"AKU akan memanggil dokter," kata Bob. "Jangan-jangan ia..." "Tunggu dulu," sela Pete. "Ia sudah mulai siuman."Madeline Bainbridge terbatuk-batuk, kemudian membuka mata. Ia nampak lelah dan mengantuk.
"Miss Bainbridge, saya membuatkan secangkir kopi untuk Anda," kata Bob. "Anda harus minum sedikit."
"Madeline!" Clara Adams duduk di tepi tempat tidur sambil memegang cangkir kopinya sendiri. "Bangunlah! Anak-anak muda ini begitu mengkhawatirkan keadaanmu. Mereka mengatakan bahwa Marvin memberikan obat tidur pada kita."
Madeline Bainbridge berusaha untuk duduk. Dengan setengah sadar ia meraih cangkir kopi yang disodorkan oleh Bob. Ia minum sedikit, kemudian meletakkan cangkir tadi pada meja di sebelah ranjangnya. "Kalian siapa?" tanyanya pada Jupiter, Bob, dan Pete. "Sedang apa kalian di sini?"
"Minumlah dulu, setelah itu akan saya ceritakan semuanya," kata Jupe. "Anda harus benar-benar sadar untuk dapat memahami cerita kami." Ketika Madeline Bainbridge sudah betul-betul terjaga, Jupe mulai menjelaskan maksud kedatangan mereka bertiga. "Kami bekerja untuk Beefy Tremayne," katanya. "Kami sedang membantunya untuk menemukan kembali naskah Anda."
"Naskah apa?" tanya Madeline Bainbridge dengan heran. "Saya tidak mengerti!" "Naskah otobiografi Anda, tentunya," jawab Jupe. "Otobiografi saya? Tapi saya belum menyelesaikannya. He, saya sudah pernah melihat kalian! Kalian yang bersembunyi di antara pohon-pohon di belakang rumah ketika kami sedang mengadakan..."
"Anda pada waktu itu sedang melaksanakan upacara Sabbat," kata Jupiter. "Kami sudah mengetahui semuanya."
Jupe kemudian menunjukkan sebuah botol kecil berisi pil-pil kepada aktris itu. "Kami menemukan botol ini di kamar mandi belakang. Isinya sejenis obat tidur. Kami menduga bahwa Marvin Gray memasukkan obat ini ke dalam makanan atau minuman Anda dan Miss Adams. Dengan cara itu ia memastikan bahwa Anda tidak dapat membukakan pintu untuk tamu atau menerima telepon selama ia keluar rumah."
Aktris itu mengamati botol kecil itu, kemudian berkata,
"Kami minum teh yang Marvin buatkan untuk kami."
"Apakah hal seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya?" tanya Bob. "Pada suatu sore beberapa hari yang lalu, saya tiba-tiba mengantuk sekali dan langsung tertidur. Kejadiannya sangat aneh. Clara juga tertidur pada sore itu."
"Hal itu kemungkinan besar terjadi sewaktu Gray membawa naskah itu ke kantor Beefy Tremayne," ujar Jupe.
"Kamu selalu berbicara mengenai sebuah naskah dan seseorang bernama Beefy Tremayne," ujar Madeline Bainbridge. Suaranya kini sudah jelas dan tegas. "Apa sebetulnya yang sedang kamu bicarakan itu?"
Jupiter menjelaskan duduk persoalannya. Bob dan Pete sekali-sekali melengkapi keterangan penyelidik pertama itu. Mereka bercerita mengenai penyerahan naskah itu kepada Amigo Press. Mereka juga menyinggung kebakaran Amigos Adobe, dan pencurian naskah tadi dari apartemen Beefy.
"Tanda tangan Anda ada pada kontrak penerbitan otobiografi Anda," kata Jupiter. "Saya rasa dipalsukan."
"Pasti," kata Madeline Bainbridge. "Saya tidak pernah menandatangani kontrak semacam itu. Dan naskah otobiografi itu masih saya simpan di rumah ini. Tadi malam saya masih sempat menulis-nulis. Coba kalian buka peti besar itu," tambahnya sambil menunjuk peti yang terdapat di salah satu pojok ruangan.
Pete membuka peti itu, dan ketiga anak itu segera memeriksa isinya. Mereka menemukan setumpukan kertas, semuanya ditulisi dengan tulisan tangan.
"Rupanya Marvin Gray telah menyalin naskah ini," kata Bob. "Lalu ia menyerahkan salinan itu pada Beefy Tremayne. Namun saya tidak tahu apakah kemudian ia menyuruh seseorang untuk mencuri naskah itu.
Charles Goodfellow misalnya?"
"Goodfellow?" ujar Madeline Bainbridge dengan terkejut. "Pencuri itu kembali lagi?"
"Goodfellow pernah mencuri?" tanya Jupe.
"Ya, saya memergokinya ketika ia hendak mengambil sebuah kalung berlian dari kamar ganti saya pada pembuatan film Katerina Agung dari Rusia, "jawab Miss Bainbridge. "Pada waktu itu saya hendak memanggil polisi, tetapi ia membujukku untuk tidak melakukannya. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Kemudian, pada saat pembuatan film The Salem Story saya mendengar ia menggerayangi dompet-dompet para aktris."
