Kita menaiki perahu dan sampai di sebuah tempat. semua turun dan melihat lihat. Aku mengejar kupu kupu dan berlari kearah semak semak.
" Halo disana! " Teriak lucy ke seekor beruang besar.
Beruang itu melihat sebentar kearah lucy.
" Tidak apa apa kita teman! Kesini lah! " Teriak lucy lagi.
" Jangan bergerak yang mulia! " Teriak trumpkin. Ya, dia sudah memberi tau namannya barusan.
Beruang itu terlihat lapar dan berlari kearah lucy dengan cepat.
" Jangan mendekat! " Perintah susan sambil mengarahkan panahnya pada beruang itu tapi tetap tidak dihiraukan.
" Shoot susan! Shoot! " Kata Edmund.
" Aaaaaaa" Teriak lucy
" Aauuuuuuuuu" Tepat saat beruang itu akan menerkam lucy yang sudah jatuh aku langsung menirukan suara serigala.
Beruang itu langsung kabur mendengar suara serigala jadi jadianku. Mungkin dia pikir itu serigala beneran hehe pinter kan aku.
Tidak hanya beruangnya,tapi semuanya ikut ketipu . Susan, Peter,dan Edmund langsung bersiap siap dengan senjatanya.
Peter membantu lucy berdiri sambil tetap berjaga jaga.
" Faiza mana?!! " Kata peter panik
" Kau si meninggalkannya!! " Marah susan.
" Apa ada yang melihat jubahku?" Tanyaku sambil muncul dengan kedinginan.
" Hahhhh" Semuanya bernafas lega.
" Kau kemana saja si? " Tanya Louis sambil memelukku.
" Mencari kupu kupu sekaligus membantu lucy" Jawabku enteng.
" Berarti serigala tadi suaramu? " Tanya trumpkin.
" Iyaa" Jawabku sambil senyum.
" Hahhh" Lagi lagi semuanya bernafas lega.
Aku hanya cekikikan kayak orang ga waras.
" Ini mantelmu! " Edmund mengambilkan mantelku yang ada di perahu dan memakaikannya ke aku. Dikancingin juga.
" Tumben perhatian" Ceplosku.
" Sshh dah diem bagaimanapun kan aku kakak mu juga " Katanya sambil tetap memgancingkan mantelku.
" Kenapa beruang tadi tidak mau berhenti. Padahal sudah aku perintah" Tanya susan.
" Begitulah, diperlakukan sebagai hewan bertaun taun membuatnya menjadi liar dan tidak bisa berbicara" Jelas kurcaci itu.
" Ayo kita lanjut perjalanan." Ajak peter.
Kita menaiki perahu satu persatu lagi. Aku melihat lucy yang hampir jatuh dan dipegangi Louis. Mereka saling menatap dan tersenyum lalu berpegangan tangan.Sementara aku? Ditinggalin. Manteb kan.
Peter menggandeng tanganku tiba tiba.
" Gabole liat orang pacaran! kamu masi kecil. Bobok sini" Katanya pelan ditelingaku dan menepuk nepuk pundaknya.