Sepertinya butuh ekstra disini...
Karena di Papi & Baby Lion, Rionnya udah gede. Disini adalah kisah singkat Rion bareng orangtuanya. Bacanya pelan-pelan, wajib ini mah asli.
Jadi emm... Selamat membaca!!
» Ekstra Chapter : House Husband «
Rion kecil itu menggemaskan. Tapi pas udah besar kelakuannya mirip banget sama Xiao Zhan. Wajar sih anaknya meski wajahnya mirip sama si papi.
Pas usia satu tahun Rion sudah bisa berjalan meski ia masih belum bisa berlari menembus badai. Ya kali nembus badai emang apaan?
Jadi kali ini kita akan berkisah tentang Rion kecil.
Rion itu lahir dari sebuah coklat laknat buatan Nenek Yuu. Itu menjadikan rahasia si Mami kalo dirinya sebenarnya uke ketahuan.
Saat ini usia Rion 1,5 tahun dan dia mulai menuruti apapun yang dibicarakan kedua orangtuanya.
Mereka kemudian membawa Rion ke sebuah kebun binatang. Dan Rion sangat senang ketika dirinya melihat banyak orang.
Rion dalam pangkuan Xiao Zhan sebab tak ingin berpisah dan Wang Yibo membawa perlengkapan Rion. Semua telah disiapkan sebelumya termasuk makanan kalau Rion lapar.
“Rion liat itu ada kembaran kamu.” Tunjuk Xiao Zhan pada seekor singa jantan yang terlihat sedang duduk.
“Embayan?”
“Iya, namanya singa.” Kata Xiao Zhan dan Rion menggerakkan tangannya kearah singa.
“Inga...Inga...”
RAW... Singa jantan itu tiba-tiba mengaum membuat Rion meringis ketakutan.
“Usstt... Jangan takut sayang...” Xiao Zhan menepuk nepuk pantat Rion untuk menenangkannya.
“Ayo pindah.” Ucap Wang Yibo mengajak keduanya ke kandang lainnya.
Mereka lalu sampai ke bagian kandang-kandang burung. Rion dengan mata bulatnya memandang bagaimana burung burung terbang dari satu dahan ke dahan lain.
“Mami.. mami.. buyung? Buyung tebang...” Celoteh Rion.
“Iya terbang. Rion mau terbang juga gak?” Tanya Wang Yibo.
Rion menggeleng, “Atut papi.”
“Takut? Sini biar papi terbangin Rion.” Wang Yibo lalu mengangkat Rion dari pangkuan Xiao Zhan.
Rion lalu diangkat Wang Yibo tinggi hingga Rion bisa melihat Maminya berada di bawahnya.
“Huaa... Mami...” Teriak Rion hingga membuat beberapa orang melihat kearah mereka.
Xiao Zhan langsung menangkap Rion dalam pelukannya. Rion langsung menggenggam pakaian Maminya dan memberi tatapan tidak suka pada Wang Yibo.
“Yah, ngambek..”
“Kamu sih...” Ujar Xiao Zhan mengusap-usap Rion.
Wang Yibo menghela nafas, “Hah ya sudah ayo keliling lagi.”
Mereka kemudian kembali berkeliling di kebun binatang itu dan Rion meminta berhenti ketika melihat jerapah dengan leher dan kaki yang panjang menarik perhatiannya.
Rion terlihat ingin menyentuhnya dengan gerak tangannya yang tidak bisa diam.
“Itu jerapah Rion.” Kata Wang Yibo.
“Japah?” Rion memiringkan kepalanya.
“Iya, jerapah.”
Rion memanyunkan bibir kecilnya membuat wajah kecilnya terlihat sangat menggemaskan.
Wang Yibo mengambil ponsel dari sakunya kemudian meminta istrinya untuk berbalik. Wang Yibo kemudian menjauh dan meminta keduanya untuk bergaya.
Cekrek. Sebuah gambar diambil Wang Yibo. Ia lalu memperlihatkan hasil pontrera nya pada Xiao Zhan.
