11.

21.9K 582 23
                                    


"Rum.."

Selepas periksa pasien Reza mencari keberadaan Ningrum. Di panggil pelan tidak ada sahutan, diteriakin pun sama saja. Akhirnya dia putuskan pergi ke kamar gadis itu. Dan benar saja Ningrum tengah terbaring di tempat tidur dengan selimut menutup hampir seluruh badannya.

"Rum"

Masih diam.

"Rum" dia menyibak  selimut itu ,tapi gadis itu bergeming dengan mata tertutup rapat.
Tapi Reza tau gadis itu hanya pura-pura tidur,karena bulu matanya bergerak pelan.

Akhirnya mau tak mau Reza menggunakan cara licik. Dia tak perduli akan kemarahan Ningrum  segera dia buka kancing baju piyama gadis itu  . Baru tiga kancing terlepas mata Ningrum sudah melotot sambil mencengkram bajunya.

"Ndak mau!"

"Harus mau!

"Pokoknya ndak mau!"

"Jangan bikin saya maksa ya Rum"

"Ndak mau ,Mas udah enak-enak tadi sama gadis itu ngapain masih deketin aku?!!!"

"Apaan ?periksa dikata enak-enak"

"Endak. Ama dia aja sono yang  seksi. Toke* nya juga gede"teriaknya sambil menarik selimut . Segala pikiran kotor yang sedari tadi ia simpan akhirnya meledak keluar.
Hatinya gondok setengah mati.
Satu ujung bibir Reza terangkat naik.
Cemburu. Hem??

"Gede doang ,ga bisa dipegang,enakan juga punya kamu" jawabnya mesum sambil memaksa meremas dada Ningrum. Reflek Ningrum  mengibaskannya sambil memukul.

"Akhh,sekarang maen kasar terus" dia memijit tangannya yang nyeri.

"Bodo,keluar sana." Dia menutup seluruh badannya dengan selimut lagi .

"Oh bener ya ,saya keluar" jawabnya sambil menyalakan handphonenya lalu memencet-mencet layar.

Melihat sinar handphone tiba - tiba Ningrum panik mengingat foto telanjangnya  dan langsung membuka selimut dan mencengkaram pergelangan tangan Reza.

"Mas! Jangan!"

"Jangan apa? "

"Jangan di kirim" mukanya dibikin sememelas mungkin.

" Tapi mau ngga?"

"Yaudah " jawabnya pasrah.

Saat Ningrum sudah telentang pasrah Reza mengecupi bibirnya tapi baru tangan Reza hendak menjamah bagian bawahnya tiba -tiba Ningrum mendorongnya kencang lalu berlari ke kamar mandi dengan terburu.

Hoekk
Hoeek

Reza menghampirinya. Sambil memijit tengkuk Ningrum yang berjongkok di depan  toilet.

"Kamu kenapa 'Rum?"

" Masuk angin Mas"

"Ayo ke tempat tidur dulu saya periksa"

"Ndak usah Mas,aku cuma kembung ,masuk angin gara-gara  tadi malam mas Reza ga bolehin aku pake baju semaleman. Udah tahu AC kamar mas dingin banget. Masih saja maksa" cerocosnya kesal sambil mengusap bibirnya dengan tisu toilet lalu beralih ke wastafel kamar mandi untuk berkumur dan mencuci muka.
Lelaki itu mengangguk-angguk sambil memapah Ningrum ke tempat tidur.

"Saya periksa dulu"

"Ndak.! Mending kasih aku obat saja . Obat masuk angin sama obat maag,aku tuh juga punya maag mas,sedari siang aku belum makan makanya kumat"

" Kenapa tidak  makan?" Ucapnya sambil mengusap pergelangan tangannya.

" Tadi pengen makan pisang goreng  ,pisangnya mas buat angus" jawabnya memberengut. Lelaki itu hanya tersenyum simpul.

Ningrum ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang