〖 — L O V E I O U S —〗
" because with you, i'm the happiest person in the world"
Suara kilatan kamera memenuhi rungu Irene yang berjalan keluar dari gedung tinggi tersebut. Seusai melaksanakan press conference detak jantung Irene tidak mau berhenti bertalu dengan tenang.
Irene bahkan masih bisa merasakan tatapan orang-orang kepadanya. Ia memegang dadanya merasakan tiap detakan jantung tersebut, hingga air matanya turun tanpa diminta. Perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan, tatapan hangat orang yang menyapanya.
Tubuhnya ambruk ke lantai hingga menarik beberapa staff dan bodyguard disana terkejut. Irene menangis pelan dipelukan sang manager. Orang-orang menatapnya dengan senyuman haru.
Sudah banyak rintangan yang sudah dilaluinya, para staff yang disana bahkan sampai memberikan semangat pada Irene yang terus menangis hingga sesenggukan.
Acara resmi selesai saat kamera mulai dimatikan, beberapa dari orang disana mulai kembali pulang. Irene berjalan menuju parkiran membawa dirinya kembali pulang, agar dapat beristirahat dengan tenang.
Saat diperjalanan pulang tak hentinya Irene mengusap sudut air mata yang menggenang diantara netra miliknya. Suaranya sudah mulai serak dan kecil karenanya. Tisu yang berada digenggaman Irene pun juga sangat kusut, agar menahan segala isak tangisnya.
Mungkin bagi sebagian orang cobaan terberat yang dihadapinya belum seberapa, namun titik terendah Irene bisa tetap bertahan sampai sekarang adalah saat ini.
Mobil yang dikendarainya berhenti didepan gedung tinggi yang mencakar langit. Irene membawa dirinya keluar setelah merapikan berbagai kebutuhan miliknya.
Ia memasuki gedung agensi sambil menyapa beberapa orang yang melintas disana. Kakinya melangkah menggiringnya kedalam ruangan yang sudah diisi beberapa orang dengan jas hitam.
Salah satu dari mereka menatap Irene dengan pandangan yang sulit diartikan. Setelah memberi salam sopan dan membungkuk Irene meletakkan sebuah map coklat yang berisi data penting.
Karena tidak ingin berlama-lama akhirnya Irene pamit untuk undur diri lebih cepat. Sebelum pintu tertutup rapat, samar-samar ia bisa mendengar perkataan salah satu dari mereka.
"Irene-ssi anda harus lebih berhati-hati lain kali. Untung saja perusahaan tidak dirugikan..."
Irene menghembuskan nafas pelan, dengan gerakan lambat ia berjalan menuju parkiran tempat jemputannya datang. Mobil hitam tersebut berhenti tepat setelah Irene membuka pintu masuk gedung.
Selama dua minggu ini Irene mulai membiasakan diri untuk diantar jemput. Supir yang menjemputnya juga sangat ramah kepadanya, karena terpaut usia yang sangat jauh.
Kurang lebih lima puluh tahun-an orang yang menjadi supir pribadi Irene yang disediakan atas permintaan Taehyung.
Bicara tentang Taehyung, Irene sudah jarang bertemu dengan sosok tersebut. Mungkin sebulan? karena jadwal kekasihnya yang sangat padat sekali. Tidak memungkinkan keduanya untuk bisa bertemu secara langsung.
Terkadang Irene selalu mendapatkan panggilan suara atau video dikala malam hari. Pria itu akan selalu mengabari apa saja aktivitas yang dilakukannya. Entah itu makan atau sedang workout maupun menulis lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveious.
Short Story[ ft. vrene ] Akan ku ceritakan sebuah kisah, tentang mereka yang tak terlihat didepan kamera namun ada dibaliknya. "orang bilang hubungan kami adalah kriminal.." "...tapi kami saling mencintai." proudly present by : © hara,2019.