1. Pekerjaan ku

12.3K 1K 103
                                    

Di sebuah pasar swalayan seorang pria dengan sebuah keranjang dijinjingnya. Dirinya kini sedang berebut obral buah buahan yang harganya diskon 50%. Pria yang tak lain adalah Wang Yibo memanfaatkan wajahnya untuk menyerobot pada sekelompok ibu-ibu sambil mengatakan suatu hal yang kalau semua tahu itu akan sangat memalukan.

“Ayolah! Istri ku sedang mengidam di rumah dan ingin buah-buahan ini!!” Ucapnya agak keras seolah mengatakan kalau ini adalah curhatan seorang Papa muda yang sedang berjuang demi istrinya.

Para Ibu yang mendengarnya langsung terdiam dan membiarkan Wang Yibo memilih buah dihadapannya.

“Nak, pilih lah yang ini. Ini telah matang. Jangan pilih yang lembek kasihan istrimu nanti.” Ucap seorang wanita paruh baya yang berada disebelah Wang Yibo.

“Yang ini juga baik untuk kesehatan istri mu.”

“Aku yakin istrinya sangat cantik hingga bisa mendapatkan pria baik sepertinya.”

“Wanita itu pasti sangat bahagia bisa memilikinya.”

“Iya. Suaminya sangat bertanggung jawab.”

Begitulah yang dikatakan Ibu-ibu pada Wang Yibo saat ini. Ia lalu berterimakasih dan meninggalkan tempat buah setelah menimbangnya.

Kalau saja para Ibu itu tahu bahwa istri Wang Yibo adalah seorang pria bernama Xiao Zhan entah apa yang akan terjadi.

Wang Yibo kemudian berbelanja bahan lain seperti sayuran dan daging hingga akhirnya diluar pasar swalayan tidak disangka ada seseorang yang menunggunya. Dengan cepat ia menghampirinya.

“Apa kamu menunggu ku?” Tanya Wang Yibo sambil menenteng dua kantung plastik besar.

“Iya. Karena aku pikir kamu masih ada disini, kamu bilang akan berbelanja jadi aku kemari.” Jawab seorang yang tak lain adalah istrinya yang bernama Xiao Zhan.

“Ah, aku tadi terjebak saat mengambil buah diskon.” Jelas Wang Yibo mengingat desak-desakan dirinya dengan para Ibu-ibu.

Xiao Zhan melirik pada salah satu kantung plastik yang mana isinya buah-buahan sangat banyak, “Lalu kenapa buahnya bisa banyak seperti ini?”

“A-aku mengatakan kalau istriku sedang mengidam di rumah dan ingin buah.. jadinya mereka membantu memilihkan untukku.” Gumam Wang Yibo kecil membuat Xiao Zhan tak percaya apa yang didengarnya.

Xiao Zhan langsung menarik Wang Yibo masuk kedalam mobil setelah memasukan dua kantung plastik besar itu di bagasi. Wang Yibo berada di bagian pengemudi sementara Xiao Zhan disebelahnya.

“Maaf.” Ucap Wang Yibo menoleh pada Xiao Zhan yang terlihat marah.

“Yibo, pekerjaan mu hanyalah mengurus rumah ku dan aku. Kalau ada orang yang mengira aku hamil sungguhan bagaimana?” Xiao Zhan memalingkan wajahnya kearah lain menghindari Wang Yibo.

“Tapi, itu sudah bukan hal umum lagi laki-laki hamil untuk sekarang.” Balas Wang Yibo kemudian menjalankan mobil untuk pulang ke apartemen.

“Zhan... jangan marah.” Ucap Wang Yibo merasa kalau yang disebelahnya ini sedang marah besar padanya.

Ketika sampai Wang Yibo melihat Xiao Zhan yang masih memalingkan wajahnya. Ia kemudian menyentuh Xiao Zhan yang dirasanya hangat. Lengannya beralih pada dahi dan lehernya yang terasa lebih panas.

“Zhan kamu demam?!” Kaget Wang Yibo yang langsung membawanya keluar dari mobil.

