Jawaban dari Abian membuat hati Kyra menghangat. Dan bibirnya tidak mampu untuk menyembunyikan senyum lebarnya. Perasaan asing ini seolah telah bersemayam sangat lama dalam hati Kyra.
Ingat Kyra, dia sepupu lo!
Ingat Deon, Kyra
Deon!
Lo udah punya pacar, jangan genit-genit sama cowok lain!
Sementara Fanny di landa kebingungan dengan intraksi kedua orang manusia tersebut. Ya ampun dirinya sangat kepo kali ini, tapi tahan!!! Tunggu sampai Kyra siap buat ceritain semuanya.
Dan entah kenapa Fanny bisa melihat pancaran cinta yang begitu besar saat laki-laki itu menatap Kyra. Fanny tidak bodoh untuk mengartikan tatapan dan gerak-geriknya itu.
Ya ampun Deon, gue turut berduka cita yak? Kayaknya lo punya saingan yang gak kalah ganteng dari lo.
"Fanny gue pulangnya bareng Abi. Lo gak apa-apa kan?" pertanyaan Kyra membuat Fanny tersadar dari rasa prihatinnya terhadap Deon.
"I---ya gak apa-apa. Lo hati-hati dijalan yak?" Fanny maju dan memeluk tubuh Kyra kemudian bibirnya membisikan sesuatu tepat pada telinga sahabatnya itu.
"Ra.....lo bener-bener hutang cerita sama gue. Lo gak selingkuh kan dari Deon?"
Setelah membisikan itu, Fanny tersenyum dan menepuk pundak Kyra, kemudian berlalu menuju mobilnya terparkir.
Kyra terpaku di tempat. Apakah ini bisa di sebut dengan selingkuh? Tapi kan Abian sepupunya!
Gak peduli, ahhh.....
"Ayo." Abian merangkul bahu Kyra dan membukakan pintu penumpang.
Setelah memastikan Kyra duduk dengan nyaman, Abian berlari kecil menuju pintu kemudi.
Di perjalanan tidak ada yang membuka suara sama sekali. Mereka berdua sama canggungnya untuk membuka suara terlebih dahulu. Tapi mata mereka berdua sesekali melirik satu sama lain. Saat pandangannya tanpa sengaja bertemu, buru-buru keduanya mengalihkan pandangan. Abian berdehem kaku dengan tangan yang bergerak untuk menyalakan radio. Alhasil selama perjalanan hanya di isi dengan suara radio untuk memecah keheningan sampai mereka tiba di kediaman Kyra.
Abian sangat sulit untuk memulihkan suasana agar mencair seperti dulu. Apalagi jika kemungkinan perasaan Kyra padanya sudah berubah tidak seperti dulu itu pasti sangat sulit untuk membangun cemistry.
Dan saat mereka sudah sampai di depan pintu kamar masing-masing tidak ada pembicaraan yang berarti. Kyra masih berdiri di depan pintu kamarnya begitu juga Abian.
"Kyra....."
Mendengar namanya di sebut, Kyra menengok ke arah Abian yang kini tengah menatapnya dengan seulas senyum hangat. Lagi dan lagi hatinya kembali mengkhianati Deon.
"Selamat malam. Mimpi indah."
Ucapan yang sederhana tapi mampu membuat sebuah ledakan tak kasat mata di hati Kyra. Pandanganya masih terpaku pada pintu kamar Abian yang sudah tertutup rapat.
Ingat Kyra, Abian udah punya cewek!
Lo juga udah ada Deon!
Tapi ini terlalu manis untuk di lewatkan.
"Selamat malam juga, Abi." balasnya pelan pada angin.
👞👞👞
Kedua tangannya sibuk menata makanan yang telah jadi di meja makan. Sesekali matanya melirik ke arah tangga guna memastikan apakah Abian sudah turun atau belum. Tidak biasanya laki-laki itu belum turun, biasanya saat Kyra masih memasak di dapur, Abian sudah stand by di meja makan sembari memainkan ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Memory [ON GOING]
Storie d'amoreKehilangan ingatan akibat kecelakaan yang di alaminya, membuat Nesya Kyra Maheswari tidak mengingat momen-momen manis yang di alaminya bersama sang kekasih pada masa putih abu-abunya itu. Cerita mereka belum usai, tapi Kyra sudah membangun kisah bar...