"Dasar pencuri licik," kata Bob. "Apakah Anda menyinggung kejadian- kejadian itu di dalam otobiografi Anda?"
"Barangkali. Kalau tidak salah saya memang mengungkapkan kejahatan- kejahatannya itu."
"Berarti Goodfellow mempunyai alasan untuk mencuri naskah itu," Bob menyimpulkan. "Walaupun kini ia menggunakan nama palsu, ia khawatir bahwa kejahatannya di masa lampau akan terbongkar. Dan dengan pencurian film-film itu dari laboratorium-"
"Film-film apa?" Madeline Bainbridge kembali bertanya dengan heran. "Film-film yang Anda jual pada Video Enterprises," ujar Jupe. "Anda tentu mengetahui bahwa negatif-negatif semua film Anda telah dijual pada perusahaan tersebut, bukan? Ataukah penjualan itu juga merupakan akal bulus Marvin Gray?"
"Oh, tidak! Saya memang menyetujui rencana penjualan film-film itu," kata bekas pemain film itu cepat-cepat. "Marvin-lah yang mengadakan perundingan, sedangkan saya hanya menandatangani kontraknya saja. Tapi film-film itu dicuri, kata kalian?"
"Betul," jawab Jupe. "Pencurian itu terjadi di sebuah laboratorium yang bersebelahan dengan Amigos Adobe. Para pencuri kini menuntut uang tebusan. Tetapi kami yakin bahwa film-film itu berada di tempat yang aman, dan bahwa uang tebusan itu akan dibayar. Anda tidak perlu khawatir."
"Apakah Anda mengetahui bahwa Jefferson Long datang kemari untuk mewawancarai Anda pada malam pencurian itu terjadi?" tanya Jupiter kemudian. "Ia kini bekerja sebagai wartawan kriminal pada salah satu stasiun TV swasta."
"Tidak!" kata Madeline Bainbridge. "Saya tidak tahu bahwa Jefferson Long datang ke sini. Marvin hanya mengatakan bahwa sejumlah tamu akan berkunjung untuk urusan bisnis. Ketika mereka datang, saya tinggal di atas seperti biasanya. Saya memang menugaskan Marvin untuk menangani semua urusan dengan dunia luar."
"Anda juga bersembunyi ketika Beefy dan saya datang kemari," kata Jupe. "Miss Bainbridge, Anda telah menempatkan diri dalam posisi yang berbahaya dengan tidak menjalin hubungan dengan orang-orang di luar rumah ini."
Aktris itu mengeluh. "Selama ini saya mempercayakan semua urusan saya pada Marvin. Ternyata ia hanya memperhatikan kepentingannya sendiri."
"Rupanya ia bermaksud menggunakan uang muka yang akan diperoleh dari Amigo Press untuk dirinya sendiri," kata Jupe.
"Kurang ajar!" seru bekas pemain film itu. "Tapi saya tidak heran. Sejak dulu ia memang sudah mata duitan. Tapi bahwa ia tega memakai obat bius untuk mencapai tujuannya! Aduh! Memuakkan sekali!"
"Tidakkah Anda tertarik untuk mengetahui seberapa jauh ia telah menipu Anda dan apa rencananya selanjutnya?" tanya Jupe. "Untuk sementara, Anda jangan perlihatkan bahwa Anda telah mengetahui niat jahatnya. Bila Marvin Gray nanti pulang, Anda dan Miss Adams pura- pura masih tidur. Selanjutnya perhatikanlah gerak-geriknya. Saya akan memberikan nomor telepon kami pada Anda."
"Ayo, Madeline, mari kita jebak bajingan itu!" ajak Clara Adams. "Sudah sejak lama aku hendak mempermainkannya. Marvin selalu begitu serius." "Ini akan menyenangkan sekali," ujar Madeline Bainbridge. "Sebetulnya saya tidak mempunyai alasan untuk mempercayai omongan kalian," lanjutnya kemudian, "tapi entah mengapa, saya yakin bahwa kalian mengatakan yang sebenarnya. Saya jadi ingin tahu apa yang hendak diperbuat oleh Marvin."
"Ia pasti sudah menyiapkan rencana selanjutnya," kata Bob sambil menunjukkan sebuah kotak korek api. "Aku menemukan kotak ini di dapur ketika hendak menyalakan kompor untuk membuat kopi tadi.
Kotak korek api ini berasal dari Restoran The Java Isles, restoran yang juga pernah dikunjungi oleh Thomas."
"Berarti Gray dan Thomas mungkin bersekongkol," Jupe berkata. "Di samping pencurian naskah itu, Gray barangkali juga terlibat dalam pencurian film-film itu, dan bahkan dalam peristiwa kebakaran Amigos Adobe."
"Wah, kejadian ini makin seru saja," ujar Clara Adams. "Seperti dalam film-film kuno di mana sang korban membantu para detektif. Kita pasti akan berhasil meringkusnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(27) TRIO DETEKTIF: MISTERI KELOMPOK PENYIHIR
Science FictionMisteri kali ini semakin aneh, hey tapi semakin aneh semakin baik. Dalam petualangan kali ini, mereka menyelidiki kasus seorang penyihir wanita yang mengucilkan diri dari lingkungan sekelilingnya. Penyihir ini terjebak dalam kejadian yang menghantu...