Xiao Zhan tersenyum senang.
Mereka lalu melanjutkan ke bagian dunia air dimana terdapat banyak kaca dan air di sana.
Rion sudah berganti pangkuan dengan Papinya sebab Xiao Zhan merasa pegal. Rion lalu menempelkan tangannya pada kaca besar dihadapannya. Ia melihat banyak ikan yang berenang-renang kesana kemari matanya fokus pada gerak ikan yang ada didekatnya.
“Ican... Ican!!” Celotehnya mengetuk-ngetuk kaca.
Mereka lalu meminta seorang petugas yang ada disini untuk memotret bersama.
Tapi Rion kecil mulai bosan dan lelah. Ia lapar dan akhirnya menangis tiba-tiba. Wang Yibo langsung memberikan Rion pada Xiao Zhan sementara dirinya menyeduh susu dadakan dengan termos kecil yang dibawanya.
“Usstt... Rion lapar ya... Bentar...” Ucap Wang Yibo mengocok botol susu milik Rion.
Setelah dirasa tercampur Xiao Zhan mengambil botol itu dan memberikan pada mulut Rion. Rion dengan cepat menyedot susu dengan mulutnya. Perlahan matanya terpejam karena kantuknya mulai datang.
Wang Yibo memasukan kembali termos kedalam tasnya. Ia melihat Rion yang terlihat tertidur dengan cepat.
“Ayo cari makanan, kamu juga pasti lapar dan cape.” Ucap Wang Yibo mengajak Xiao Zhan untuk makan.
Xiao Zhan mengangguk dan mereka berjalan beriringan ke kafetaria. Di kafetaria itu ternyata sangat ramai, jadi mereka menunggu beberapa saat hingga akhirnya mendapat tempat duduk. Xiao Zhan mengipasi Rion yang berkeringat ketika tertidur dalam pangkuannya sebab dirasa memang agak panas mengingat banyak orang disini.
Wang Yibo kembali dengan beberapa makanan dan minuman yang terlihat sangat menyegarkan.
“Cape?” Tanya Wang Yibo mengambil tisu dan mengusap dahi Xiao Zhan.
“Mn. Aku ingin tidur.”
“Setelah makan ayo pulang.” Ucap Wang Yibo menghibur Xiao Zhan.
“Suapi...” Pintanya manja.
“Baiklah-baiklah, kamu mau yang mana?”
“Yang itu.” Tunjuk Zhan pada bungkusan yang isinya mie.
Wang Yibo kemudian membuka bungkus mie itu dan kemudian menyuapi Xiao Zhan. Xiao Zhan tersenyum memakan mie.
Setelah makan selesai mereka berjalan keluar kafetaria dan sambil melihat beberapa hewan lain mereka berjalan ke pintu keluar.
Mereka langsung masuk kedalam mobil. Xiao Zhan duduk di bangku belakang, dengan Rion diletakan di car seat khusus untuknya yang telah diatur menghadap kebelakang. Rion sedikit terusik ketika Xiao Zhan meletakkannya.
Dengan tenang Xiao Zhan menepuk-nepuk Rion hingga ia tertidur lelap kembali.
Wang Yibo yang sedari tadi melihat dari bangku kemudi tersenyum dan melihat Xiao Zhan yang terlihat sangat lelah.
“Zhan tidur saja, perjalanan pulangnya lama.”
“Baiklah. Yibo hati-hati menyetirnya.”
“Ya.” Jawabnya kemudian menyalakan mobil untuk kembali pulang ke apartemen.
Begitulah hari singkat Rion dan keluarga ketika Rion masih kecil berjalan-jalan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
House Husband「 Yizhan 」- END
FanfictionWang Yibo bingung tak punya uang setelah dirinya dipecat. Xiao Zhan datang menawarkan pekerjaan dengan gaji besar dengan syarat harus menikahinya terlebih dahulu. Pekerjaan seperti apa kira-kira yang akan dilakukan Wang Yibo? . 𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 : 𝟏𝟔 𝐉...