"Bagaimana apakah kalian menerimanya?" tanya Bima hati-hati.
Atta dan aurel saling tatap dan mereka dengan mantap menganggukan kepala mereka.
"Alhamdulillah." ucap semuanya.
"Bagaimana jika kalian jalan-jalan terlebih dahulu, terserah kalian ingin pergi kemana. Supaya kalian itu tambah kenal satu sama lain." ucap Fajar memberi saran.
Aurel dan Atta kembali bertatapan dengan satu alis yang terangkat. Seolah-olah mereka sedang memberi isyarat satu dengan yang lain.
"Gimana? Kalian mau kan?" ucap fajar tidak sabaran.
Keduanya hanya mengangguk pasrah.
"Ya udah tunggu apa lagi." ucap Geni
Keduanya lantas berdiri dari tempat duduk nya. Sebelum benar-benar beranjak pergi, aurel menoleh ke arah mamanya yang sedang tersenyum kearahnya.
"Udah gak papa sayang, nanti masalah pulang biar sekalian dianterin sama nak Atta" ucap Yanti sambil menoleh kearah atta.
"Iya kan nak atta?" lanjut Rani.
"Iya tante."
"Tuh, nak atta aja gak papa kok, udah sana jalan nanti keburu malam."
Aurel mengangguk pasrah. "Ya udah aku jalan dulu ya ma. Assalamualaikum," ucap aurel sambil menyalimi semua orang yang ada disitu.
"Waalaikumsalam." balas mereka semua.
Aurel dan Atta segera turun untuk menuju ke parkiran. Setelah sampai di parkiran atta langsung masuk ke bagian kemudi dan diikuti aurel yang duduk di samping tempat kemudi. Atta mulai menyalakan mesin mobil nya dan tak butuh waktu lama, mobil itu sudah membelah padatnya jalan raya pada malam hari ini.
Di dalam mobil tidak ada yang membuka suara, hanya suara dari radio mobil yang menemani kesunyian yang melanda kedua insan itu. Sampai akhirnya atta lah yang memecahkan keheningan tersebut.
"Mau kemana?" tanyanya dingin.
Aurel menoleh dan berujar. "Lo nanya ke gue?" ucap aurel sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Hm."
"Terserah."
Setelah itu keadaan di dalam mobil kembali hening sampai akhirnya mobil yang dikendarai oleh atta berhenti di depan sebuah kafe yang cukup ramai.
"Turun." perintahnya pada aurel
Keduanya turun dan berjalan beriringan memasuki kafe tersebut. Mereka berdua memutuskan untuk duduk di meja paling pojok dekat jendela.
"Pesen apa?" tanya atta dengan datar.
"Milkshake."
"Mbak." panggil atta pada salah satu pelayan.
"Iya mas, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang pelayan sopan.
"Milkshake 2." ucap nya masih dengan nada dingin.
"Ada lagi?"
Atta hanya menggelengkan kepalanya.
"Baik ditunggu 5 menit." setelah itu pelayan pun pergi.
Hening.
Tidak ada yang membuka percakapan sampai akhirnya suara pelayan menginstrupsi keduanya.
"Permisi mas mbak, ini pesanannya."
"Makasih." ucap Aurel.
Setelah itu pelayan pun pergi. Dan masih keadaan hening yang menyelimuti kedua insan itu.