16.

30.2K 898 166
                                    

"Mau sama juragan Darsa saja apa gimana?"
Ledek Reza saat Siti dan majikannya sudah pulang.
Reza duduk di sofa mendekap Ningrum yang duduk menyamping di paha kirinya.

"Mas apaan sih jangan godain terus" ucapnya dengan bibir mencebik,tapi jemarinya mengusap -usap rahang suaminya merasakan bulu-bulu tajam yang belum dicukur beberapa hari ini.

" Lagian waktu itu yang datang memang dia Mas" kilahnya masih ngotot.

"Sebentar saya sebenarnya masih heran kenapa bisa kamu berfikir bahwa yang menikahi kamu itu pak Darsa?"

" Em , ndak tahu Mas . Mungkin karena waktu itu aku tidak begitu menyimak bapak ngomong apa. Terus ditambah lagi pria tua itu matanya genit mengedip-ngedip sambil menjulurkan lidah. Ya aku mikirnya jadi kesana. Lagian ngapain sih kakek- kakek gendut itu yang harus datang ke rumah?"

" Iya sayang. Pak Darsa itu aku minta tolong buat lamarin kamu "

"Emang dia bapaknya Mas Reza?"

" Bukan. Memangnya mirip?"

"Enggaklah" teriaknya cemberut. Membayangkan lelaki tua dengan gigi emas itu entah kenapa membuatnya bergidik.

Reza terkekeh

"Orang tua saya sudah lama meninggal 'Rum."

" Em maaf Mas"

"Dia itu yang bantu mengelola tanah dan lahan saya Rum. Kebetulan saya punya beberapa di kampung Selo. Ya pak Darsa itu yang mengelola"

"Owh terus kok bisa mas Reza' itu' sama aku? " Ucapnya sambil mengalihkan pandangannya.

" Itu apa? " Godanya sambil mendekap erat gadis itu dalam pelukannya

"Em apa ya" terlalu malu untuk mengucapkan ' cinta' ,Ningrum takut Reza akan berpikir dia terlalu percaya diri.

" Cinta maksud kamu? " Gadis itu diam tapi dia menggigit bibirnya membuat Reza gemas.

"Jangan di gigit,bikin pengen" ucapnya sambil mengusap bibir gadis itu dengan jempolnya.

" Dulu saya sering ke rumah pak Darsa untuk mengecek lahan dan saat saya ke rumah pak Darsa itulah saya sering ketemu sama gadis bersepeda yang pulang sekolah,bahkan saya pernah ditabrak juga sama dia"

"Maksudnya gadis itu aku Mas? " Potongnya dengan wajah bingung. Lelaki itu mengangguk tapi Ningrum sama sekali tak ingat kapan mereka bertemu. Mungkin hanya Reza yang tahu.

" Saya bertanya sama pak Darsa ,tentang kamu ,dan kebetulan nya pak Darsa bisa membantu. Ya sudah akhirnya terjadilah yang seharusnya terjadi" ucapnya sambil mengulum senyum.

"Dengan memaksa nikah buat bayar hutang kan? " Cibir Ningrum

" Saya sih tidak tau menahu tentang itu Rum,saya terima beres saja"

Gadis itu cemberut.

"Kenapa ? Kamu masih menyesal menikah dengan saya? "
Raut wajah Reza tiba-tiba berubah masam, dia membuang muka jengah.
Tak menemukan jawaban dari gadis itu ,Reza mengangkat tubuh Ningrum mendudukannya di sofa lalu beranjak berdiri,melangkah ke arah dapur .

Ningrum terperanjat lalu mengejarnya.

"Mas jangan marah" teriak Ningrum menahan lengan Reza tapi lelaki itu tetap melangkah ke kitchen set dapur.
Ningrum mengikuti lelaki itu sambil merajuk.

" Aku sudah tidak menyesal Mas, aku seneng bisa nikah sama Mas Reza" gadis itu menempelkan kepalanya di lengan suaminya,tapi lelaki itu tetap diam.

"Mas "

" Tidak ingin ke Jakarta lagi menyusul Mas Janu mu itu??" Sindirnya pedas.

" Ih mas Reza jangan bahas itu lagi. Nanti malah berantem lagi. Aku di diemin lagi.__ Aku sudah putus sama Mas Janu" sedikit paham dengan reaksi Suaminya jika membicarakan sang mantan.

Ningrum ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang