Chapter 1

11.6K 950 77
                                    

Disarankan untuk membaca My Killer Ketos terlebih dahulu. Karena ini sequel cerita tersebut.

Sekian, terimagaji🥰

Sebelum itu, aku mengingat kan kalau cerita ini mungkin lebih ke Reyna dan Alvaro.

Salam hangat,
Nab.

•~•~•~•~•~•~•~•~•

"Astaga bang Rey!" Pekik seorang wanita setengah baya dengan menggunakan jas putih. Walaupun begitu, wajah wanita itu masih terlihat muda dan memiliki wajah yang berseri.

Bahkan kedua anaknya itu juga sempat heran dengan sang mamanya, mengapa masih awet muda? Tak hanya sang mama, bahkan papanya pun masih terlihat sangat muda.

"Rey masih punya telinga ma."

Caramel melebarkan matanya, siapa yang tak tahu jika dia punya telinga. Wanita itu menjewer telinga anak lelakinya tanpa ada rasa kasihan.

"Udah dibilangin habis sekolah langsung mandi, kenapa sekarang main PS? Mood banget ya bikin Mama marah-marah pas pulang kerja?" Caramel menatap anaknya dengan tajam.

"Eh eh lepasin dulu mah!" Reynand mengusap telinganya.

"Udah, makan dulu." Ujar Caramel setelah melepaskan tangannya.

"Mah, mamah marah sama Abang?"

Reynand berdecak sebal, kemudian bangkit dari duduknya mengekor di belakang sang Mama.

"Jangan marah dong ma, besok bang Rey beliin kue leker deh."

"Beneran?" Caramel menatap anak lelakinya penuh tanya.

Reynand mengangguk, "Iya! Biasanya mang botak kalau Rey pulang sekolah dia pasti di depan gerbang."

Caramel tersenyum bahagia. "Anak pinter."

"Rey dimaafin kan?"

"Iya, besok kue leker nya jangan lupa."

"Oit!" Reynand mengacungkan jari jempolnya kemudian menduduki kursi meja makan.

Caramel melepas jas putihnya, sungguh ia merasa penat hari ini. Hari ini pasien sangat banyak, bahkan rela memotong waktu istirahat untuk meladeni pasiennya.

"Bi Inah masak apa bang?" Tanya Caramel menduduki kursinya.

Reynand menunjuk lauk pauk yang berada di atas meja makan yang besar ini. "Kayanya perut Rey nampung banyak makanan deh mah hari ini." Ujar cowok itu menatap makanan nya kagum.

"REYNA CEPET TURUN MAKAN!"

"REYNA NGAPAIN KAMU!"

"Mah, bisa pelan-pelan nggak sih manggilnya?" Heran Reynand.

"Emang kamu mau nungguin Reyna lama-lama?"

Reynand menggeleng. "Enggak."

AL-REYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang