Bab 4 (Pencurian Ajaib)

80 13 0
                                    

BEEFY langsung saja mengajak Trio Detektif untuk pergi ke Los Angeles, di mana ia bersama pamannya menempati sebuah apartemen. Tempat tinggalnya itu berada di lantai sembilan sebuah gedung pencakar langit yang amat modern. Ketika mereka memasuki apartemennya itu, William Tremayne sedang tidur-tiduran di sofa sambil mengisap cerutu.

Dengan gaya acuh tak acuh ia mengepulkan asap, seakan-akan tidak mengetahui kehadiran keponakannya bersama ketiga remaja itu. Baru setelah semuanya terdiam untuk beberapa saat, William Tremayne membuka suara.

"Pokoknya aku tidak mau membuang-buang waktu untuk mengurusi naskah itu," katanya dengan kesal. "Aku yakin bahwa kau lupa di mana kau menyimpan naskah itu. Naskah itu pasti masih ada di sini. Coba kaucari dengan sungguh-sungguh!"

"Baiklah, kuakui bahwa aku memang sering kali bertindak ceroboh," jawab Beefy Tremayne. "Aku memang sering menjatuhkan atau menyenggol barang tanpa sengaja. Tetapi dalam hal-hal yang menyangkut pekerjaan, aku cukup teliti. Aku tidak mungkin menghilangkan naskah itu begitu saja!"

"Pokoknya aku tetap berpendapat bahwa kita tidak memerlukan gerombolan detektif amatiran ini," tambah Paman Will, "mereka hanya akan mengotori rumah saja dengan peralatan-peralatan mereka yang aneh-aneh!"

"Kami tidak menggunakan peralatan yang aneh-aneh," sergah Jupiter. "Syukurlah kalau begitu," kata William Tremayne sambil menghembuskan asap cerutunya. Kemudian ia melanjutkan, "Eh, Beefy, sewaktu kau menjemput teman-temanmu ini, seorang petugas asuransi datang kemari. Ia mencari keterangan mengenai peristiwa kebakaran di Amigos Adobe. Sikapnya betul-betul menjengkelkan. Rupanya ia menduga bahwa akulah yang mendalangi kebakaran itu untuk memperoleh uang ganti rugi dari perusahaan asuransi!"

"Tapi, Paman, orang itu hanya menjalankan tugasnya!" kata Beefy. "Memang, tapi itu bukan alasan untuk bersikap seakan-akan aku hendak merampas uang mereka!" jawab William Tremayne dengan ketus. "Mudah-mudahan saja tidak ada masalah dalam pembayaran uang ganti rugi. Kita memerlukan uang banyak untuk mencari gedung kantor baru dan mulai bekerja lagi."

"Sebenarnya sekarang juga aku bisa mulai bekerja," ujar Beefy, "asal saja naskah itu dapat kutemukan."

"Maka dari itu cari dong!" tukas pamannya. "Sudah kucari di mana-mana, tapi tidak ada!"

"Beefy, apakah kau keberatan kalau kami mencari naskah itu sekali lagi?" tanya Jupiter. "Bukannya kami tidak percaya, tetapi tidak ada salahnya kalau kami meyakinkan diri, bukan?"

"Silakan, jangan ragu-ragu," jawab Beefy. Ia duduk dan memandang ke arah pamannya. Ketiga pemuda itu memeriksa setiap sudut dalam apartemen itu, namun tanpa hasil.

"Ternyata memang tidak ada di sini," kata Jupiter akhirnya. "Kalau begitu, mari kita mulai dari awal. Kapan kau terakhir kali melihat naskah itu?"

Bob duduk di samping Beefy dan mengeluarkan buku catatannya. "Kemarin malam," jawab Beefy setelah berpikir sejenak, "sekitar pukul 21.30. Aku mengeluarkan naskah itu dari tas dan membacanya. Namun peristiwa kebakaran itu terus saja terbayang, sehingga aku tidak dapat berkonsentrasi. Untuk menenangkan pikiran, akhirnya aku memutuskan untuk berenang saja. Aku meletakkan naskah itu di atas meja makan, ganti pakaian, lalu pergi ke kolam renang di bawah."

"Apakah Anda berada di rumah pada saat itu?" tanya Jupe pada William Tremayne.

Paman Beefy itu menggeleng, kemudian berkata,

"Saya main kartu dengan beberapa teman saya tadi malam. Baru sekitar pukul 02.00 saya kembali ke rumah."

"Dan ketika kau kembali dari kolam renang, naskah itu sudah tidak ada." Jupe kembali berkata pada Beefy. "Apakah kau mempunyai kebiasaan meninggalkan apartemen ini tanpa mengunci pintu?"

(27) TRIO DETEKTIF: MISTERI KELOMPOK PENYIHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang