Setelah dari kantin Aurel dan ketiga sahabatnya menuju ke kelas. Mereka sampai dan langsung duduk. Karena belum kenal semua maka dari itu mereka duduk sama yang udah kenal aja dulu.
•Aurel sama Shanin
•Aliya sama DivaBack to topick
Duk ... Duk ... Duk ...
Terdengar seperti suara sepatu high hils bersentuhan dengan lantai. Maka dari itu pasti ada guru yang akan masuk. Dan benar saja tiba-tiba ada guru yang masuk, beliau memang sudah cukup umur. Tapi jangan ragu kan kecantikannya.
"Pagi anak-anak." sapa guru itu.
"Pagi buu." jawab serentak semua murid kelas itu.
"Perkenalkan nama saya Ayu Lestari. Saya disini sebagai guru mapel Biologi dan juga sekaligus wali kelas kalian. Kalian bisa panggil saya Bu Ayu." ucap bu Ayu panjang lebar.
"Baik buu."
•••
Bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Namun Aurel dan sahabat sahabat nya sepertinya enggan meninggalkan sekolah. Karena sekarang mereka masih di dalam kelas."Rel lo udah di jemput?" tanya aliya.
"Kayaknya belum deh,"
"Oh, kalo kalian?" tanyanya sambil menunjuk Shanin dan Diva.
"Gue juga belum." jawab Shanin yang di angguki Diva.
"Lah lo sendiri kenapa belum pulang?" tanya Aurel.
"Hehehe, males pulang nanti gue disuruh ini itu lagi sama nyokap."
"Yee kirain belum di jemput juga." jawab ketiganya sambil memutar kedua bola mata malas.
"Eh gue pulang dulu ya udah dijemput nih," pamit Shanin.
"Iya sama nih gue juga." ucap Diva.
"Yah gue sendiri dong," ucap Aurel.
"Anjay lo kira gue setan apa, sampe sampe gak di anggep keberadaannya." protes Aliya.
"Hehehe, bukannya emang iya ya kalo lo itu setan."
"Serah lo aja dah."
"Ya udah kita duluan ya,"
"Oke hati-hati ya."
Keduanya hanya mengangguk dan mengacungkan kedua ibu jari mereka.
"Rel,"
"Hmm."
"Kalo orang ngomong dengerin kenapa sih!"
"Ini gue juga lagi dengerin ogeb."
"Bener? Kalo dengerin tuh ya liat orangnya, bukan liatin hp mulu."
Setelah mendengar aliya yang sewot seperti itu, Aurel langsung meletakkan handphone nya. Walau sebenarnya ia masih melihat apakah ada chat dari jiel atau tidak. Siapa tau tiba-tiba Jiel chat, jadi dia bisa pergi dari manusia gak jelas satu itu.
"Apa?" tanya Aurel jengah.
"Gak papa sih cuma ngetes kuping lo doang, siapa tau udah gak berfungsi lagi." jawab Aliya dengan cengiran lebarnya.
"Lo bilang cuma? Gila aja lo gue udah sempet sempetin buat ladenin manusia kek lo, dan ternyata lo malah bilang cuma?" tanya Aurel tak habis pikir.
"Elah sewot banget mbaknya, sans aja kali. Tapi kali ini gue beneran mau tanya serius sama lo."
"Cepetan,"