chapter 4 : tampan

1.1K 152 19
                                    

Happy Reading (づ ̄ ³ ̄)づ

°
°
°
"lihatlah, anak kecil ini tau barang bagus!"

°
°
°

Zhou Zishu menenteng tas kerjanya disepanjang lorong bernuansa putih itu. Universitas Yuèliàng tampak begitu lenggang, hanya segelintir orang yang datang ke tempat menuntut ilmu itu sepagi ini.

Kakinya melangkah ringan, wajahnya terlihat tenang namun pikirannya berkecamuk. Zhou Zishu menatap kosong sampai dia tak menyadari seseorang yang sedang duduk di bangku tak jauh di depan menatapnya dirinya.

Zhou Zishu masih berkecamuk dengan pikirannya ketika dia melewati seonggok manusia jangkung yang terlihat hendak menyapanya dengan tersenyum dan membungkukkan badan.

Karena tak mendapatkan respon sosok itu dengan tanpa sadar mengikuti Zhou Zishu tanpa suara.

Baru ketika sosok itu mengeluarkan suara batuk ringan, Zhou Zishu menghentikan langkahnya dan menoleh. Untuk beberapa waktu Zhou Zishu terpaku pada sosok yang tersenyum lebar di belakangnya itu.

"Lǎoshī apakah kekasihmu mencampakkan mu?" Sosok itu bertanya ringan seolah sedang berbicara dengan teman sebayanya.

Zhou Zishu masih belum sadar dengan keterpakuannya dan hanya mengeluarkan suara pelan, "huh?"

Sosok itu tertawa pelan, "wajah tampan mu terlihat begitu tenang tapi kau sama sekali tak membalas sapaan ku"

Zhou Zishu memerah malu entah karena ketahuan melamun atau karena di sebut tampan oleh sosok Wen di hadapannya itu. Sudah sangat  lama dia tak mendengar pujian dari orang ini.

Tapi Zhou Zishu tak menjawab, "kau menginginkan sesuatu?"

Wen Kexing tetap tersenyum lebar meskipun pertanyaannya tak terjawab, dia menggeleng dan menjawab, "tidak ada, aku hanya ingin menyapamu"

Zhou Zishu terdiam untuk beberapa saat lalu mengangguk dan hendak berbalik pergi tapi pemuda Wen itu mencegahnya.

Wen Kexing, "Zhou Lǎoshī, apa kau sudah sarapan?"

Zhou Zishu terdiam, benaknya menyumpahi manusia jangkung di depannya itu, pemuda Wen itu dengan sengaja menyinggung perihal 2 hari yang lalu. Iya, itu adalah ketika dia pingsan, saat di periksa, dokter bermarga Yu itu mengatakan bahwa penyebab dia pingsan adalah karena dia belum sarapan pagi, ditambah lagi dia masih kelelahan karena baru saja pindahan dan juga Zhou Zishu yakin tekanan batin yang dia terima hari itu juga berperan besar.

"Zhou Lǎoshī, tidak baik melewatkan sarapan pagi, bibi ku bilang kita akan menjadi bodoh jika perut kita kosong"

Zhou Zishu masih terdiam.

Senyum Wen Kexing tetap ditempatnya, "tapi kau beruntung bertemu murid tampan ini"

Pemuda Wen itu memberikan sekantung kertas pembungkus yang Zhou Zishu yakini isinya adalah roti yang masih hangat, dia dapat mencium bau manis dari roti yang belum lama di panggang. Tapi Zhou Zishu tak bergerak sama sekali, dia tek tau harus bereaksi apa.

Karena tak mendapat respon apapun, Wen Kexing dengan tidak tau malu, menarik tangan Zhou Zishu dan menaruh kantung kertas itu ditangan yang lebih tua. Zhou Zishu dapat merasakan telapak tangan kanannya tiba-tiba menghangat.

"Ini masih baru dan masih hangat, aku bersumpah demi wajah tampanku tidak ada racun didalamnya" Wen Kexing berucap santai dan ketika dia melihat gerak gerik dosennya itu hendak menolak, dia bergegas mundur.

My Beloved, My Soulmate [WenZhou] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang