Happy Reading (づ ̄ ³ ̄)づ
°
Ps : please gak tau gw nulis apa ಥ‿ಥ
°
"bagus sekarang suami sudah membantu istrinya, hah menyedihkan sekali hidup manusia tampan seperti ku ini"°
°
°Zhou Zishu menggeleng pelan.
Apa yang aku pikiran?!
Benak Zhou Zishu mentertawakan dirinya sendiri, sejak kapan dia menjadi begitu rendahan seperti ini?
Konyol.
Dulu dia pikir Wen Kexing adalah laki-laki gila yang suka membual layaknya burung merak, tapi lihatlah sekarang, Zhou Zishu justru terlihat lebih gila dengan berpikir seperti lintah yang harus menempel pada yang berdarah agar tetap hidup.
Benar-benar tragis.
Dia menghela nafas dengan berat, memikirkan si merak Wen itu benar-benar menguras tenaga.
Kepalanya mendongak, ternyata langit telah kehilangan mataharinya dan bulan tengah duduk di singgah sananya.
Tapi kota itu justru terlihat semakin hidup dengan banyaknya lentera dan lampu jalanan yang bersinar terang, suara orang-orang yang memenuhi udara tampak semakin padat memekakkan telinga.
Sangat ramai dan berisik.
Karena merasa kurang nyaman Zhou Zishu pun pergi meninggalkan tempat itu dan membawa kedua kakinya menuju bangunan bernama rumah.
Di tengah perjalanan, Zhou Zishu teringat dengan Li Qixuan, adik Wen Kexing itu benar-benar menggemaskan tapi Zishu bertanya-tanya jika gadis itu adalah adiknya, kenapa marga mereka berbeda?
-
-
-Matahari berada tepat di atas kepala dan Zhou Zishu baru saja selesai mengajar.
Saat ini dia sedang menuju perpustakaan untuk menanyakan beberapa buku yang dia perlukan untuk mengajar, jadi dia berjalan lurus dan akan berbelok ketika lagi-lagi suara sama yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya memanggil,
"Zhou Lǎoshī! Kita bertemu lagi! Sepertinya kita berjodoh!"
Jika itu adalah Zhou Zishu yang dulu dia pasti memutar bola mata ketika Wen Kexing mengucapkan kalimat itu, tapi ketika dia mengucapkannya lagi sekarang rasanya sangat berbeda. Terdapat buncahan kegembiraan tak terlukis di dadanya, tapi Zhou Zishu rasa dia akan tetap memutar matanya bahkan sekarang, hanya untuk menutupi kegembiraannya.
Tapi karena Wen Kexing datang bersama beberapa teman, Zhou Zishu memilih untuk menjaga nama baik dengan hanya diam dan memandang Wen Kexing tanpa ekspresi. Beberapa dari mereka memiliki wajah yang sangat familiar.
"Wen Kexing, Wen Kexing. Berhenti bicara omong kosong, jika kau berjodoh dengan Lǎoshī, maka dinding universitas ini adalah istrinya"
Suara yang sebenarnya merdu dan halus itu terdengar tidak sesuai dengan kalimat menyindir yang di ucapkannya.
Zhou Zishu membawa kedua manik kelamnya pada sosok berambut panjang yang di kuncir satu disebelah Wen Kexing. Wajah kecil dengan bibir tipis serta kulit sehalus porselen terpampang jelas, gadis dengan tinggi rata-rata itu memiliki mata buah persik, tapi tertutupi dengan penampilannya yang tidak memakai riasan apapun, hanya bagian bibir yang diberi pewarna tipis. Kemeja dengan motif kotak-kotak yang di biarkan terbuka dan lengannya yang di gulung hingga siku serta celana Jins kebesaran memberi kesan kuat tapi itu tidak menutupi kecantikannya sama sekali, dia justru terlihat seperti kultivator wanita dari kalangan elit jika dia hidup di jaman dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/263262732-288-k390096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved, My Soulmate [WenZhou]
RandomGambar-gambar yg ada di sini gw ambil dri pinterest secara acak 🙂 Dan buat sampul gw ambil dri pinterest juga cuma gw edit dikit. Sinopsis : Zhou Zhisu selalu berpikir, jika dia bertindak seperti biasa dan berlaku seolah tak ada yang terjadi, dia...