_____
Happy Reading (づ ̄ ³ ̄)づ
_____
"Kau melatih mulutmu dengan sangat baik tuan Wen"
°
°
°Saat ini Wen Kexing dan teman-temannya dalam perjalan menuju sumber makanan, kantin.
"A-ayah ku ingin mengundang kalian untuk makan malam di rumah, a-apakah kalian mau?" Jing Jierui berkata dengan gagap, pemuda berkacamata tebal itu memang sedikit pemalu, padahal saat ini dia berbicara dengan teman-teman yang sudah berteman dengan dirinya selama 2 tahun.
Mereka semua menghentikan kaki mereka bergerak dan mulai menatap sumber suara, Jing Jierui menundukkan kepalanya, entah untuk alasan apa.
Han Ying terlihat antusias, lalu berpose seperti seorang Budha dengan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada sambil berkata dengan lambat dan berwibawa layaknya seorang Budha sungguhan, "amithaba, menolak rejeki itu tidak baik"
Wei Xinxi merasa sangat jengah dan berkata dengan malas, "lihatlah anjing ini, jadi baik hanya saat di tawari daging"
Han Ying memberikan tatapan tak pada satu-satunya wanita di kelompok mereka itu, dibalas oleh Wei dan terjadilah perang tatapan antara mereka berdua.
Wen Kexing menatap mereka berdua dengan malas, lalu berkata pada Jing, "Xiǎo Jing teman tampan mu ini pasti ikut, tenang saja"
Memang terdengar aneh bagaimana cara Wen Kexing manggil Jing Jierui dengan embel-embel Xiǎo pada namanya, padahal umur mereka semua hanya berbeda bulan, tapi begitulah panggilan mereka padanya. Alasannya karena pemuda Jing itu sedikit polos atau katakan saja dia agak bodoh. Jing muda itu terlalu banyak tidak mengetahui hal-hal yang seharusnya di ketahui oleh pria seumuran dirinya.
Entah bagaimana keluarganya membesarkan dia.
Jing Jierui mengangguk lalu menatap Deng dan Wei dengan niat ingin bertanya tapi Wei sedang sibuk berperang tatapan mengejek dengan Han dan ketika ingin bertanya pada Deng Kuan, pemuda dengan predikat manusia paling normal di antara mereka, (menurut Wen Kexing itu omong kosong besar!) itu lebih dulu mengeluarkan suara,
Deng Kuan, "Kapan?"
Jing Jierui membetulkan letak kaca matanya, sebelum kemudian menjawab dengan gagap, "m-minggu"
Deng Kuan diam, terlihat sedang mempertimbangkan beberapa hal, tapi kemudian mengangguk, "Baiklah aku ikut" Lanjutnya.
Jing Jierui terlihat senang karena teman-temannya bisa memenuhi undangan, hanya tersisa satu orang, dia pun dengan pelan menepuk pundak Wei, "B-bagaimana denganmu A-xi? A-apa kau ikut?"
Wanita Wei menoleh dan mengangguk, "aku ikut, aku ikut"
Han lalu berujar sinis, "lihatlah siapa yang menerima daging sekarang"
Wei Xinxi telah kehabisan kesabaran dan hendak menggulung lengan bajunya ketika Wen Kexing berseru dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan arah kantin dan menuju seseorang dengan setelan rapi di ujung koridor.
Wen Kexing tak tau ada apa dengannya, tapi ketika maniknya menangkap sosok Zhou Zishu, dia tak bisa menahan diri untuk datang pada yang lebih tua. Cukup memalukan sebenernya, tapi dia adalah Wen Kexing. Sejak kapan dia mengenal kata malu?
Wen Kexing mendengus kesal dengan bagaimana Wei Xinxi dan Han Ying mengganggunya.
Berhenti mengganggu ku dasar sialan!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved, My Soulmate [WenZhou]
De TodoGambar-gambar yg ada di sini gw ambil dri pinterest secara acak 🙂 Dan buat sampul gw ambil dri pinterest juga cuma gw edit dikit. Sinopsis : Zhou Zhisu selalu berpikir, jika dia bertindak seperti biasa dan berlaku seolah tak ada yang terjadi, dia...