chapter 3 : bertemu

1.1K 160 13
                                    

Happy Reading (づ ̄ ³ ̄)づ

Warning! : ad paragraf dri novel yg gw tambahin disini.

°
°

"ini agak aneh sebenarnya, tapi apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

°
°
°

"Hadir!"

Senyum itu masih sama, suaranya masih sama, bahkan postur tubuh itu tidak berubah sedikitpun kecuali potongan rambut yang kini di potong sangat pendek.

Untuk beberapa waktu Zhou Zishu tak bisa mengalihkan perhatiannya pada sosok Wen masa depan. Wajahnya memucat seolah tak ada darah yang mengalir di sana, Zhou Zishu terlihat seperti baru saja bertemu hantu.

Melihat tatapan Wen Kexing padanya, rasanya cukup menyakitkan... Oh siapa yang kau bodohi Zhou Zishu, itu menyakitkan. Sangat.

Wen Kexing melupakannya, dia melupakan Zhou Zishu. Apa yang dia harapkan? Orang-orang dari masa lalu yang dia temui beberapa waktu belakangan ini juga tak ada yang mengingat dirinya. Jadi kenapa Wen Kexing harus mengingat dirinya?

Benar, mungkin beginilah akhirnya. Zhou Zishu harus belajar melepaskan, dia harus rela.

Zhou Zishu mengepalkan tangannya sekuat tenaga, mencoba untuk fokus agar dirinya bisa melewati dua jam ke depan tanpa membuat dirinya melakukan hal konyol. Wajah pucatnya perlahan memiliki warna, lalu dia memulai pembelajarannya dengan kaku, kedua maniknya tak henti untuk melirik Wen Kexing yang kini fokus pada dirinya seperti mahasiswa-mahasiswa lainnya.

-
-
-

Itu adalah dua jam paling lama dalam hidup Zhou Zishu. Lama dan menyiksa, dia beberapa kali kehilangan fokus, untungnya tak ada yang menyadari hal itu atau mungkin tidak ada yang coba menegur dirinya karena alasan menghormati atau kemungkinan lainnya adalah karena sebagian dari mereka bahkan tak tertarik dengan apa yang di ajarkannya, tapi untuk saat ini itu hal yang baik, setidaknya Zhou Zishu tak harus kehilangan muka di hari pertamanya mengajar.

Jam pelajaran berakhir sejak 15 menit yanng lalu dan seluruh mahasiswa telah keluar dari ruangan itu hingga hanya tersisa Zhou Zishu seorang dengan tangan gemetar yang sedang mencoba merapikan buku-buku miliknya. Dia menghela nafas panjang, kepalanya terasa berputar dan perutnya juga terasa tidak nyaman.

Dia merasa dirinya menerima terlalu banyak hari ini, terlalu banyak hal hingga rasanya dia akan meledak.

Setelah selesai membereskan beberapa hal dia membawa tubuhnya keluar dari ruangan itu, kakinya melangkah pelan mencoba untuk tetap pada kesadarannya. Dia baru saja beberapa langkah jauhnya dari pintu kelas ketika seseorang memanggilnya.

"Zhou Lǎoshī"

Dalam waktu singkat jantung Zhou Zishu terasa berhenti, tubuhnya tiba-tiba membeku. Bagaimana Zhou Zishu tak mengenal suara itu? Dulu pemilik suara itu selalu memanggilnya dengan riang dan manis. Pemilik suara itu adalah dia yang selalu berkata bahwa mereka berjodoh.

"Zhou Lǎoshī apa kau baik-baik saja? Wajah mu terlihat pucat" Wen Kexing bertanya sopan ketika dirinya mendapati wajah dosen sejarahnya itu terlihat pucat. Yang muda menyentuh pundak yang lebih tua, berjaga-jaga kalau saja orang didepannya ini akan pingsan atau sekedar kehilangan keseimbangan diri.

Zhou Zishu menepis tangan Wen Kexing yang bertengger manis di pundaknya dan berkata dengan datar tanpa menatap ke arah mata yang lebih muda, "kenapa kau memanggil ku?"

My Beloved, My Soulmate [WenZhou] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang