_____
Happy Reading (づ ̄ ³ ̄)づ
_____
"Zhang Chengling"
°
°
°Jalan menuju rumahnya cukup sepi hari itu, padahal matahari belum sepenuhnya tertidur.
Zhou Zishu membawa kakinya melangkah pelan menyusuri setiap bangunan dijalan kecil menuju rumahnya. Dia menghela nafasnya untuk kesekian kali, ketika dia mengingat kembali kejadian kemarin saat Wen Kexing dengan gamblangnya menyebut dirinya dengan kata 'sempurna', ingatan lain tentang dirinya di masa lalu membanjiri pikirannya.
Ingatan yang membawa semilir perasaan menyenangkan dan menyakitkan di saat bersamaan.
Dulu semua bangunan terbuat dari kayu, sekarang mereka terbuat dari batu dan benda bernama semen. Dulu semua orang, pria dan wanita memanjangkan rambutnya, sekarang bahkan wanita memiliki rambut pendek. Dulu mereka memakai kereta bertenaga kuda, sekarang mereka hanya perlu memasukkan kunci pada lubangnya dan benda besi bertenaga mesin akan membawamu ke ujung dunia asal kau tak kehabisan benda cair bernama bensin. Dulu....dulu semuanya tidak seperti ini, dunia telah berubah, yang datang telah pergi, yang kecil telah besar, yang muda telah tua dan yang hidup telah mati, bahkan yang mati telah bereinkarnasi.
Tapi....kenapa dirinya masih sama? Kenapa dia masih ada? Kenapa dia masih hidup? Tidakkah ini terlalu kejam?
Dia mengingat semuanya sementara mereka melupakannya.
Jika keabadian ini adalah hukumannya, bukankah lima ratus tahun sudah cukup? Lalu kenapa dirinya masih bertahan?
Dia bisa saja menusuk jantungnya dengan sebuah pisau, dia bisa saja melompat dari bangunan tertinggi di kota ini atau dia bisa saja menabrakkan diri pada kereta besi bertenaga mesin itu.
Tapi kenapa dia tak melakukannya? Kenapa?
"Aku tak tau kapan dan bagaimana kau akan datang, namun aku tau....kau pasti akan datang"
Zhou Zishu mentertawakan dirinya sendiri, dia pasti sangat bodoh dulu hingga dia mengucapkan kalimat menggelikan semacam itu.
"Tapi dia benar-benar datang" Gumamnya pelan.
Setelah itu dia kembali mentertawakan dirinya sendiri.
"Dasar bodoh! Si Tuan baik Wen itu tak mengingat mu"
Tanpa sadar, Zhou Zishu menghentakkan kakinya sambil mencebik kesal lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Tidak ada gunanya memikirkan hal itu.
Dia baru saja hendak menyebrang jalan menuju rumah kecilnya ketika dia mendengar suara berisik yang berasal dari celah kecil di antara rumah-rumah yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Zhou Zishu tak ingin terlibat masalah apapun saat ini, lagipula dia yakin itu hanyalah suara dari anak-anak nakal yang sedang bermain-main.
Tapi rasa penasaran dan insting membuat kakinya mendekati suara itu, dalam celah sempit yang kurang pencahayaan itu, Zhou Zishu dapat melihat beberapa anak dengan seragam sekolah menengah pertama sedang memukuli anak sekolah menengah pertama lainnya, mereka memiliki seragam yang berbeda. Anak yang memiliki tubuh lebih kecil meringkuk menutupi kepalanya, kondisinya tidak bisa dikatakan baik-baik saja, Zhou Zishu yakin badan anak kurus itu memiliki memar dimana-mana.
Hanya lima kepala.
Dia bisa melawan jika hanya lima kepala, ditambah lagi itu hanya sekumpulan anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved, My Soulmate [WenZhou]
AcakGambar-gambar yg ada di sini gw ambil dri pinterest secara acak 🙂 Dan buat sampul gw ambil dri pinterest juga cuma gw edit dikit. Sinopsis : Zhou Zhisu selalu berpikir, jika dia bertindak seperti biasa dan berlaku seolah tak ada yang terjadi, dia...