xiii ; comfort zone

1.6K 247 24
                                    

〖 — L O V E I O U S —〗






Bulan Januari sudah berlalu, berganti dengan bulan Februari yang banyak diisi oleh kejutan - kejutan yang tidak terduga. Musim dingin juga nampaknya masih sama seperti kali, cantik dan menyenangkan.

Sambil menyesap teh chamomile nya Irene menatap pemandangan malam hari dari jendela. Pemandangan yang disuguhkan juga tidak kalah bagusnya dari tempat yang pernah ia kunjungi. Sinar rembulan dan kepingan salju yang turun membuat netra Irene terpaku.

Membaca buku sambil mendengarkan musik santai sekarang menjadi salah satu hobi barunya untuk rehat sejenak. Suara lembaran buku yang berganti dan aroma teh, meredakan stress Irene yang menumpuk.

Sesekali ia menghirup napas dan mengerluarkannya perlahan. Selama tiga puluh menit penuh Irene berhasil menghabiskan enam puluh halaman dan dua gelas teh dalam kegiatannya.

Irene melakukan hal ini atas rekomendasi kekasihnya, bahwa akhir - akhir ini dirinya terlihat tegang dan tertekan. Awalnya Irene tidak mau mengakui namun lama kelamaan, ia akhirnya merasakan bahwa dirinya tidak seperti biasanya.

Tercatat dalam dua minggu ini Irene mulai sedikit rileks, rak buku milik Taehyung sudah hampir ia baca semuanya. Mulai dari yang fiksi hingga berbobot Irene baca.

Teh yang disarankan Wendy dan Yerim juga terbukti membantunya agar lebih merilekskan pikirannya. Ia juga belajar membuat kue agar menghilangkan rasa bosan, disaat dirinya sedang tidak ada jadwal.

Entah membuat cookies atau roti yang belum pernah dibuatnya. Taehyung mendukung penuh dirinya karena selama itu baik dan membuatnya nyaman, Taehyung tidak akan segan untuk mensupport nya.

Irene menyenandungkan lirik lagu milik kekasihnya, kepalanya bergoyang kekanan dan kekiri menikmati alunan melodi lagu. Ia memejamkan matanya memfokuskan atensinya pada lirik lagu.

"Shh.." Irene mendesis pelan saat sudut air matanya turun membasahi pipinya. Ia mengatur napasnya yang memburu secara perlahan, inilah hal yang selalu terjadi kala sepi mendatanginya.

Irene terbiasa memendam hingga akhirnya membuat dirinya lupa bahwa terkadang masalah juga perlu untuk diucapkan agar tidak terlalu menumpuk dalam hati. Saat napasnya mulai kembali normal, pintu apartemen terbuka dengan sendirinya.

Taehyung masuk sambil membawa sebuah paperbag yang ia yakini adalah brownies box terlihat dari katalog kemasan. Raut Taehyung berubah khawatir saat melihat kekasihnya sedikit pucat dari biasanya.

"Kamu kenapa? sakit lagi ya?" Taehyung mengecek suhu tubuh Irene tanpa melepaskan coat yang dipakainya "nggak papa, biasa aja kok" netra Irene bertemu dengan netra coklat milik Taehyung.

"Sudah makan?" Taehyung mengalihkan pandangannya pada dapur yang terlihat sangat bersih "belum? udah jam berapa loh ini?" Taehyung mengangkat Irene bangun dari karpet balkon dan menariknya duduk di mini bar.

"Tunggu bentar aku ganti dulu, nanti aku masakin" Irene tidak bisa mengatakan apapun saat kekasihnya sudah berucap dengan tegas, mau tidak mau ia harus menerimanya.

Kini Taehyung sudah berganti pakaian dengan kaus putih polos dan celana panjang longgar yang sering dikenakannya. Ia juga membawa anjing manisnya dalam pelukan dan meletakkannya di pangkuan Irene.

Irene membuka paperbag yang dibawa oleh Taehyung dan mengeluarkan isinya, meletakkan brownies tersebut diatas piring. Namun sebelum makanan tersebut sampai di mulutnya tangan Irene terhenti karena Taehyung mencekal pergelangan tangannya.

"Nanti, makannya habis makan nasi"

Bibir Irene mengerucut sebal sebelum melayangkan protesnya anjing milik Taehyung sudah menggonggong terlebih dahulu. "Cuma satu potong aja ya, ya" tawaran Irene ditolak habis oleh Taehyung.

Loveious.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang