8.

28.6K 619 10
                                    

Ningrum sudah sampai rumah majikannya kira-kira setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam .

Meletakkan semua belanjaan di dapur lalu mencuci dan menyimpannya di kulkas. Sesudahnya dia memasak  buat makan malam nanti.

Selesai memasak dan berbenah Ningrum masuk ke kamarnya.
Dia kaget saat mendapati paper bag berada di atas tempat tidurnya dengan tulisan merek handphone ternama.

Ini punya siapa?kenapa ada disini?

Menyadari barang yang ada di hadapannya saat ini adalah barang yang tak murah dia jadi merasa takut.
Dia takut di jebak dan di  fitnah mencuri.

Gadis itu meraih paper bag itu dan membawanya naik ke kamar Reza.

Dia mengetuk sekali lalu terdengar suara Reza memerintahkan masuk dari dalam.
Sedikit takut dia masuk ke kamar Majikannya  . Terlebih lelaki itu sedang setengah  berbaring dengan laptop menyala menumpu perutnya.

"Em __Mas ini  punya siapa ? Ada di kamar aku" Gadis itu mengangkat bungkusan di tangannya.
Lelaki itu menutup laptop dan meletakkan di meja Nakas ,dia menegakkan punggungnya dengan bantal lalu melambaikan tangan meminta gadis itu mendekat.
Ragu gadis itu mendekat ke arah Reza tapi  baru beberapa langkah  lelaki itu  malah menariknya duduk di pangkuannya.

"Akhh"  dia terpekik kaget dan berusaha bangun tapi lelaki itu menekan tubuhnya kuat.

" Jangan melawan saya terus" bisiknya tajam ,tapi tak lama dia mengecup tengkuknya satu tangannya meraih paper bag yang ada di tangan Ningrum.

"Ini buat kamu. Suka?"

"Em__" Ningrum kaget sekaligus
bingung mau menjawab apa. Dalam hati dia sebenarnya suka  tapi terlalu malu untuk mengatakannya.
Apalagi dia juga sangat butuh barang itu. Untuk hiburan dia di rumah dan untuk menghubungi Mas Janunya.

"Suka tidak?? " Godanya sambil mendekap gadis itu . Gadis itu mengangguk pelan.

"Makasih " ucapnya lirih ,tapi masih terdengar oleh Reza.

"Terimakasih doang? Tidak ada hadiahnya???" Ucapnya sambil mengecupi rambut gadis itu.

Deg
Ningrum berpikir sejenak lelaki ini minta hadiah pasti yang dimaksud adalah 'sex' kan?
Ah dia baru tersadar handphone ini tidak gratis. Ini  adalah bayaran atas service tempat tidur yang dia berikan.
Sungguh dia merasa miris. Tidak ada bedanya dia dengan seorang pelacur.

Tanpa terasa setetes bening meluncur ke pipinya.

" Rum kamu kenapa? " Tanya Reza menyadari kesedihan Ningrum.
Gadis itu menggeleng ,semakin dia mau bicara rasanya ulu hatinya semakin sakit.

"Jangan sedih ,Rum. Oke saya cuma bercanda. Saya tahu punya kamu masih sakit . Saya tidak minta apa-apa . Jangan sedih lagi" dia mengusap air mata gadis itu dari samping.

Benar kan lelaki itu pikirannya ke arah sana

"Saya cuma pengen bisa hubungi kamu,takutnya kamu ketiduran lagi seperti kemarin. " Ucapnya setengah menggoda.lalu mencubit gemas pipi Ningrum  tapi gadis itu  tak bergeming.

Namun tak lama suara dering bel mengagetkan mereka.

"Aku ke bawah dulu Mas" pamitnya sambil melerai tangan Reza di perutnya lalu beranjak berdiri.

**

Sampai di pintu depan ,saat Ningrum membuka pintu dia tertegun  mendapati wanita dewasa dengan baju sexi tengah berdiri di depan pintu dengan kotak di tangan.

"Em,nyari siapa ya Mba?"

Wanita itu melotot.

"What!!mMbak. Sopan kamu ya. Kamu siapa ngapain di sini?"

Ningrum ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang