_____
Happy Reading (づ ̄ ³ ̄)づ
_____
Dulu saat Wen Kexing masih berumur enam tahun, dia ingat ibunya mengatakan bahwa ayahnya tak akan kembali. Dia telah bertanya kenapa, tapi bukannya menjawab, ibunya justru menangis begitu keras.
Sejak itu Wen Kexing tak pernah lagi bertanya tentang ayahnya.
•
Pada musim dingin tahun itu, ibunya membawa Wen Kexing membeli makanan kesukaannya, ibunya juga membawanya ke taman bermain. Itu adalah hari yang sangat menyenangkan.
Akhir dari hari itu ibunya membawa Wen Kexing ke rumah seorang teman dari ibunya. Saat itu dia pikir ibunya hanya akan mengunjungi bibi Mei, si pemilik rumah itu.
"Tunggu disini, ibu akan kembali dan menjemput mu"
Saat kalimat itu terucap dari bibir ibunya, Wen Kexing tak pernah berpikir bahwa dirinya harus menunggu selama dua jam penuh di bawah butiran salju yang terus turun tanpa jeda.
"Ibu akan kembali, ibu akan kembali" Wen Kexing terus menggumamkan kata-kata itu untuk diri sendiri.
Pakaian tebal dengan syal putih susu yang memeluk leher dan menenggelamkan sebagian kepala kecilnya tak banyak membantu menghalau suhu dingin yang bertindak tanpa belas kasih malam itu.
Dia kemudian menoleh pada pintu kayu di belakangnya, ragu apakah dia harus mengetuk pintu.
Bagaimana jika ibunya kembali dan dia tak ada di sana?
Ibu pasti khawatir.
Tangan kecil yang telah menyentuh permukaan pintu kayu dengan lubang-lubang kecil yang tersemat di permukaannya itu di tarik kembali, memilih untuk terus menunggu.
Tapi wanita yang telah melahirkannya itu tak kunjung kembali, apakah ibunya tersesat? Tubuh kecil Wen Kexing telah gemetar sejak tadi, wajahnya tak lagi memiliki rona kehidupan di sana sangat pucat, dia terlihat seperti patung giok anak kecil, nafasnya juga mulai tersendat-sendat, dan seluruh tubuhnya sulit untuk di gerakkan.
Kenapa ibu belum kembali? Ibu A-xing takut.
Wen Kexing ingin menangis kalau saja dia tidak ingat jika ibunya tak suka pada anak cengeng. Dia membawa dirinya meringkuk di sudut pintu kayu itu, memeluk dirinya sendiri. Terlihat begitu menyedihkan, sayang sekali malam itu terlalu bersalju hingga tak ada seorang pun yang ingin keluar dari rumahnya.
Pada akhirnya Wen Kexing harus membiarkan tubuhnya tertarik gravitasi. Samar-samar dia dapat mendengar suara pintu terbuka dibelakangnya. Kemudian dengan pandangan kabur dia melihat siluet seseorang mendekat, orang itu nampaknya mengatakan sesuatu tapi tidak satupun kata yang dapat di tangkap oleh Wen Kexing.
Mungkin itu adalah ibunya, dia kembali!
"I-ibu"
Setelah itu semuanya gelap.
-
-
-Ketika dirinya bangun, Wen Kexing masih tak melihat ibunya, padahal katanya dia mengalami demam tinggi selama tiga hari, lalu kenapa ibunya masih belum kembali dan menjemputnya?
Ketika dia bertanya, bibi Mei dan suaminya paman Li hanya diam dan memberinya tatapan aneh.
Ibu dimana?
Setelah dirinya sembuh, Wen Kexing mengetahui bahwa ibunya tak juga berada di rumah mereka, rumah yang dulunya tempat tinggal mereka justru telah di tempati oleh orang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/263262732-288-k390096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved, My Soulmate [WenZhou]
RandomGambar-gambar yg ada di sini gw ambil dri pinterest secara acak 🙂 Dan buat sampul gw ambil dri pinterest juga cuma gw edit dikit. Sinopsis : Zhou Zhisu selalu berpikir, jika dia bertindak seperti biasa dan berlaku seolah tak ada yang terjadi, dia...