Demi Aether

1.4K 141 9
                                    

Pagi-pagi sekali, keluarga kecil Aether sudah bangun tidur dan tengah mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa ke jalan-jalan dadakan ini.

Termasuk dua malaikat kecil yang sudah sangat girang karena mereka sangat tidak sabar untuk berangkat ke pantai.

" Mommy ayo berangkat Alexa sudah tidak sabar mommy "

" Iya mommy, Zhilde juga sama mommy "

Aether yang gemas dengan kedua malaikat kecilnya langsung mengangkat mereka berdua untuk duduk di mobil.

" Sabar yah sayang, daddy sedang mengemasi barang-barang kantornya dulu. Lebih baik baik kalian tidur sepanjang perjalanan, tau-tau pas kalian bangun sudah sampai "

" Tidak mommy, Alexa enggak mau tidur mommy. Alexa mau liat pemandangan "

" Zhilde juga mommy "

****

Meraka telah sampai di pantai. Terlihat 2 malaikat kecil dengan Lumine sedang bermain air bersama.

Sedangkan dua pria ini lebih memilih untuk duduk di tepi pantai, sambil membicarakan hal kecil.

" Aether..."

" Ya kakak? "

" Sebenernya kakak tidak ingin membicarakan ini. Mereka berempat semakin tidak waras semenjak aku membawamu pergi "

" Maksud kakak bagaiamana? "

" Mereka semakin gila, maksud ku tingkah mereka sudah meresahkan. Mereka banyak membunuh warga lokal, mereka berhasil membuat banyak orang ketakutan. Mereka menyebarkan ketakutan, penderitaan, kesengsaraan, dan kekejaman "

Mereka hening beberapa saat dan dilanjutkan kembali pembicaraan Dain.

" Mereka semakin kejam semenjak aku mengambil mu dari mereka. Mengurusi satu ketua mafia saja sudah merepotkan apalagi ini dua sekaligus "

" Aku minta maaf padamu Aether, aku mengurungmu di mansion bukan berarti aku tidak ingin kau bebas. Aku hanya saja takut, takut kehilangan seseorang yang berharga bagiku. Aku takut mereka melukaimu lagi, aku..... "

*Tes

Sebuah tetesan air keluar dari mata Dain, dia malu. Dia merasa gagal menjadi kakak yang baik. Di situasi yang semakin memburuk dia tidak bisa melakukan apapun.

Dia merasa tidak pantas di sebut seorang kakak....

Aether menghapus bekas tetesan air mata yang mengalir di mata Dain. Jujur dia tidak tega melihat kakaknya yang seperti ini. Menanggung beban besar sendiri, Dain tidak berani untk curhat tentang masalah yang ada dibenak nya.

Kak Dain itu kuat, maka Aether juga harus bisa seperti kakaknya ini.

Bagaimana dengan kabar mereka berempat? Haha itu adalah pertnyaan bodoh yang ada di benak Aether saat ini.

Dia hanya rindu untuk bertemu dengan mereka, tapi dia takut. Takut dengan cerita yang barusan kakaknya ceritakan.

Korban berjatuhan, kekejaman, penggelapan, peng sengsaraan. Aether sangat takut itu jujur.

Bagaimana dia bisa mengembalikan sifat mereka waktu 6 tahun sebelumnya. Itu sangat dekat dari kata mustahil.

Aether harus mencari cara sendiri untuk menyelesaikan masalah besar ini. Dia tidak ingin melibatkan siapa lagi, ini masalah dia dengan empat orang itu.

" Owh ya satu lagi Aether. Beritahu kebenaran kepada Alexa dan Zhilde nanti bahwa aku bukan lah Daddy mereka. Beritahu itu jika waktunya merasa tepat. Maaf yah kakak terlalu berlebihan kepadamu "

" Tidak masalah kakak, kak Dain melakukan ini untuk kebaikan ku. Dan lain kali jika kakak punya masalah, ceritakan saja padaku atau Lumine. Dengan begitu beban pikiran kakak akan berkurang "

".... "

" Begitu yah, ah aku terlalu stress akhir-akhir "

" DADDYYY...MOOMMMYYY "

Teriak kedua malaikat kecil Aether yang menghampiri mereka berdua

" Daddy, mommy tau tidak tadi Alexa sama Zhilde nemu kerang yang bagus banget " -Alexa

" Hmm mommy, kenapa wajah Daddy lesu? Apa daddy sakit? " -Zhilde

" Tidak Zhilde sayang, daddy hanya memikirkan pekerjaan tadi. Karena hari sudah siang bagaimana kalau kita makan? "

" Asyikkkk, ayoo daddy Alexa udah enggak sabar "

" Zhilde juga daddy "

Akhirnya mereka semua makan bersama dengan suasana yang ceria karena kedua malaikat kecil ini.


Mafia Soft Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang