" Tidak latihan lagi? " Tanyaku
" Kau bisa bermain pedang? "
" Hmm, sedikit? " Kataku sambil tertawa kecil.
Peter menarik tanganku dan memberikanku sebuah satu set panah yang cantik dengan bulu putih di ujung panahnya yang membedakan kalau panahnya punyaku.
"Woahh apakah ini untukku?? " Tanyaku sambil loncat loncat kecil.
" Tentu, pakai yang baik ya" Kata Peter.
Aku memeluknya dan mengangkat kedua tanganku. Ya apalagi lah ya pasti minta gendong. Peter langsung mengangkat lalu menggendongku. Dia menggelitikiku sebentar, aku hanya ketawa geli.
" Udah, adikku yang manis ini tidak mau memakai panah barunya? " Tanya Peter
" Mauu, tapi tidak untuk sekarang. Masi mager " Kataku sambil mengeratkan gendonganku.
" Ga sayang sama kaka juga nih? " Kata louis yang tiba tiba muncul.
" Sayang lahhh" Kataku sambil turun dari gendongan Peter dan lari memeluk Louis.
Louis berusaha mengangkatku kayak peter tapi gabisa karena badan kita yang ga terpaut terlalu banyak cuma beda 7 centi mungkin? Segituan lah. Kita emang bocil.
Skip time
" Lucy, lucy bangunn" Kataku sambil menggoyang goyangkan badan lucy.
Sekarang sudah sore dan lucy masih nglempus di kasurnya padahal dia sudah tidur dari tadi siang,sama seperti louis dia kebo.
Aku bosen, cair paravel sangat sepi sekarang, susan dan Peter lagi di kamar aku kurang tau apa yang mereka kerjakan. sementara Edmund dan louis? Sama aja kayak lucy.
Tiba tiba sebuah ide cemerlang muncul di kepalaku. Aku langsung membisikkan sesuatu pada lucy
"Mau bantuin aku jailin Edmund ga? " Bisikku ditelinga lucy.
Lucy langsung tersenyum seketika. Dan menghadap ke arah ku.
" Jadi apa rencananya? "
Aku menjelaskan semua rencananya pada lucy. Dia mengangguk angguk sambil tertawa.
Sekarang kita berdua lagi cosplay jadi hantu buat nakut nakutin Edmund. Sebelum masuk ke kamar Edmund aku dan lucy sudah mengikat sebuah tali tepat didepan pintunya. Aku mematikan lampu kamar Edmund dan lucy mulai menggelitiki kaki Edmund .
" Nggh" Dia malah menarik selimutnya makin tinggi. Lucy berusaha menggelitik kaki Edmund. Sampe akhirnya dia ngerogoh ngerogoh lampu di sebelahnya. Begitu nyala dia duduk dari tidurnya trus ngucek ngucek mata, duh lama banget dah. Pas dia kedip beberapa kali.
"WOAAAAAAAAAA" Teriaknya sambil lari terbirit birit menuju ke arah pintu.
" Brukk" Edmund tersandung tali yang sudah kusiapkan dengan lucy barusan.
"HUAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHA" aku dan lucy ketawa sampe terpingkal pingkal." Hahaha maafkan aku kak tapi kau sangat lucu hahaha" Kata lucy ditengah tengah tawanya.
Edmund berdiri dan mendatangi lucy. Oow tamat riwayatku. Dia menatap marah lucy sementara aku melangkah kesamping pelan pelan untuk melarikan diri. Saat aku sudah dibelakang Edmund dan mau lari dia mencekal pergelan tanganku. Aku membeku seketika dan berpandangan dengan lucy.
"Lucy! Lu! Dimana kau! " Susan seperti nya sedang mencari lucy. Panggil aku juga susann. Kali inii aja. Aku menatap lucy memelas. Jangan tinggalkan aku lucy huhuhuhu. Dia malah balas menatapku seperti orang yang merasa bersalah.
