Chapter13

235 28 2
                                    

Aurel dan atta telah tiba di sebuah mall ternama di Jakarta. Aurel turun dari motor sport atta dan melepaskan helm yang ia kenakan. Lalu diberikan pada sang empunya.

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki mall tersebut.

Sudah sekitar 15 menit mereka hanya keliling mall tersebut. Dan aurel peka akan hal itu, lalu aurel mencekal pergelangan tangan atta. Sang empunya pun menghentikan langkahnya.

Satu alis atta terangkat. "Kenapa?"

"E-eh sorry." ucap aurel sambil melepaskan cekalannya.

"Lo mau ajak gue kemana sih. Dari tadi perasaan cuma muter-muter doang," lanjut aurel

"Gak tau." jawab atta dengan santainya.

"APA! LO BILANG GAK TAU?!" ucap aurel emosi.

"Berisik." ucap atta seraya meninggalkan aurel sendirian.

Aurel tidak ingin tinggal diam, ia segera berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan atta

"Heh! Kalo gak tau arah tujuannya kemana, ngapain lo ngajak gue kesini?!!" bentak aurel

Atta berhenti dan berbalik. Ia berjalan mendekat kearah aurel. Tanpa diduga, ia menarik pergelangan tangan aurel

Aurel sempat terkejut, namun buru-buru ia mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali. Tak hanya itu keadaan jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Ia bingung apa yang akan dilakukan oleh atta kepadanya. Namun ia hanya bisa menurut tanpa membantah lagi.

Kening aurel berkerut karena ia dibawa ke sebuah restoran yang ada di mall ini.

"Ngapain kesini?" tanya aurel polos.

"Ck, ya makan lah." ucap atta

Aurel hanya ber 'oh' ria saja. Lalu mereka duduk dan mulai memesan makanan.

"Pesen apa?" tanya atta masih datar.

"Spaghetti sama milkshake stroberi." ucap aurel seadanya.

"Spaghetti 2 dan milkshake stroberi 2." ucap atta pada pelayan.

Pelayan pun mencatat apa yang barusan atta katakan.

"Baik mohon ditunggu 15 menit." ucap pelayan sopan dan berlalu dari hadapan kedua sejoli itu.

Hening.

Ya. Tak ada yang memulai percakapan untuk mencairkan suasana. Mereka sibuk dengan handphone masing-masing.

"Es batu," panggil aurel pada atta

Namun yang dipanggil hanya diam sambil terus memperhatikan ponselnya itu.

"Heh! Gue ngomong sama lo kulkas!"aurel mulai sedikit kesal karna tidak ada respon sama sekali.

"Atta Halilintar !" nada bicara aurel sedikit meninggi dan mengakibatkan semua pengunjung menoleh kearah mereka berdua.

Atta yang merasa namanya terpanggil pun mendongakkan kepalanya. Ia melihat wajah merah padam aurel yang sangat menggemaskan menurutnya.

Tapi ada sesuatu yang aneh. Kemudian ia menoleh ke sekitar dan betapa terkejutnya ia saat mendapati semua pengunjung menatap aneh kearah meja yang ia dan aurel tempati.

Ia langsung menoleh kearah aurel dan memberikan tatapan tajamnya.

"Diem!" peringatnya pada aurel

Aurel menghela napas kasar dan berujar. "Salah lo sendiri, dari tadi dipanggil gak nyaut-nyaut."

"Apa?"

"Ha?"

"Lo mau ngomong apa?" ulang atta.

LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang