"SIAPA itu?" seru Marvin Gray.
Ketiga anak itu tak berani bergerak. Geraman itu terus saja terdengar. Dengan terkejut Clara Adams memandang ke sekelilingnya. Madeline Bainbridge tidak bereaksi. Ia nampak berdiri mematung di tengah- tengah lingkaran lilin.
Dengan gesit Marvin Gray mengeluarkan sebuah senter dari jubahnya. Sambil menyalakannya, ia bergegas menuju arah geraman tadi. Kini Jupiter dapat melihat bahwa makhluk di samping Pete adalah anjing doberman yang telah ia lihat sore tadi. Rupanya binatang itu dilatih untuk membuat tamu-tamu tak diundang menjadi tidak berdaya-tetapi tanpa mencederai mereka.
"Mau apa kalian di sini?" Gray bertanya dengan ketus.
Semangat Jupe lenyap seketika. Ia menyangka bahwa Gray akan segera mengenalinya. Bukankah ia baru tadi sore berjumpa dengan manajer Madeline Bainbridge itu? "Siapa itu, Marvin?" tanya Miss Bainbridge. "Segerombolan anak-anak, mungkin datang dari Malibu," kata Gray. "Aku akan memanggil polisi, biar mereka ditahan!"
Detak jantung Jupe bertambah cepat. Mungkinkah Gray tidak mengenalinya? "Maaf," kata Jupe. "Tolong anjingnya dulu!" "Bruno, sini!" perintah Gray.
Anjing itu berhenti menggeram dan mendekati pemiliknya. "Sekarang saya mau tanya, apa maksud kalian datang ke sini?" kata Gray. "Apakah kalian tidak tahu bahwa ini tanah milik pribadi?"
"Kami tidak melihat tanda pemberitahuannya," jawab Jupe seenaknya. "Sebenarnya kami hanya sedang jalan-jalan, namun ketika hari mulai gelap, kami tersesat. Karena melihat cahaya lilin ini, kami menuju kemari."
"Marvin!" Miss Bainbridge memanggil laki-laki yang sedang menanyai Trio Detektif itu. "Biarkan saja anak-anak itu, kau hanya buang-buang waktu saja!"
Jupiter memandang ke arah wanita itu. Kemudian ia melirik ke arah Gray, yang nampak bingung. Rupanya pria itu tidak bisa memutuskan apa yang harus ia lakukan.
Jupiter melangkah mendekati Miss Bainbridge.
"Maaf, kami betul-betul menyesal," katanya. "Kami sama sekali tidak bermaksud mengganggu." "Awas!" pekik Clara Adams. "Kau melanggar lingkaran kami!"
Seakan-akan tidak mendengar seruannya, Jupe tetap saja mendekati kedua wanita yang berdiri di dekat meja itu. Sambil berjalan ia mengulangi permintaan maafnya.
Kedua wanita itu tidak melihat walkie-talkie yang dibawa Jupe. Ketika anak itu telah berada di dekat meja, ia pura-pura terpeleset dan jatuh terlentang, sehingga kepala dan bahunya masuk ke kolong meja. "Marvin!" teriak Madeline Bainbridge.
Untuk sesaat tangan Jupe menghilang ke bawah meja itu. Kemudian ia menariknya kembali dan berusaha untuk berdiri.
"Maaf," katanya sekali lagi. "Saya kurang berhati-hati. Kami tidak bermaksud untuk mengejutkan Anda. Seandainya Anda dapat memberitahukan arah menuju jalan besar..." "Marvin, tolong anak-anak ini," kata Madeline Bainbridge. "Terima kasih," ujar Jupe.
KAMU SEDANG MEMBACA
(27) TRIO DETEKTIF: MISTERI KELOMPOK PENYIHIR
Science FictionMisteri kali ini semakin aneh, hey tapi semakin aneh semakin baik. Dalam petualangan kali ini, mereka menyelidiki kasus seorang penyihir wanita yang mengucilkan diri dari lingkungan sekelilingnya. Penyihir ini terjebak dalam kejadian yang menghantu...