Bab 18 (Mencari Barang Bukti)

42 16 0
                                    

PADA pukul empat kurang beberapa menit, Trio Detektif tiba di apartemen Beefy. Mereka menemukan pengusaha muda itu sedang berjalan mondar-mandir sambil merenung.

"Bagaimana acara makan siang bersama Gray tadi?" Bob menegurnya dengan ceria.

"Biasa saja," jawab Beefy, "tidak terlalu berhasil, kalau ditinjau dari segi bisnis. Aku memesan makanan paling mahal di restoran itu, dan aku juga memesan beberapa gelas bir untuk Gray. Semuanya disikat habis! Setelah ia kenyang, baru aku menyampaikan kabar buruk mengenai naskah Miss Bainbridge itu.

"Mula-mula rupanya ia belum mengerti bahwa naskah itu hilang. Ia terus saja mengoceh mengenai Jefferson Long. Gray bercerita bahwa ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Jefferson Long ditugaskan untuk mewawancarai Madeline Bainbridge sehubungan dengan pencurian film itu. Gray memang membenci Jefferson Long. Mungkin ia menaruh dendam pada Long karena pernah diremehkan ketika masih bekerja sebagai sopir Bainbridge."

"Menarik sekali," Jupe berkomentar.

"Ketika Gray akhirnya menyadari bahwa naskah Bainbridge itu hilang, ia megap-megap untuk beberapa detik. Setelah berpikir sejenak, Gray lalu

mengatakan bahwa kejadian itu tidaklah separah yang aku bayangkan. Ia berkata bahwa Miss Bainbridge mungkin tidak keberatan untuk mengulangi penulisan naskah itu sekali lagi-dengan syarat bahwa jumlah uang muka menjadi dua kali lipat."

Beefy menutupi wajahnya dengan kedua belah tangannya.

"Dasar sial!" katanya. "Amigo Press harus mulai dari bawah lagi, dan aku harus mencari kantor dan staf baru. Untuk mulai bekerja lagi aku membutuhkan uang, dan tanpa Paman Will aku tidak mempunyai sepeser pun! Bahkan Paman Will pun belum tentu dapat membantu, karena mungkin ia harus mempertanggungjawabkan kebakaran itu. Pihak asuransi tentu tidak akan memberikan ganti rugi pada seseorang yang membakar miliknya sendiri. Lalu Gray datang dan dengan seenaknya menganjurkan agar aku membayar uang muka dua kali lipat dari jumlah yang telah ditentukan, hanya untuk memperoleh kembali naskah Miss Bainbridge itu!"

Beefy menatap ketiga anak itu. "Mudah-mudahan acara makan siang tadi tidak sekadar membuang-buang uang saja," katanya. "Bagaimana hasil pembicaraan kalian dengan Madeline Bainbridge? Apakah kalian berhasil menemuinya?"

Bob tersenyum lebar, dan mengeluarkan buku catatan dari kantung bajunya. Secara singkat ia melaporkan hasil pertemuan mereka dengan Madeline Bainbridge. Wajah Beefy berangsur-angsur cerah kembali.

Ketika Bob menyelesaikan laporannya, Beefy telah kembali tersenyum. "Aku selamat!" serunya dengan gembira. "Aku tidak perlu membayar uang muka itu!"

"Kami juga menemukan bukti bahwa Gray pernah mengunjungi Restoran The Java Isles," tambah Bob. "Kau tentu ingat bahwa Thomas juga pernah makan di restoran itu. Ada kemungkinan bahwa Gray yang memberi tahu Thomas tentang penjualan film-film itu. Aku takkan heran kalau Gray terlibat dalam kejahatan itu."

"Siapa tahu Gray juga yang bertanggung jawab atas kebakaran Amigos Adobe?" ujar Beefy. "Tapi kita harus membuktikannya dulu. Apakah ada

petunjuk bahwa Gray terlibat? Bukankah pelakunya harus membeli magnesium itu terlebih dahulu?"

"Tentu saja ia harus mendapatkan bahan itu terlebih dahulu," kata Jupiter dengan ceria. "Nah, tiba-tiba kasus ini sudah lebih jelas. Beefy, apakah kami boleh memeriksa apartemenmu sekali lagi?" "Apa yang hendak kaucari?" tanya Beefy sambil menegakkan duduknya. "Magnesium itu," jawab Jupiter.

"Jupe, jangan main-main! Apakah kau menduga bahwa Paman Will yang bertanggung jawab atas kebakaran itu? Aku tahu bahwa pamanku itu bukannya tanpa dosa, tetapi bisakah kau membayangkan Paman Will membakar Amigos Adobe, gedung kantor milikku, milik keponakannya sendiri?"

"Tidak," ujar Jupiter, "dan aku juga tidak menuduhnya demikian." Penyelidik pertama itu berdiri tanpa bergerak dengan kepala miring ke sebelah kiri. Ia seakan-akan sedang mendengarkan suara-suara yang tidak dapat didengar oleh yang lain.

"Aku telah menemukan beberapa kejanggalan dalam kasus ini," katanya kemudian. "Sekarang aku baru tahu apa yang menimbulkan kejanggalan- kejanggalan itu. Petunjuknya ada di apartemen ini, aku dapat memastikan hal itu."

"Jupe sedang mendapatkan ilham," Bob menjelaskan ketika melihat Beefy menatap penyelidik pertama itu dengan bingung.

"Tenang saja," tambahnya kemudian, "otak Jupe dapat diandalkan!" "Aku akan memeriksa apartemenmu," kata Jupe. "Dan aku ingin mulai di kamar pamanmu." "Hmm... silakan," kata Beefy. "Kalau menurutmu ada gunanya."

Beefy mengantar ketiga anak itu ke suatu ruang tidur besar dengan jendela yang menghadap ke selatan. Jupe langsung menuju lemari pakaian, yang berisi beberapa lusin jas berpotongan rapi. Dengan seksama Jupe mulai memeriksa isi kantung semua jas yang ada. Setelah beberapa menit, ia menemukan sesuatu.

"Nah, ini yang aku cari," katanya sambil menunjukkan suatu lempengan logam pada kawan-kawannya.

"Magnesium?" tanya Bob. "Magnesium!" balas Jupe dengan yakin.

Penyelidik pertama itu nampak puas dengan hasil temuannya. Dengan serius ia menambahkan,

"Sekarang aku yakin bahwa William Tremayne tidak bertanggung jawab atas kebakaran yang menimpa Amigos

Adobe itu. Ia hanya melarikan diri karena bingung menghadapi tuduhan bahwa ia yang mendalangi kebakaran itu.

Seandainya benar-benar bersalah, ia pasti tidak akan meninggalkan magnesium ini di kantung jasnya." Telepon di samping tempat tidur tiba- tiba berdering.

"Kau saja yang menerima telepon itu," kata Jupe pada Beefy. "Aku telah memberikan nomor telepon ini pada Madeline Bainbridge. Ia berjanji untuk menelepon kemari atau ke markas besar kami di Rocky Beach apabila Marvin Gray menunjukkan kelakuan yang tidak seperti biasanya. Telepon ini mungkin dari Miss Bainbridge."

Beefy mengangkat gagang telepon. Sejenak ia terdiam, kemudian ia menyerahkan gagang telepon pada Jupiter. "Dari Madeline Bainbridge," katanya pada anak itu. "Ia mau bicara denganmu."

(27) TRIO DETEKTIF: MISTERI KELOMPOK PENYIHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang