Chapter10

209 27 15
                                    

Aurel berjalan memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Entah kenapa sepulang dari shopping ia jadi lelah seperti ini. Padahal setiap pulang shopping dia pasti akan senyum-senyum sendiri kayak orang gila:v

Ceklek

Aurel membuka pintu utama dengan malas dan berjalan menuju ruang keluarga yang terdapat mamanya dan juga Jiel.

"Assalamualaikum." salamnya.

"Waalaikumsalam." jawab Yanti dan Jiel berbarengan.

"Kamu kenapa sayang? Kok pucet banget sih?" tanya Yanti

"Gak papa kok ma, paling cuma kecapean aja. Besok bangun tidur pasti udah sembuh kok." balas Aurel seadanya.

"Ya udah sekarang kamu langsung masuk kamar aja, mandi terus turun buat makan setelah itu langsung istirahat." ucap Yanti

"Iya ma. Ya udah aku naik dulu ya ma, kak" pamit Aurel.

"Iya." balas mereka berbarengan.
                                
Sesampai nya di kamar Aurel langsung menjatuhkan tubuh nya di kasur queen size nya. Bukannya langsung mandi, ia malah memejamkan kedua bola matanya. Rasanya dia ingin tidur karena badannya yang sudah pegal-pegal.

Saat sudah hampir masuk ke alam mimpi, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Dengan berat hati ia membuka kembali kedua bola matanya yang sudah terpejam. Tapi karena malas ia juga masih tiduran, enggan untuk membukakan pintunya.

Tok ... Tok ... Tok

"Siapa?!" teriak Aurel dari dalam kamar.

"Ini mama Rel, kamu lagi apa di dalam?"

"Oh mama, ya udah masuk aja ma pintunya gak di kunci kok." sahut Aurel dari dalam kamar.

Ceklek

Pintu kamar Aurel terbuka dan memunculkan sosok Yanti. Ia berjalan menuju ranjang yang ditempati oleh Aurel.

"Loh kok kamu belum ganti baju sih?" tanyanya.

"Mager ma,"

"Ya gak boleh gitu dong sayang, udah cepetan sekarang langsung mandi trus turun ke bawah buat makan malam."

"Iya iya mama ku yang paling cantik." ucap Aurel  sambil mencium pipi Yanti secepat kilat dan langsung berlari menuju kamar mandi.

"Dasar abg labil." gumam Yanti sambil geleng-geleng kepala.

~~~

30 menit kemudian barulah Aurel  menyelesaikan ritual mandinya. Sekarang ia sudah memakai baju tidur motif panda. Lalu ia turun menuju ke meja makan. Disana sudah ada mamanya dan juga Jiel. Entah dimana grandpa serta grandma nya.

"Ma," panggil Aurel saat sudah berada tepat di samping mamanya.

"Eh sayang, kenapa?"

"Grandpa sama grandma kemana? Kok dari tadi gak keliatan?"

"Mereka lagi ada urusan di Paris katanya."

"Apa?! Trus kapan mereka berangkat?"

"Tadi siang dan itu juga mendadak, makanya nggak nungguin kamu sampe pulang sekolah."

"Kok mereka jahat sih sama aku, pergi gak bilang-bilang." ucap Aurel seraya duduk di depan Jiel

"Kalo nungguin lo pulang mereka bisa-bisa gak jadi berangkat karena lo tahan." timpal jiel

"Bener apa kata kakak kamu."

"Emangnya gak bisa ditunda dan diwakilin aja ya? Sampe-sampe harus mereka yang turun tangan sendiri?" keluh Aurel lagi.
"Gak bisa sayang, masalahnya ini bisnis restoran mereka dan memang sedang ada masalah dan harus mereka yang turun tangan langsung. Bukan pekerjaan kantor yang bisa diwakilkan seperti biasanya."jelas Yanti panjang lebar.

LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang