Trentacinquesimo

2.9K 398 90
                                    

Jaemin melemas begitu mendengar sahabatnya telah pergi. Bahkan lelaki manis itu jatuh pingsan dan langsung dibawa ke ruang rawat oleh Suami dan Ayahnya, tempat dimana Ten dan Doyoung dibaringkan karna keduanya juga jatuh pingsan berapa saat yang lalu.

Sedang semua orang yang ditinggal ditempat itu, masih tak bisa meredakan tangis.

Taeyong dengan badan bergetar, perlahan mendekati tubuh yang sudah tak bernyawa itu dengan si kecil Niki yang berada digendongannya.

Nampak si kecil terkejut melihat kondisi sang mama.

"Ma... Mama tenapa?" tanya Niki pada Grandma yang menggendongnya.

Namun, tak ada jawaban hingga tubuh kecil anak itu perlahan diturunkan di atas ranjang rumah sakit tepat disamping tubuh kaku Mama nya.

Menahan bulir bening, perlahan Taeyong mengelus surai Niki. "Mama Niki akan tidur lama, jadi Niki harus peluk mama."

Seolah mengerti apa yang diucapakan Taeyong, Niki kecil menggelengkan kepalanya dengan kuat dan langsung memeluk tubuh mamanya.

"Tidak! Niki tidak mau mama tidul lama! Mama banun! Mama banunn! banunn!" tangis Niki pecah, anak itu mengguncang tubuh Mama nya berharap sang Mama membuka mata.

Taeyong tak kuasa melihat itu, dan pada akhirnya tangis nya juga ikut pecah. Ia  menundukan kepalanya dan kemudian merasakan pelukan dari Winwin.

Niki menangis pilu dan meracau. "Mama banunn! Becok Niki ulang taun maa... mama biang mama mau tasih Niki hadiah, jadi mama ayo banunn! Mamaa.."

Tangis Niki memenuhu ruangan itu, air mata si kecil bahkan sampai membasahi dada Mama nya.

Semua orang yang mmendenganya sontak merasa hati mereka semakin tersayat.

Benar, Niki akan berulang tahun besok. Tapi melihat hari ini, semua bayangan tentang hari esok seketika hilang karna kenyataan.

"Hiks... Mama banunn, mama hayus liat Niki, liat papa uga..."

Taeyong yang sudah sangat tak tega melihat Niki, lantas mendekat dan hendak menarik tubuh kecil Niki.

Namun,

"Niki sayang–"

Tiiiiiiiiiiitt... tit.. tit.. tit...

Mata Taeyong seketika melebar, bibir lelaki itu seketika bergerak kelu.

"A-A, Renjun.."

"DOKTER!"

Winwin berteriak keras dan langsung mengangkat tubuh Niki meski sedikit susah karna si kecil memberontak.

Yang diluar ruangan itu tentu saja terkejut mendengar teriakan Winwin. Entah apa yang sudah terjadi didalam sana, mereka hanya ikut memanggil Domter.

"DOKTER!"

Baekhyun dengan suara melengkingnya, meneriaki Dokter dan membuat dokter disana langsung mendekati si pemilik Rumah Sakit.

"Ada apa Nyo–"

"CEPAT! ADA SESUATU YANG TERJADI DIDALAM!"

Mendengar itu, langsung saja dokter bergegas memasuki ruangan.

Begitu tiba, Dokter terkejut mendengar pendeteksi detak jantung yang sebelumnya sudah tak berbunyi. Denga  segera, ia mendekati ranjang dan disusul oleh beberapa suster.

"Maaf Tuan, kalian harus keluar dulu." ucap salah satu suster kepada Taeyong dan Winwin.

Kedua lelaki itu mengangguk dan membawa Niki keluar ruangan itu.

After Our Cruel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang