskah Ningrum jujur saja pada Reza ,sebelum lelaki itu tahu dari orang lain dan pasti langsung murka karena merasa dibohongi .Ahhh
Tapi bukannya itu adalah keinginannya berpisah dan lepas dari lelaki itu?Tapi entah kenapa sudut hati Ningrum terasa nyeri membayangkan ia harus di buang oleh Majikannya.
Dia jadi seperti sampah yang sudah tak diinginkan lagi .**
"Kamu menunggu saya?"lelaki itu tiba-tiba sudah memeluk Ningrum dibelakangnya. Gadis itu melirik sebentar lalu kembali sibuk menggoreng pisang.
"Mau dibikinin minum apa Mas?" Tanyanya sambil melerai tangan Reza yang mengusap-usap dadanya.
"Susu aja boleh?"
"Lepasin dulu tangannya!"
"Mau susu yang ini" ucapnya sambil meremas dadanya lalu membuka dua kancing Ningrum dari belakang.
"Mas ..!"
"Bentar saja"
begitulah Reza dengan tingkat ke mesumannya yang tinggi. Tidak pernah mau melihat tempat, situasi dan kondisi dan yang pasti selalu memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ningrum ( Selesai )
General FictionWarning!!!! Area 🔞🔞🔻🔻 Sudah ada tandanya ya 'guys. Tolong kesadarannya untuk tidak membaca bagi yang di bawah umur!! Kabur dari pernikahan,terpaksa Ningrum jadi Asisten Rumah Tangga di kediaman seorang dokter muda. Tapi nasib tak berpihak padan...