Sekarang Aurel sudah berada di depan gerbang untuk menunggu jemputan dari Jiel.
Ya! Setelah MOS selesai, Aurel baru boleh pulang di karenakan jika ia pulang lebih dulu pasti semua murid akan geger. Jadi tadi ia putuskan untuk tidur dulu di UKS, sambil menunggu MOS selesai.
"Ishh lama banget sih kak Jiel," omelnya.
Tak lama setelah ia mengomel dan mencibir tidak jelas terdengar suara klakson mobil.
Tin ... Tin ... Tin ...
Karena ia sudah mengenali mobil siapa yang sudah berada di depannya, ia langsung saja masuk ke dalamnya.
"Ihh kakak kok lama banget sih jemputnya!" omel nya sambil memasang selt belt.
"Iya-iya maaf, gue tadi lupa kalo harus jemput lo. Kalo mama gak ingetin mungkin lo gak akan pulang hahaha." jelas Jiel diakhiri tawa meledek.
"Tawa aja terus!" ucap Aurel sambil memutar bola matanya malas.
Setelah itu tidak ada percakapan di antara mereka. Sampai mereka tiba di rumah dan langsung keluar dari mobil lalu masuk ke dalam rumah sambil mengucapkan salam.
"Assalamualaikum." salam keduanya.
"Waalaikumsalam, eh kalian udah pulang." tanya Yanti dari arah ruang kerjanya.
"Udah ma." jawab keduanya.
"Yaudah sekarang kalian makan siang dulu ya mama udah siapin di meja tuh, mama pergi dulu ya." ucap Yanti.
"Loh emang mama mau kemana?" tanya Aurel.
"M-mm itu anu ... mau pergi arisan." alibi Yanti.
"Loh bukannya lusa ya ma?" tanya Aurel lagi.
"Oh i-itu jadwalnya di majuin." bohong Yanti.
Belum sempat Aurel ingin bertanya lagi sudah di potong Jiel dari arah dapur.
"Udah lah dek mama tuh udah buru-buru, lo malah nanya mulu kapan perginya kalo gitu," ceramah Jiel.
"Iya-iya maaf, maaf ya ma." ucap Aurel.
"Iya-iya udah gak papa kok sayang,ya udah mama pergi dulu ya. Oh ya Jiel, kamu jagain adek kamu ya mungkin mama pulangnya agak maleman soalnya mau ke kantor juga." ujar Yanti panjang lebar.
"Oh, oke ma." jawab Jiel.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Setelah itu Hani dan jiel langsung naik ke atas untuk bersih-bersih.
•••
Saat ini Aurel sedang tiduran di kasur queen size nya.Dia sedang memikirkan tentang kejadian tadi pagi di sekolah.
"Kenapa sih setiap gue deket sama dia jantung gue gak pernah normal." batinnya.
"Arghh!!!" teriak Aurel frustasi.
"Dek lo kenapa?" tanya Jiel dari luar kamar.
"Eh em-itu anu ...." jawab Aurel gelagapan karna ia tidak tau harus menjawab apa.
"Gue masuk ya," pinta Jiel. Dan ia langsung masuk begitu saja tanpa menunggu jawaban dari sang pemilik kamar.
"Ihh kak Jiel kenapa main masuk aja,"
"Hehe, sorry dek. Abisnya lo ditanya kenapa malah anu-anu, kan gue jadi khawatir."
"Terus langsung masuk gitu aja gitu, gue kan belum nge bolehin."