Wang Yibo mengajak Xiao Zhan ke pinggiran sungai yang kebetulan disitu ada wisata kuliner.
Wang Yibo berjalan perlahan sambil mengandeng tangan Xiao Zhan. Ia dengan bangganya memperlihatkan kalau yang kini digandengnya adalah istrinya yang kini sedang mengandung.
Sudah lama sebenarnya Wang Yibo ingin jalan-jalan dengan Xiao Zhan. Tapi Xiao Zhan selalu sibuk di kantor, lalu saat Xiao Zhan bekerja dari rumah karena kehamilannya ia malah terkena morning sickness.
Beruntung beberapa hari terakhir morning sickness nya telah berkurang jadi saat ini Wang Yibo merasa sangat sehat. Terlebih Xiao Zhan yang terlihat menikmati jalan jalan yang didukung oleh matahari yang tertutup awan.
Meski sudah memasuki musim gugur dan udara tidak terlalu dingin. Membuat keberuntungan Wang Yibo bertambah. Ia tak terlalu khawatir akan Xiao Zhan yang berakhir demam ketika pulang nanti.
Xiao Zhan melihat sekitar yang terlihat ramai orang. Ia mulai mencium bau-bau makanan yang telah lama tidak dimakannya. Beberapa diantaranya adalah yang diinginkannya sejak lama.
Xiao Zhan suka makan tapi larangan memakan makanan manis apalagi kalau sembarangan bisa membuatnya mengalami peradangan pada sistem pencernaannya. Membuatnya harus hati-hati kalau memakan makanan manis.
Dan kali ini Xiao Zhan sangat menginginkan satu hal yang membuatnya bisa meneteskan air liur karena keinginannya itu.
Permen kapas. Membuat Xiao Zhan berbinar. Ia melirik kearah Wang Yibo dan menarik-narik lengannya.
“Yibo... Mau itu...” Tunjuk Xiao Zhan pada penjual yang sedang menggulung.
“Enggak Zhan itu manis, kamu nanti sakit perut.”
“Tapi...” Xiao Zhan langsung murung dan melepas tangan Wang Yibo.
Ah, istrinya mulai mengidam. Pikir Wang Yibo. Ia menjadi ingat dengan perkumpulannya kalau istri yang sedang hamil harus segala dituruti ditambah akan sangat moody.
“Baiklah, tapi hanya setengahnya.” Wang Yibo mengizinkan.
Xiao Zhan langsung tersenyum lebar, dan menariknya ke arah penjual permen kapas.
“Tolong satu.” Ucap Wang Yibo dan Xiao Zhan langsung menepuk-nepuk lengannya. “Kenapa?”
“Yibo yang bikinnya.” Kata Xiao Zhan.
“Aku gak bisa Zhan.” Balas Wang Yibo.
“Tapi ini keinginan baby.... Yibo gak mau turutin ya...” Xiao Zhan kembali memperlihatkan raut wajahnya yang sedih bahkan sudah berkaca-kaca.
Hal itu membuat Wang Yibo merasa bersalah. Ia lalu melihat pada pria yang menjual dan memintanya untuk bergantian sebentar.
Wang Yibo lalu mengambil sebuah tongkat yang digunakan untuk menggulung permen kapas itu. Ia tak tahu selanjutnya apa. Tapi melihat wajah Xiao Zhan yang terlihat sangat menginginkannya, Wang Yibo lalu meminta pada penjual untuk menunjukkan terlebih dahulu caranya.
‘Oh... Gitu...’ Wang Yibo mengerti.
Wang Yibo lalu menyendok gula yang dimasukannya ke tengah-tengah mesin dan perlahan gula yang mencair keluar seperti kapas langsung menempel pada tongkat kayu yang dipegangnya.
“Zhan aku bisa keren kan...” Ucap Wang Yibo yang masih memutar-mutar tongkat yang dipegangnya.
“Iya... Lagi yang besar!!” Seru Xiao Zhan sebab kalau semakin besar maka makin besar juga yang bisa dimakannya.
“Ini udah besar Zhan...” Balas Wang Yibo mulai kesusahan mengingat penjual permen kapas itu menambah kembali gula.
“Lagi pokoknya yang besar... Baby minta yang besar...”
“Yang mau itu kamu atau baby?!” Heran Wang Yibo sebab Xiao Zhan terlihat sangat semangat.
“Ihh... Baby yang mau...”
“Masa?”
“Beneran.. tolong tambah lagi gulanya!!”
Si penjual yang menikmati pemandangan didepannya lalu menambah kembali gula ketengah tengah mesin dan langsung membuat Wang Yibo kewalahan sebab ukurannya yang sangat besar.
“Hwaa... Zhan ini terlalu besar!!” Wang Yibo panik sebab tiba-tiba permen kapas itu perlahan menempel pada tangannya.
“Pokonya mau yang besar!!”
“Ini udah besar Zhan... Besar banget sampe tangan ku ikutan kegulung!!!”
“Yaudah segitu aja.” Xiao Zhan menyerah dengan ukuran yang kira-kira sepertiga badan suaminya.
“Ini uangnya.” Ucap Xiao Zhan mengambil sejumlah uang yang ada di saku celananya.
“Terimakasih.” Kata penjual.
Wang Yibo berjalan perlahan sebab permen kapas itu menempel pada tangannya.
Xiao Zhan menarik tangan Wang Yibo dan langsung memakannya.
“Zhan jangan banyak-banyak makannya.” Kata Wang Yibo melihat istrinya yang dengan cepat memakan permen kapas ditangannya.
“Ini manis enak, kaya yang buatnya. Manis.” Ucap Xiao Zhan sengaja.
Wang Yibo sedikit memerah mendengarnya, “Ish aku ini gak manis tapi tampan yang manis itu kamu Zhan.”
“Enggak ih...” Kesal Xiao Zhan tapi ia terus memakan permen kapas.
Bukk... Plukk..
“Maaf-maaf saya buru-buru!” Ucap seorang yang berlari menabrak Wang Yibo.
Wang Yibo hanya melihatnya berlari, ia tersadar saat sebuah rengekan terdengar dari sebelahnya yang kini menangis.
“Permen kapas ku.... Yibo... Bikin lagi... Hiks...” Tangis Xiao Zhan melihat permen kapas miliknya terjatuh.
‘Haduh pusing aku...’ Batin Wang Yibo kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
House Husband「 Yizhan 」- END
Hayran KurguWang Yibo bingung tak punya uang setelah dirinya dipecat. Xiao Zhan datang menawarkan pekerjaan dengan gaji besar dengan syarat harus menikahinya terlebih dahulu. Pekerjaan seperti apa kira-kira yang akan dilakukan Wang Yibo? . 𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 : 𝟏𝟔 𝐉...