Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* aaaakkkk lucu kali dressnya hehehe
Aku berjalan santai ke arah aula besar sendirian.
Saat aku sudah didepan pintu,Prajurit membukakan pintunya segera.
Aku menuruni anak tangga dengan sedikit berlari untuk mencari louis. Dan melambaikan tanganku ke lucy yang dia balas senyuman kearahku.
" Paling muda?cantik banget ya." Bisik bisik orang orang yang ga sengaja kedengeran.
Semua orang sibuk dengan aktifitas nya sendiri sendiri. Peter dan caspian mengobrol dengan raja dan ratu dari pulau lain.
Susan dan lucy berbicara dengan putri putri kerajaan pulau sebelah.
Louis dan Edmund? Makan coklat tuh di pojokan berdua. Aku yang lapar langsung tertarik untuk ikut makan coklat.
"Wahhh coklatt!!" Kataku kegirangan lalu berlari kearah louis dan edmund setelahnya.
" Ekhem , tuan putri faiza? " Tanya seseorang yang tiba tiba menghentikanku saat sudah tinggal satu langkah lagi mendekati coklat.
Keliatannya si pangeran kalo diliat liat. Duhh louis bantuin dongg. Mereka malah pura pura ga liat.
" Iya, kenapa? " Tanyaku sambil jinjit jinjit berusaha meminta louis atau edmund agar membantuku.
Tapi apa yang mereka lakukan? Malah cekikikan berdua.
" O-oh itu..saya pangeran ivander dari Kerajaan sebelah. Eumm itu... Anu... Saya... Kalau boleh..d-dansa? " Tanya pangeran itu sambil tergagap.
Hadohhh ngajak dansa?? Aku gabisaa. Gimana dongg. Ishhh kan aku mau makann. Aku melirik louis dan langsung muncul ide cemerlang.
" Owhh emmm aku benar benar minta maaf tapi.. Aku sudah ada teman dansa" Kataku sambil melangkah ke depan dan menggandeng tangan louis.
" Wahh kebetulan sekali tapi, mohon maaf tuan putri faiza yang cantik. Tapi sayangnya aku sudah dengan lucy." Kata louis dengan nada dimelas melaskan sambil melepas tangaku.
Dia kembali cekikikan dengan edmund setelahnya.
" Ohh maksudku bukan louis hahaa, edmund! Yaa! Edmund akan berdansa denganku KAN? "
Kataku berusaha sabar dengan penekanan kata kan dan ganti menggandeng tangan Edmund.
" Ishhh siapa jug- ouchh"
Sebelum Edmund sempat melanjutkan kata katanya aku menginjakkan kakiku ke kakinya dan memencengkram tangannya.
" O-oh begitu. Mungkin kita bisa berdansa lain waktu. Sampai nanti tuan putri cantik." Kata pangeran itu sambil menunduk padaku dan pergi.