〖 — L O V E I O U S —〗
Hembusan angin sejuk menerbangkan helai rambut legam, Irene yang duduk dibalkon restoran. Netranya memandang sejauh pemandangan kota metropolitan Seoul yang padat dan ramai. Sembari menyeruput teh hangat dalam cangkirnya, Irene menghirup udara segar untuk menghilangkan riak beban yang didalam kepalanya.
Langit jingga yang kemerahan membuat suasana hati Irene juga semakin tenang. Untung saja dia sudah mendapatkan salah satu ruang restoran khusus jauh hari sebelum ia menonton konser kekasihnya.
Tentu saja atas pemberitahuan dari kekasihnya sebelumnya, Irene sudah lebih dulu mendapat akses untuk menonton konser online secara private. Bukan berarti ia dapat akses khusus, Irene hanya dapat bagian yang ditampilkan secara keseluruhan konser namun sebagai pengecualian wajahnya tidak bisa dipasang dalam monitor konser nanti.
Karena itulah Irene juga menghabiskan waktunya di restoran yang sudah di reservasi untuk mendukung sang kekasih. Dan sebenarnya Taehyung lah memang memesan restoran tersebut, agar ia bisa melihat pemandangan konser diluar arena.
Ia mengunyah tteokpokki miliknya sambil memandang layar laptop dengan penasaran. Konser akan dimulai 30 menit lagi, tetapi Irene ingin siap lebih dahulu agar tidak tergesa-gesa saat menonton.
Selain laptop Irene juga membawa camera kecil untuk merekam reaksinya selama menonton, tentu saja hal itu atas permintaan Taehyung. Karena lelaki itu tidak menemuinya seperti konser offline biasanya, akhirnya Taehyung meminta agar dirinya merekam saat konser nanti.
Irene juga tidak sendiri menonton konser ini ada Wendy dan Seulgi yang ikut menemani, namun Seulgi akan datang setelah syuting acara show nya terlebih dahulu sebelum bergabung dengannya.
"Eonnie menurutmu lagu apa yang ditampilkan pertama kali?" Wendy menoleh kearahnya saat ia selesai mengunyah kue beras kedalam mulutnya. Netranya menjelajahi pemandangan sekitar, sembari berpikir kecil.
"mhm entahlah, tapi kalau daechwita dahulu aku pasti serangan jantung dahulu haha." Irene menaikkan salah satunya alisnya hingga membuat Wendy mendengus.
"Daechwita..ya tapi kalau yang menampilkan semua member, bisa gila aku!" Wendy bergumam lirih namun bisa didengar Irene. Gadis itu melotot mendengar lirihan Wendy.
"Jaga mulutmu Son Seungwan, kalau beneran bagaimana?" geramnya. Irene sudah berpikir macam-macam saat Wendy mengatakan bahwa lagu pertama yang ditampilkan milik kekasih dari gadis yang disampingnya itu.
Tak lama keduanya mendengar suara ketukan sepatu yang berderak cepat, Seulgi berdiri terengah-engah sambil membawa tas selempang yang tergantung dibahunya. Peluh gadis itu menumpuk diatas pelipis yang tertutupi oleh topi hitam yang dikenakannya.
"Apa aku ketinggalan?" tanyanya, sedangkan Irene dan Wendy hanya menggeleng pelan melihat kedatangan Seulgi yang tiba-tiba. Irene mengulurkan gelas memberi gadis itu ruang untuk bernapas setelah berlarian.
"Seul tumben sekali showmu sudah selesai? padahal biasanya masih dua jam lagi." tanya Wendy melirik jam tangan yang menempel dipergelangan tangannya.
"Hehe... 'kan aku juga mau ikut support juga dong." Seulgi tertawa cengengesan melihat pelototan tajam dari Irene. "Kalau sampai ada apa-apa, aku tidak akan membantumu Seul kau tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveious.
Short Story[ ft. vrene ] Akan ku ceritakan sebuah kisah, tentang mereka yang tak terlihat didepan kamera namun ada dibaliknya. "orang bilang hubungan kami adalah kriminal.." "...tapi kami saling mencintai." proudly present by : © hara,2019.