Xiao Zhan di pangku ala pengantin oleh Wang Yibo menuju ke dalam gedung apartemen. Hingga sampai pada lantai 10 dimana mereka saat ini tinggal bersama. Wang Yibo langsung membawa Xiao Zhan kedalam kamarnya mengganti pakaiannya dan tak lupa mengompresnya.

Wang Yibo telah terbiasa dengan hal ini. Mengurus Xiao Zhan dan rumahnya merupakan sebuah pekerjaan baginya. Meski Xiao Zhan adalah istri sahnya tapi Xiao Zhan dan Wang Yibo tidak memiliki perasaan satu sama lain.

Walau mungkin rasa sayang tumbuh secara perlahan pada Wang Yibo yang selalu mengurusi Xiao Zhan.

Keduanya berteman sejak SMP dan bertemu kembali 3 bulan yang lalu saat Wang Yibo di pecat dari pekerjaan lamanya.

Wang Yibo masih ingat benar saat dimana Xiao Zhan memberikan pekerjaan padanya dengan gaji yang bisa dibilang sangat besar. Namun dengan syarat dirinya harus menikah dengan Xiao Zhan.

Xiao Zhan tidak memaksanya, tapi berpikir kalau dirinya bahkan tidak memiliki orang yang disukai maka dilakukanlah syarat itu yang berujung pada pekerjaannya saat ini. Menjadi ‘Suami Rumah Tangga’.

Wang Yibo dengan telaten mempelajari cara memasak dan membersihkan rumah dengan baik. Tak lupa ia mempelajari bagaimana merawat orang sakit, mengingat sejak dulu Xiao Zhan memiliki fisik yang mudah terserang penyakit. Ia juga belajar mengenai obat-obatan herbal yang membuat daya tahan tubuh Xiao Zhan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Itu semua dilakukan dirinya sebagai suami rumah tangga.

Wang Yibo tahu beberapa jam lagi Xiao Zhan akan bangun, karena itu ia memilih untuk mengambil belanjaan yang tertinggal. Kemudian membersihkan diri terlebih dahulu, lalu membersihkan rumah. Barulah setelah itu ia akan memasak untuk makan malam.

.
.
.

Malam semakin larut dan Xiao Zhan bangkit dari tidurnya. Ia lalu melihat Wang Yibo yang dengan setia menunggunya di meja makan. Entah kalau dirinya tidak akan bangun sampai pagi apa Wang Yibo akan tetap diam di meja makan?

Dengan langkah yang gontai Xiao Zhan lalu duduk di kursi depan Wang Yibo. Ia melihat beragam masakan dihadapannya. Makanan kesukaannya. Xiao Zhan ingin makan tapi tubuhnya lemas untuk digerakan, ia hanya melihat pada Wang Yibo yang memperhatikannya.

“Ada apa? Masih pusing?”

Xiao Zhan menggeleng dengan mulut yang seketika cemberut.

“Kamu masih marah tentang tadi?” Tanya Wang Yibo heran.

Xiao Zhan menghela nafas sesaat, “Kalaupun aku hamil. Siapa yang akan bertanggungjawab?”

“Tentu saja aku.” Jawab Wang cepat.

“Kamu bahkan digaji oleh ku.” Timpal Xiao Zhan.

“Uang istri adalah milik istri, tapi uang suami milik istri juga. Karena aku adalah suami disini maka uang yang kamu berikan masih milik mu.” Jelas Wang Yibo sambil tersenyum.

“Jawaban tidak berguna.” Gumam Xiao Zhan dengan wajah yang sedikit memerah.

Wang Yibo terkekeh kecil. Ia lalu memindahkan kursinya menjadi disebelah Xiao Zhan. “Akan aku suapi. Menghadap ke arahku sedikit.” Pintanya.

Xiao Zhan menghadap Wang Yibo yang telah mengambil nasi dan lauk favoritnya. Dengan perlahan Wang Yibo menyuapkan nasi dan lauk itu pada Xiao Zhan. Membuat Xiao Zhan tak pernah menyesal menjadikan Wang Yibo sebagai suami dengan pekerjaan sebagai bapak rumah tangga.

Ah, inilah hidup. Pikir Xiao Zhan. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
House Husband「 Yizhan 」- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang