Wang Yibo merajuk.
Hal itulah yang baru Xiao Zhan ketahui. Ayolah alasan dia merajuk karena apa?
Xiao Zhan yang telah mandi dan menggunakan pakaian hangat hanya bisa diam memperhatikan bagaimana suaminya yang masih cemberut menonton tv.
Xiao Zhan duduk disebelah Wang Yibo yang masih merajuk. Hanya diam tak berkata apapun.
Wang Zhuli dan Wang Sisi melihat bingung ada apa dengan keduanya. Padahal dari tadi mereka bersama dan tiba-tiba perang dingin seperti ini.
“Hoamm... Sayang aku mengantuk ayo tidur...” Ajak Wang Sisi pada suaminya.
“Hmm, baiklah. Yibo dan Zhan jangan tidur terlalu malam ya.” Ucap Wang Zhuli pada keduanya.
“Iya.” Jawab Xiao Zhan.
Pasangan Wang itu kemudian pergi ke kamar mereka dan membiarkan pasangan muda menghabiskan waktu bersama. Mereka berpikir kalau pasangan itu masih canggung sebab pernikahan mereka dikarenakan uang bukan cinta.
Hanya berdua dan sepi.
Mereka telah makan dan mandi, lalu apa yang akan dilakukan setelah itu? Kalau biasanya mereka akan tidur setelah ini tapi ini bukan di apartemen.
Wang Yibo meraih remot dan memindahkan pada channel yang lain. Itu adalah sebuah film yang diputar tahun lalu di bioskop. Ia menontonnya sangat fokus bahkan tak memperhatikan raut wajah Xiao Zhan yang berubah menjadi murung dengan wajah yang ditekuk.
Satu setengah jam berlalu dan akhirnya film itu selesai dengan ending yang memuaskan. Wang Yibo kemudian mematikan tv dan menoleh kearah Xiao Zhan yang menundukkan kepalanya.
“Jangan tidur disini... Disini dingin kalo malem, ditambah diluar masih hujan.” Ujar Wang Yibo meraih tangan Xiao Zhan dan mengusapnya perlahan.
“Hiks...”
Wang Yibo kaget dengan suara isakkan kecil dari Xiao Zhan.
“Zhan, kenapa ada yang sakit?” Khawatir Wang Yibo dengan Xiao Zhan yang tiba-tiba menangis.
Xiao Zhan menarik tangannya yang dipegang Wang Yibo dan langsung menutupi wajahnya sambil perlahan mengusap air mata yang keluar dari matanya. Kepalanya menggeleng pelan dan digigit bibir bawahnya. Perasaan Xiao Zhan sedih kala Wang Yibo mengabaikannya sedari tadi.
“Zhan ada apa?” Wang Yibo mendekat dan perlahan membawa Xiao Zhan dalam pelukannya.
Xiao Zhan tidak menolak pelukan hangat itu, dirinya menyukainya.
“Yibo... Hiks...”
“Iya, aku disini.” Balas Wang Yibo mengusap punggung Xiao Zhan.
“Yibo... Gak marah kan sama Zhan...” Ucapnya gemetar.
“Marah kenapa?” Tanya Wang Yibo heran sebab ia mamang tak pernah memarahi Xiao Zhan. Walaupun dirinya berada pada posisi suami tapi dia tak pernah berani memarahi Xiao Zhan.
“Dari tadi Yibo... Hiks... Merajuk ... Yibo lagi marah ya... Hiks... Sama Zhan...”
‘Ah... Jadi ini gara—Hikkk!!!’ Wang Yibo menoleh pada didekat pintu koridor yang menampilkan kedua orangtuanya menatap dirinya dengan tatapan membunuh seolah berkata ‘Menyakitinya akan kami bunuh!!’
“Ah... Itu bukan aku marah Zhan.. Aku cuma kesel aja sama diri sendiri.” Wang Yibo merasakan bulukuduk nya berdiri semua.
Tatapan kedua orangtuanya yang penuh dengan tekanan. Ingin dirinya teriak saat ini dan menjelaskan semua ke salah pahaman ini segera.
“Jadi... Yibo gak merajuk lagi?” Tanya Xiao Zhan dengan wajah yang sedikit terangkat melihat suaminya.
“Iya aku tidak merajuk.” Ucap Wang Yibo mengusap wajah Xiao Zhan, sungguh ia tak ingin berurusan dengan orang yang berada didekat pintu itu.
Xiao Zhan sekarang kembali manja pada Wang Yibo kali ini dan Wang Yibo selalu menyukainya.
“Udah jangan nangis ya. Kamu jelek kalo nangis.” Ledek Wang Yibo menyentil pelan kening Xiao Zhan.
“Yibo jahat!!! Huwaa...” Xiao Zhan kembali menangis dan kali ini menjadi lebih keras.
Wang Yibo seketika panik, “Zh—”
“Wang Yibo apa yang kamu lakukan pada menantu ku!!” Teriak Wang Sisi mendengar tangisan Xiao Zhan.
“Tidak Ibu, Ibu salah paham!!”
“Huwa... Ibu...”
“Salah paham bagaimana? Orang hamil itu sensitif setidaknya pikirkan perasaannya!!”
Malam itu berakhir dengan Wang Yibo yang salah dan Xiao Zhan yang merajuk.
Xiao Zhan memunggungi Wang Yibo. Itulah yang terjadi. Ketika mereka tidur bersama di kamar lama Wang Yibo.
Wang Yibo merasa bersalah sebab Xiao Zhan tak pernah seperti ini. Ia menaikkan selimut hingga dekat leher Xiao Zhan dan memeluknya dari belakang.
“Jangan merajuk Zhan...” Lirih Wang Yibo sebelum tertidur.
Paginya Wang Yibo bangun dan melihat Xiao Zhan yang memeluk dirinya dengan erat. Xiao Zhan membenamkan kepalanya di dadanya.
Sungguh pemandangan pagi yang hanya miliknya seorang. Siapa yang tak bisa tahan memiliki istri seperti ini. Sangat menggemaskan.
Wang Yibo menyibak sedikit poni Xiao Zhan, kemudian mencium keningnya dengan penuh perasaan.
Perlahan Xiao Zhan membuka matanya dan melihat siapa yang kini mendekapnya.
“Selamat pagi Zhan...”
“Eum... Selamat pagi juga suami.” Balas Xiao Zhan memeluk Wang Yibo dengan sangat erat hingga dirinya tak melihat raut kebahagiaan Wang Yibo saat ini.
Pagi ini seperti pagi mereka yang biasa, hingga mereka lupa akan perasaan saling merajuk kemarin malam.
-Ekstra-
Kelakuan pasangan WangW.Sisi : Sayang lihat mereka lucu sekali//mengintip dekat pintu
W.Zhuli : Tentu saja mereka pasangan unik dan aku merekamnya
W.Sisi : bagus-bagus ku harap cucuku bisa tahu kalau orangtuanya sangat mengemaskan
W.Zhuli : Hei, cucu kita belum lahir lah
W.Sisi : Kalau begitu doakan agar cepat lahir
KAMU SEDANG MEMBACA
House Husband「 Yizhan 」- END
FanfictionWang Yibo bingung tak punya uang setelah dirinya dipecat. Xiao Zhan datang menawarkan pekerjaan dengan gaji besar dengan syarat harus menikahinya terlebih dahulu. Pekerjaan seperti apa kira-kira yang akan dilakukan Wang Yibo? . 𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 : 𝟏𝟔 𝐉...