Bab 11 (Kawan & Lawan)

66 14 0
                                    

MOTEL milik Estelle DuBerry terletak di suatu jalan kecil yang sejajar dengan Hollywood Boulevard. Ketika Bob memencet bel, seorang wanita setengah baya datang dan membuka pintu. Rambut wanita itu berombak dan berwarna pirang.

"Miss DuBerry?" tanya Bob. "Ya, betul."

"Elliot Farber memberi tahu bahwa Anda mungkin bisa membantu memberikan informasi yang kami perlukan," kata Bob. "Kami sedang menyiapkan sebuah karya tulis tentang sejarah perkembangan film sebagai salah satu tugas mata pelajaran bahasa."

"Dengan senang hati," balas wanita tadi. "Silakan masuk."

Anak-anak itu memasuki suatu ruangan kecil yang berfungsi sebagai kantor sekaligus ruang tamu. Setelah mereka mengambil tempat duduk, bekas aktris itu langsung saja mulai berceloteh tentang karir filmnya.

Ia bercerita bahwa ia datang ke Hollywood ketika masih muda. Karena memang berminat menjadi bintang film, kemudian ia mengikuti seleksi bakat yang diadakan oleh salah satu studio film besar. Wanita itu mengemukakan bahwa ia telah bermain dalam sejumlah film, tetapi terutama dalam film-film yang kurang berhasil. Ia jarang mendapat peran dalam film-film yang terkenal. Karena karirnya memang tidak panjang, maka dalam waktu singkat ia telah kehabisan bahan pembicaraan.

Jupiter lalu menyinggung nama Madeline Bainbridge. Suasana di dalam ruangan kecil itu langsung berubah secara mendadak.

 Suasana di dalam ruangan kecil itu langsung berubah secara mendadak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan sebut nama itu!" Estelle DuBerry memekik. "Wanita tak tahu diri! Ia membenciku! Sejak dulu ia selalu membenciku. Ia iri karena aku lebih cantik. Seandainya ia tidak mengganggu kami, maka aku dan Ramon telah lama menikah. Kalau bukan karena dia, maka aku tentu tidak perlu mengurus motel brengsek ini. Seharusnya aku bisa tinggal di sebuah rumah mewah di daerah Bel Air bersama Ramon!"

Ketiga anak itu terdiam. DuBerry menatap tajam ke arah Jupe, tetapi anak itu menghindar.

"Mr. Farber bercerita mengenai suatu kelompok penyihir," kata penyelidik pertama itu akhirnya. "Apakah Anda dapat memberikan keterangan mengenai kelompok itu?" Wajah wanita itu menjadi pucat. "Kami... kami hanya main-main ketika itu," bisiknya dengan suara nyaris tak terdengar. "Kami sama sekali tidak mempercayai segala tetek- bengek itu. Kecuali Madeline, ia memang betul-betul meyakini kepercayaan itu." "Jadi sejak dulu sampai sekarang Anda tidak percaya bahwa Madeline Bainbridge miliki kekuatan gaib?" "Tentu saja tidak!" seru bekas aktris itu.

"Anda tadi mengemukakan suatu hal yang menarik," kata Jupe. "Anda mengatakan bahwa Madeline Bainbridge yang menyebabkan Anda tidak bisa tinggal di Bel Air bersama Ramon Desparto sekarang. Apa maksud Anda? Bukankah Ramon Desparto meninggal dalam suatu kecelakaan mobil?"

"Peristiwa itu bukan suatu kecelakaan," wanita itu kembali memekik. "Peristiwa itu terjadi karena... karena..." Ia tidak menyelesaikan kalimat itu.

Ketiga penyelidik muda itu merasa kikuk. Mereka sama sekali tidak menduga bahwa pembicaraan mereka dengan Estelle DuBerry akan berlangsung seperti itu.

(27) TRIO DETEKTIF: MISTERI KELOMPOK PENYIHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang