Hari itu matahari naik dengan perlahan menampakan sinar mentari hangat. Xiao Zhan tengah menghabiskan waktunya untuk bermesraan dengan suaminya yang semakin lama semakin melekat.
Wang Yibo menyuapi Xiao Zhan dengan sarapan pagi yang dibuatnya. Karena kandungan yang tinggal menghitung hari membuat sang calon ayah itu sangat over protective pada istrinya. Wang Yibo tak pernah meninggalkan Xiao Zhan sendirian, bahkan di kamar mandi Wang Yibo harus ikut.
Kadang Xiao Zhan risih dengan semua yang dilakukan suaminya. Tapi kadang juga dia menganggap kalau semua perlakuan itu sangat romantis.
“Ayam nya lagi.” Kata Xiao Zhan meminta lebih pada ayam yang disuap kan.
“Nih..” Wang Yibo memotong kembali ayam dan menyuapnya lebih banyak.
Xiao Zhan tersenyum sambil mengunyah perlahan sarapannya. Wang Yibo mengusap kepalanya pelan dan tentu Xiao Zhan sangat menyukainya.
Hari hari mereka penuh dengan cinta atau mereka lebih mirip seperti pasangan yang baru menikah sangat lengket tidak mau berpisah.
Hingga di siang hari Xiao Zhan merintih sambil memegangi perutnya. Ia mengeluh sakit perut dan itu membuat Wang Yibo sangat khawatir jadinya dia memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
Di dalam mobil Xiao Zhan semakin merasa kesakitan dengan bawahnya yang mulai terasa basah.
“Yibo... Cepat... Sakitt..”
“Sebentar lagi sampai sayang.” Balas Wang Yibo melajukan mobilnya dengan sangat cepat.
Hingga beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit dan Xiao Zhan langsung ditangani oleh dokter secepatnya.
Wang Yibo menelfon orang tua dan mertuanya untuk segera datang ke rumah sakit. Bagaimanapun saat ini dirinya sedang sangat khawatir dengan kondisi nya.
Setengah jam kemudian dokter keluar dan memberitahu konsisi Xiao Zhan.
“Selamat anda telah menjadi ayah. Tuan Xiao melahirkan anak laki-laki yang sehat, untuk saat ini kami akan memindahkannya ke ruangan lain untuk perawatan.” Jelas dokter itu.
“Baik, terimakasih dokter.” Ucap Wang Yibo tersenyum senang.
“Selamat anakku kau menjadi ayah!!” Seru Wang Sisi memeluk putranya.
“Mn.”
“Jadilah ayah yang baik.” Wang Zhuli menepuk pundak anaknya.
Dan begitulah kebahagiaan mereka di hari yang cerah ini.
.
.
.Ketika Xiao Zhan bangun, ia melihat suaminya mengendong sebuah buntalan kecil ditangannya. Wang Yibo mendekat kearahnya.
“Kamu telah berjuang.” Ucap Wang Yibo menaruh bayi laki-laki itu disebelah Xiao Zhan.
“Dia sangat kecil dan mirip dengan mu.” Ujar Xiao Zhan melihat bayi itu.
Perlahan lengan Xiao Zhan menyentuh pipi bayi yang masih berwana merah. Ia ingin menangis ketika jarinya menyentuh kulit halus si bayi.
“Zhan... Terimakasih.” Wang Tunai mendekat dan mulai mencium istrinya.
“Aku yang harusnya berterimakasih pada mu. Kamu tetap menuruti keegoisan ku dengan menjadi suami rumah tangga ku, Yibo...” Xiao Zhan meraih pipi Wang Yibo yang berada diatasnya dan menciumnya, lebih dalam dari sebelumnya.
Ciuman yang menghanyutkan keduanya. Dalam dan penuh perasaan. Hanya sebuah ciuman yang sangat di rindukan.
“Baby ingin sebuah nama dari maminya.” Kata Wang Yibo mencoba membantu Xiao Zhan untuk duduk dan sedikit bersandar.
Wang Yibo lalu mengangkat bayi laki-laki itu ke pangkuan Xiao Zhan.
“Rion. Wang Rion.” Ucap Xiao Zhan tersenyum ketika bayinya membuka matanya perlahan.
“Kalau begitu. Selamat datang baby Rion.” Wang Yibo memeluk keluarga kecilnya.
Hingga akhirnya pintu terbuka memperlihatkan para orang tua yang sebenarnya mengintip mereka sejak tadi.
“Cucu ku bernama Rion!!” Seru Xiao Yuu mendekat dan disusul Wang Sisi.
“Baby Rion! Itu sangat menggemaskan dan dia lebih menggemaskan dibanding Yibo saat bayi!” Wang Sisi semangat melihat bayi yang terlihat mengedipkan matanya perlahan.
“Ibu...” Kesal Wang Yibo pada Ibunya.
“Apa? Itu sudah jelas Rion itu memiliki keimutan Zhan, dan lihat matanya itu sangat menggemaskan!!” Wang Sisi sangat semangat ia ingin sekali saat ini mengendong cucu kecilnya.
“Tentu saja Zhan ku adalah bibit terbaik yang ditanam suami ku!” Xiao Yuu ikut berceloteh.
“Sayang bicara mu." Ujar si suami.
“Tapi itu memang benar dan jadilah Zhan kecil kita yang menggemaskan berhasil membuat yang lebih menggemaskan.”
“Ibu..” Xiao Zhan memerah mendengar setiap ucapan ibunya.
“Sudah jangan bicarakan hal seperti itu!” Pekik Wang Yibo tak tahan dengan ucapan orang tua dan mertuanya.
“Oeekkk....” Tangis Rion seketika membuat semua kaget, terutama Xiao Zhan yang langsung memeluknya.
“Kalian semua berisik! Lebih baik keluar!" Usir Xiao Zhan.
“Maaf.” Kata mereka bersamaan.
—END—
Sekian House Husband selesai~
Jangan lupa tinggalkan jejak terakhirnya, bye~
Chapter 14 ku hapus, ini chapter 15. Terima kasih
02 Mei 22
KAMU SEDANG MEMBACA
House Husband「 Yizhan 」- END
FanfictionWang Yibo bingung tak punya uang setelah dirinya dipecat. Xiao Zhan datang menawarkan pekerjaan dengan gaji besar dengan syarat harus menikahinya terlebih dahulu. Pekerjaan seperti apa kira-kira yang akan dilakukan Wang Yibo? . 𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 : 𝟏𝟔 𝐉...