Chapter1

1K 32 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Aurel masuk sekolah. Tepatnya sebagai murid baru di SMA Bakti Guna. Dan hari ini adalah hari pertamanya mengikuti MOS. Tapi sialnya ia bangun kesiangan, tidak seperti biasanya. Karena tadi malam ia dan mamanya harus menjemput Azriel di airport. Yap, Azriel Hermansyah ia adalah kakak kandung Aurel yang sedang kuliah di Amerika. Dan untuk beberapa minggu ke depan ia tengah mengambil cuti.

***

Pagi hari telah tiba, sang mentari pun telah menerobos masuk lewat fentilasi kamar seorang gadis yang tengah bergelut dengan selimutnya. Siapa lagi jika bukan Aurel.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Aurel, ayo bangun sayang nanti kamu telat ke sekolahnya," ucap Yanti.Ya Krisdayanti, ibu dari Aurel dan Azriel.

Karena merasa tidak ada jawaban dari dalam kamar, Yanti pun langsung masuk ke dalam.

"Aurel, ayo bangun nanti kamu telat loh, kamu tau sendiri kan kalo jarak rumah sama sekolah kamu itu jauh," ujar Yanti sambil menyibakkan selimut yang dipakai Aurel.

"Hoaamm ... emang ini jam berapa, ma?" tanya Aurel setengah sadar.

"Ini udah jam setengah tujuh sayang, ayo bangun dan cepetan mandi kak Jiel udah nunggu tuh dibawah," tutur mamanya.

"Apa, ma?! Kenapa mama gak bangunin aku dari tadi sih," gerutu Aurel sambil berjalan ke kamar mandi.

Yanti hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya itu.

***

Lima belas menit kemudian Aurel selesai mandi dan sudah memakai seragam sekolahnya lengkap. Ia segera turun untuk ikut sarapan bersama mama dan kakaknya.

Jika ditanya kemana papa Aurel? Jawabannya hanya satu. Beliau mengalami kecelakaan pesawat saat akan ke Amerika. Dan naas, semua penumpang tidak ada yang selamat, termasuk papa Aurel. Saat itu Aurel masih kelas 8 SMP. Dan ia sangat terpukul atas kepergian papanya itu.

Saat ia sudah sampai di meja makan ia melihat sudah ada mama dan kakaknya. Ia langsung duduk di samping mamanya dan mengambil dua lembar roti tawar lalu ia mengoleskan selai coklat kesukaannya.

"Pelan-pelan sayang nanti kamu keselek loh," nasihat mamanya.

"Iya dek, lo kalo makan pelan-pelan nanti keselek baru tau rasa," timpal Azriel

"Iya iya ini juga udah pelan kok, lagian gak bakalan kese--uhuk uhuk,"

"Tuh kan dibilangin juga apa, lo nya aja yang bandel." Jiel berucap sambil menyodorkan air minum.

"Iya deh iya sorry. Ya udah aku berangkat dulu ya ma," pamit Aurel sambil mencium punggung tangan Yanti.

"Iya hati-hati ya," balasnya.

"Ok ma, ayo kak berangkat nanti gue bisa telat nih!" seru Aurel.

"Iya iya sabar kenapa sih dek, bawel banget sih lo," balas Jiel ketus dan tak lupa ia juga menyalami mamanya.

"Yaudah kita berangkat dulu ya ma. Assalamualaikum," ucap keduanya.

"Waalaikumsalam, kak hati-hati ya bawa mobilnya," tutur Yanti.

"Siap ma!" balas Jiel dan setelah itu mereka berdua langsung menuju ke garasi.

***

Tiga puluh menit kemudian Aurel sudah sampai di sekolahnya. Dan benar saja ia telah telat sepuluh menit.

"Kak gue masuk dulu ya," pamit Aurel.

"Ya, hati-hati ya dek. Nanti pulang gue jemput," balas Jiel.

LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang