Ventiseiesimo

3.4K 472 33
                                    

JAEMIN menghembuskan nafas panjang memandang Renjun yang tertidur pulas diatas ranjang.

Sepertinya air mata sahabatnya itu masih banyak untuk dikeluarkan dihari besok dan seterusnya.

Ck, ini namanya penyiksa diri.

Seakan teringat sesuatu, Jaemin mengambil ponselnya dan mendial nomor suaminya. Begitu terhubung, ia langsung menempelkan benda pipih itu ke samping telinga.

"Halo No, kalian sudah pulang?"

"..."

"Oh yasudah, mandikan Sunoo dan jangan lupa minumkan susu setelah makan malam."

"..."

"Tidak bisa dan mungkin.. Aku pulang sedikit larut"

"..."

"Tidak, aku bersama Renjun sekarang, dia begitu kacau."

"..."

"Nanti aku cerita padamu... Iya iya, sudah ya, aku matikan sekarang."

"..."

"Pasti, hm.. I love you too, Jung Jeno."

Bip!

Jaemin mematikan sambungan telponnya dan menaruh kembali ponsel di atas nakas yang berada di sisi kanan kepala ranjang.

Dan disaat bersamaan, pintu kamar Renjun terbuka; memperlihatkan Jung Haechan.

Langsung saja Jaemin memasang raut.

"Dari mana saja kau?!" tanyanya dengan nada suara yang meninggi.

Haechan menghela nafas, sudah menduga mendapat kemarahan sang sahabat.

Sebelum menjawab, ia melangkah lebih mendekat terlebih dahulu dan menduduki diri di tepi ranjang. Memandang sejenak Renjun, kemudian kearah Jaemin yang masih terlihat kesal.

"Aku dari Mansion nya."

Saat itu juga ekspresi Jaemin berubah menjadi penasaran. "Apa Lucas ada disana?"

Haechan mengangguk. "Keadaannya kacau. Dia ingin sekali menjelaskan semuanya kepada Renjun, tapi tak bisa karna anak ini tak ingin ditemui." ujarnya di akhiri dengan menepuk gemas pipi Renjun yang masih tertidur hingga sang empunya merengek dalam tidur.

Hah.. Untuk apa sepupunya ini menangis sepanjang hari dan menyiksa diri?

Jaemin mengangguk paham mendengar ucapan Haechan.

"Tapi untuk kejadian itu, benar Lucas memperkosa Jungwoo?"

Haechan menoleh menatap wajah si lelaki berwajah kelinci, kemudian mengangguk pelan. Raut seolah menyimpan beban karna itulah masalah yang paling besar saat ini.

Sulit untuk dibenarkan meski Lucas melakukan hal itu dengan keterpaksaan akibat obat perangsang.

"Aku tidak yakin Lucas akan mendapat maaf Renjun dengan mudah." gumam Jaemin. Sangat tahu bagaimana sifat Renjun.

Haechan pun mengangguk setuju menanggapinya.

"Kita akan mencoba membantu untuk menjelaskan kepadanya nanti."

After Our Cruel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang