"PAPA MAMA BANG REY KELUARR!"
Pagi ini Reyna dihebohkan dengan adanya mobil sport hitam yang terparkir di halaman rumahnya. Perasaan kemarin malam tak ada bukan? Maka dari itu, ia sangat terkejut sekali.
"Kenapa sih? Masih pagi loh..." Gerutu Caramel menuruni tangga sembari melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul lima pagi.
"Ituu... Mobil siapa ma?" Tunjuk Reyna pada mobil tersebut.
Caramel melebarkan matanya. "Perasaan mama sama papa nggak beli mobil baru... Jangan-jangan papa kamu nyuri?" Heran Caramel mendekati mobil itu.
Reyna menggaruk rambutnya, "Mama solimi?" Gumamnya.
"Kenapa pagi-pagi teriak?" Celetuk Rafael dari arah belakang mereka.
"Ini mobil siapa pa?" Tanya Caramel, lima hari lalu memang ia dan Rafael membeli mobil baru. Tapi mengapa ada mobil lain yang terparkir disini?
Takut Caramel, mobil ini hasil curian lalu diletakkan di depan rumahnya karena pencuri itu ketauan. Pikirnya.
Rafael mengangkat bahunya acuh. "Coba tanya bang Rey."
"Apa?" Sahut seseorang dari belakang mereka, nampaknya cowok itu masih sangat mengantuk. Lihatlah matanya, masih memerah karena Reynand terus saja mengucek mata nya.
"Ini mobil siapa?"
"Alvaro."
"Hah?!" Pekik mereka bersama.
"Terus kenapa ditaruh disini?" Ujar Rafael.
"Eee maksudnya punya Alvaro, tapi dikasih ke Reyna. Udah ah bang Rey mau tidur." Reynand kembali memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Namun setelahnya ia dibuat terjingkat oleh teriakan seseorang.
"SAYANG KAK VAROOOO!"
√√√
Reyna mengedarkan pandangannya, dari sekian banyaknya orang di kantin namun ia tak menemukan keberadaan Alvaro.
Gadis ini membawa paper bag pink berisi dua gelas jus apel serta dua buah kotak makan.
"Woy Rere!"
"Eh copot!"
"Apanya yang copot?" Ujar Liam panik.
"Enggak ada, Reyna cuma kaget aja." Jawab Reyna nyengir.
Liam manggut-manggut kepalanya. "Ngapain disini?"
"Nyari kak Varo, Liam tau?"
Cowok itu menggelengkan kepalanya, kemudian menarik tangan Reyna lalu mendudukkan gadis itu di kursi. "Dari tadi nggak liat dia."
"Makan aja disini sama gue, ntar dia nongol kesini." Lanjutnya.
Reyna terdiam sejenak. "Iya juga."
"Ini buat gue?" Tanya Liam sembari mengambil sebuah kotak makan yang Reyna bawa.
Reyna menelan roti sandwich nya. "Itu buat kak Varo, tapi kalau Liam makan, makan aja. Soalnya kak Varo nya nggak ada." Ujar gadis itu melanjutkan aktivitas makannya.
Liam dengan senang hati membuka tutup kotak makan itu. Lumayan, makan gratis jadi ia tak perlu mengantri di depan. Liam menyendok kan nasi goreng itu. Namun beberapa detik berikutnya cowok itu memuntahkan semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-REY
Teen Fiction[Sequel My Killer Ketos] "Kok manis sih?" Tanya Reyna setelah merasakan jus yang dibuat oleh Alvaro. "Ya terus? Lo mau yang rasa pedes?" "Gak gitu! Biasanya Reyna buat sendiri gak pake gula. Soalnya minumnya sambil liatin wajah kak Varo, jadi manis...