SEPATU

625 73 15
                                        


Hai........! Makasih buat kalian yang udah support aku buat nulis cerita ini
Semoga kalian suka
______________________________________




"Maaf ya Shee, aku gak bisa nemenin kamu di hari pertama kamu masuk sekolah, setengah tujuh aku udah harus ada di kantor Dinas Pendidikan Kota. Aku harus nganter teman-teman Olimpiade Sains antar kota. Tugas ketua OSIS memang berat, jadwalnya juga padat,hahaha..........." Haliza tertawa renyah, sebenarnya ia merasa bersalah kepada Sheera karena tidak bisa menemani nya di hari pertama nya di sekolah baru. Tapi Haliza juga tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai ketua OSIS.

"Sombong sekali ya Bu Ketos ku ini...." Sheera kadang tak habis fikir, bagaimana caranya Haliza membagi waktu nya untuk sekolah, tugas nya sebagai ketua OSIS, dan jangan lupa bagaimana caranya ia menjaga hafalan Qur'an nya dengan meroja'ah setiap hari.



"Aku bukan anak kecil lagi Za, aku bisa kesekolah sendiri. Lagi pula hanya perlu waktu dua puluh lima menit untuk sampai ke sekolah" Sheera melepas mukenah yang ia kenakan sejak sholat subuh tadi, entah mengapa sejak dulu Sheera betah berlama-lama mengenakan mukenah selepas sholat, di tambah lagi udara di sini lebih dingin daripada udara di rumahnya.



"Cuma sepuluh menit Shee pakai mobil, Mang Asep yg bakalan antar kamu" Haliza menyisir rambutnya dan segera mengenakan jilbab sekolahnya, jam memang baru menunjukkan pukul setengah enam, tapi ia sudah bersiap-siap.

"Aku mau jalan kaki aja Za, pemandangan di sini bagus banget, udara nya masih bersih, penduduknya juga ramah-ramah banget. Aku gak bakalan bosen di jalan, lagipula aku masih ingat jalannya Za" Sheera memang kerap berlibur Kesini dan sesekali melihat-lihat sekolah pamannya bersama Haliza.



"Anak manja mana bisa ke sekolah jalan kaki" ejek Haliza

"Iiiihhhhhhh..................... Aku gak manja tau" suara melengking khas milik Sheera keluar bersamaan dengan bantal yang mendarat tepat di bahu Haliza yang sedang duduk di meja rias Sheera. Sebelum Haliza sempat membalas, Sheera telah lebih dulu berlari ke kamar mandi.
"Ha.....ha.....ha......." Haliza sukses membuat Sheera jengkel pagi ini.




Tiga puluh menit kemudian

Ceklek..........

Sheera keluar dari kamar mandi
"Lho kamu belum berangkat Za?" Sheera menatap keheranan pada Haliza.

"Ini sepatu sekolah ku yg mau kamu pinjam, aku baru makek nya sekali kok" Haliza menyerahkan kotak berwarna navy itu pada Sheera. Semalam Sheera memang mengatakan pada Haliza jika ia ingin meminjam sepatu sekolah nya, karena sepatu sekolah milik Sheera tertinggal di rumah nya.

"Syukron ya Za" Sheera mengucapkan itu sambil mengenakan seragam barunya.

Haliza sudah menuju pintu, tapi kemudian ia membalikkan tubuhnya seratus enam puluh derajat.
" Eh.......aku udah bilang belom tadi ke kamu? Kalau perhiasan yang sempurna milik sekolah kita...... Zayn Akmal juga ikut serta dalam olimpiade sains antar kota, dia salah satu siswa yang akan aku antar hari ini" Haliza menjelaskan.
Sheera hanya mendengarkan tanpa niat menanggapi Haliza.

" Sayang banget ya Shee, kamu belom bisa ketemu Zayn di hari pertama mu masuk sekolah, lomba nya sampai Sore" sesal Haliza.
Sheera heran kenapa Haliza begitu bersemangat menceritakan siswa yang bernama Zayn itu, Sheera jadi penasaran sepopuler apa dia di sekolah.

"Dari semalam kamu semangat banget nyeritain si....... Apa tadi julukan nya?" Sheera mengernyit berusaha mengingat, oh dia ingat sekarang. "Perhiasan yang sempurna, kamu gak takut jika nantinya tunangan mu cemburu, kalau kamu ngomongin laki-laki lain?" Sheera mengatakan nya sambil menggoda.

YA MUQALLIBAL QULUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang