🍑🍑🍑
Besok paginya
* baju faiza hehehehehe, pen kasi baju.
Kita bertuju sekarang di arungan beruna dan mengintip dibelakang gelodongan kayu.
para tentara telmarine sedang sibuk membuat jembatan untuk menyebrang ke sana. jembatannya sudah hampir jadi.
Dan mungkin menurut perkiraan ku sekitar 1 minggu lagi sudah bisa mulai digunakan.
" Kita harus cepat bertindak" Gumam Peter.
" Tapi Peter itu akan beresiko" Bantah susan
Saat sedang asik memperhatikan aku tak sengaja menjatuhkan segelondong kayu.
" O-ow "
" Siapa disana! " Teriak salah satu tentara telmarine.
" Hitungan ke 3 semua lari nunduk. Oke? " Kata Trumpkin.
" Satu... Dua... "
" Larii" Aku, lucy , susan, edmund,edmund,louis dan Peter sudah lari duluan .
" Woi pada gabisa ngitung angka apa! baru juga dua " Teriak trumpkin marah sambil menyusul ku dan yang lainnya.
" Hah.. Hah.. " Semuanya kehabisan oksigen habis lari.
Kita bergelimpangan di rerumputan.
" Hampir aja. " Kata lucy.
" Hehe maap " Aku hanya nyengir nyengir.
" Nyinyinyinyi" Ledek edmund. Aku langsung memelintir tangannya sampai dia meringis.
🍑🍑🍑
Kita berjalan dengan peter yang memimpin.
" Aku tidak ingat jalannya lewat sini" Kata susan sambil tetap berjalan mengikuti peter.
" That's the problem with girls, cant carry a maps in your heads " Balas peter.
" That because we have something in our head " Jawab lucy.
" Apaan? " Tanya Louis
" Ada deeh " Jawabku yang sebenarnya tidak tau apa yang dimaksud lucy.
Aku hanya memperhatikan orang orang ini berbicara daritadi sambil mencabuti bunga bunga yang aku lewatin lalu memakaikannya ke kuping Louis.