Senyumannya yang sangat manis dan secerah matahari bersinar, aku menyukainya. Tidak, bukan hanya itu saja yang ku sukai pada dirinya.
Wajahnya yang imut, suaranya yang sedikit cempreng, kaki mungilnya dan kulit tubuhnya yang mulus, melebihi kulit perempuan yang kelewat mulus. Aku menyukainya, aku menyukai semua tentangnya.
Aku ingin dia, tapi....
Apakah dia menginginkan diriku?
Apakah dia tidak keberatan, jika aku terus berada disampingnya?
Apakah dia tidak keberatan, jika aku lebih mencintai dirinya dibanding mencintai diriku sendiri?
Apakah dia akan mencintaiku ?
Apakah dia akan bersedia menikah dengan ku?
Aku tak tau itu, aku hanya menginginkan dia menjadi milikku. Hanya itu yang ku mau, tidak lebih dari apapun.
Aku bucin karenanya, senyumannya, wajahnya, sifatnya. Ah aku sangat menginginkan dia, walau alam semesta menolakku untuk hidup bersama dengannya tapi. Aku tidak peduli dengan itu, aku hanya ingin...
Aether
***
Aether yang sedang mengobrol dengan Lumine, membahas pada seme gantengnya Aether. Kesal? Tentu saja, dari tadi topiknya seme dia terus, emang kaga ada topik lain apa." Ish Lumine, bisakah kau tidak membahas adegan plus plus? Aku mulai risih dengan itu "
" Hey aku hanya ingin bertanya, apakah mereka melakukannya dengan kasar atau lembut. Ayolah kakak kasih tau aku hmm ? "
" Cukup Lumine "
Lumine menghentakan kedua kakinya kesal, kakaknya pelit. Sofan kah nanya begituan Lumine? Dasar Fujoshi gila.
Dikejauhan Albedo yang melihat kedua tingkah kakak beradik itu terkekeh. Lucu sekali tingkah mereka.
Tak ingin berlama-lama, dia menghampiri mereka dan memeluk Aether dari belakang." Eh Hei? "
" Hmm, maaf apa kamu terkejut sayang? "
" Ashyu kalau kalian mau bermesraan jangan dihadapanku. Pergi ke kamar dan mulai kegiatan saling menghangatkan, mengerti? Ish nyebelin banget sih kalian "
" Owh ya jangan lupa pake pengaman. Nanti kasih tau aku yah kak Albedo cara mainnya ? Jika kalian tidak mau memberitahuku, aku akan terus-menerus ngambek dengan kalian berdua, Hmmp "
Lumine pergi, meninggalkan kedua pasangan itu. Perkataannya sangat membuat ambigu, saling menghangatkan? Pelukan ? Atau ada maksud lain xixi
" Albedo bisa kau lepaskan ? "
" Tidak "
" Hah?! Ayolah, aku harus membujuk adikku yang sedang ngambek "
" Hmm, disaat kita berduaan kau malah memikirkan orang lain? Itu sedikit menyakiti hatiku ,apa kau tau?"
" Uh Maaf "
Gemas sekali membuat Aether merasa bersalah, Albedo cium sekilas pipi chubynya. Sang empu tidak protes, dia menerimanya dengan senang hati.
" Kau sangat imut Aether "
*
Ditempat lain, terlihat seseorang yang geram dengan pasangannya itu. Tangannya dia kepalkan kuat, matanya menatap tajam ke arah Aether."Ggrrrr, aku yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan dia. Malah cowo gay itu yang mendapatkan perjuangan cintaku. Hump, lihat saja nanti "
Tap
Tap
Orang itu pergi, pergi dengan kecemburuan. Cemburu karena orang yang disukainya malah menyukai orang lain.
Marah karena, orang yang disukainya tidak menghargai perjuangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Soft Boy [END]
RandomMafia, mendengar kalimat itu saja sudah bisa membuat bulu kuduk merinding. Kebanyakan dari mereka berwajah seram dan berotot, dan yang pastinya sangat menyeramkan. Tapi bagaimana jika seorang mafia berwajah soft boy, membuat dirimu bisa merasa nyam...