Nande, Nande. Kalian rindu kah Author Up :V, makasih yah ayank udah rinduin aku huhu :((. Kabogoh aing saha any, nasib jomblo :D
Saya enggak tau mau ngasih judulnya apa, ya udah begitu aja lah sksksk anjrot.
***********
Terlihat Aether menggeliat tidak nyaman, suasana yang dingin. Ditambah entah kemana Albedo akan membawa Aether pergi, yang jelas sepertinya Albedo akan membawanya pulang. Bukan pulang ke rumah Aether, tapi kerumah Albedo. Rumah yang di maksud adalah sebuah Mansion.
Aether takut, terlihat jalur yang mereka lewati dari tadi adalah pepohonan. Tidak adanya kendaraan lain atau pun bangunan lain sepanjang perjalanan.
Tidak terasa bahwa mereka telah sampai di suatu mansion. Aether heran kenapa ada mansion sebesar ini ditengah hutan, jika alasannya tidak mau kemalingan itu bagus. Ataupun tidak ingin dibandingkan dengan anak tetangga lebih masuk akal, lupakan bacotan author barusan.
Mereka turun dan Albedo langsng menarik paksa Aether, dia mungkin tau bahwa Aether mempunyai beberapa pertanyaan kepada dirinya. Aether di tambah tidak nyaman dengan tatapan para penjaga disana.
*Brakk
Albedo membuka pintu dengan sangat tidak ramah, bintang satu untuk mu bedo. Sontak karena penasaran, para penghuni turun untuk melihat siapa dalang yang sudah membuat keributan, mengganggu turu saja sialan.
" Oi Ilmuan Gila, Jika kau mengganggu tidur ku sekali lagi, maka aku tidak akan segan untuk memenggal Kepala mu, Kau cecu-.....? "
Ucapan Xiao terhenti, dia terlihat kaget siapa yang berada dibelakang Albedo. Xiao dengan cepat menuruni anak tangga, tampa perduli jika dia akan jatuh.
Xiao memeluk Aether dengan erat. Cintanya, hidupnya, kini telah kembali ke hidupnya. Xiao rindu dengan aroma Aether, walaupun selama pencarian Aether kebanyakan tidak berhasil. Tapi Xiao tetap bersyukur, Aether kini telah kembali.
" Oi rumput hijau, lama-lama kau bisa membunuh nya "
Mendengar umpatan Albedo, lantas Xiao melepaskan pelukan nya. Terlihat Aether agak sedikit sakit karena badan Xiao yang bertambah besar.
Sialan kenapa mereka berdua bertambah tinggi dan berkotak kotak, sedangkan dirinya tidak banyak mengalami perubahan.
" Dimana kau menemukan nya Albedo? "
" Aku menemukan nya disebuah Mall, yang akan aku survei hari ini tadinya "
Xiao hanya ber o ria, dirinya kembali menatap Aether yang agak sedikit bergemetar.
" Apa kau takut Aether? "
Aether menangguk, mengetahui hal itu lantas Xiao menggendong nya. Walaupun awalnya Aether menolak, tapi jujur dirinya meresa nyaman untuk sementara dalam posisi ini.
Terdengar suara ribut dari arah pintu, dan terlihat tiga manusia sengklek atau bisa dibilang trio sengklek sedang bengong di pintu masuk.
Mereka sepertinya terkejut melewatkan adegan beberapa saat yang lalu, lebih tepatnya mereka tengah melihat ke arah seseorang yang sedang Xiao gendong.
" Ara-ara, ternyata malaikat kecilku sudah pulang. Kau tau sayang betapa aku sangat merindukanmu, owh yeh jangan lupakan manusia tangga ini yang hampir setiap hari mengomel dimana dirimu berada " -Signora
" Noh dia sudah pulang, kau jangan terus menyuruh ku untuk mencarinya terus. Aku capek tau " -Scara
" Diamlah cebol, percuma saja aku menyuruhmu untuk mencari Aether. Sedangkan kau malah tiduran dan tidak melakukannya " -Childe
" Apa kau bilang?! " -Scara
" Diamlah kalian Tringok, jika kalian terus membuat keributan. Akan ku jadikan bahan experimen ku " -Albedo
Scara mengangkat bahunya acuh tak acuh, dirinya tengah mencari seseorang. Sepertinya ada yang kurang.
" Dimana si abah? "
" Tidak sopan seorang cebol memanggilku abah "
Fokus mata Zhongli bukan tertuju kepada Scara, tetapi kepada Aether. Dirinya entah kapan tengah tertidur di gendongan Xiao. Bahkan Xiao sendiri tidak tau bahkan kalau Aether tengah tertidur.
" Ehe, Aether ternyata sudah pulang. Tidak ku sangka, bahwa rencana ku berhasil " - Venti
Semuanya menatap Venti tidak percaya, seorang pemabuk seperti dia. Bahkan ternyata bisa pintar.
" Eh? Ayolah kenapa menatapku seperti itu? Tidak kah kau menghargai usahaku? "
" Baiklah tampa banyak membuang waktu ayo kita mulai saja, Pertama-tama Xiao, tidurkan Aether di ranjangmu. Jika kau memulai start lebih awal aku tidak segan untuk membunuh mu " -Zhongli
Xiao menuruti apa yang Zhongli katakan, dirinya memang awalnya ingin mecuri start tapi sialnya malah ketauan.
Xiao sudah tidak sabar untuk mendengar desahan Aether yang begitu merdu, saat mereka berhubung waktu itu.
Diam dan teruslah mendesahkan namaku Aether
*********
Author mau main tebak-tebakan ama kalian. Yok langsung mulai aja
Siapa yang akan meng anu Aether?
Pertanyaan yang sederhana namun nuhana hinu, terimakasih semoga harimu haha hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Soft Boy [END]
RandomMafia, mendengar kalimat itu saja sudah bisa membuat bulu kuduk merinding. Kebanyakan dari mereka berwajah seram dan berotot, dan yang pastinya sangat menyeramkan. Tapi bagaimana jika seorang mafia berwajah soft boy, membuat dirimu bisa merasa nyam...