Happy reading<3
Saat ini, Reyna tengah berbincang dengan Salma. Dia menceritakan kejadian kemarin, semuanya.
Salma melotot lebar, "Re! Kenapa dibilangin sama Dimas sih!!" Ujarnya mengacak rambutnya frustasi. "Kan jadi malu, ogeb!"
Reyna mengerutkan dahinya, ogeb? "Ya maaf, soalnya kata Papa, kalau ditanya harus jujur. Kemarin aku ditanyain sama Dimas." Jelas gadis itu.
"Iihhh kesel!" Salma menghentakkan kakinya.
"Reyna kan—"
"Kalian berdua!"
Salma dan Reyna menoleh, "Kenapa?" Tanya mereka berdua.
Oliv menghampiri meja mereka, gadis berpakaian ketat itu berjalan dengan anggun. Reyna melongo, itu bibir kenapa merah banget?. "Bibir kak Oliv emang merah gitu? Habis digigit serigala ya?" Reyna bergidik ngeri.
Oliv melotot, "Sialan lo!" Tudingnya pada Reyna.
Reyna menjawil tangan Salma, tetapi Salma hanya menatap Oliv sedari tadi. Olivia, atau biasa dipanggil Oliv adalah senior mereka. Memang dia sering berpakaian ketat, serta dandanan yang menor.
"Aku kenapa?" Tanya Reyna, ketika Oliv menajamkan matanya.
Oliv tersenyum smirk, "Bilang sama Alvaro, ntar malam gue tunggu di jalan kencana."
"Mau ngapain?"
"Tinggal bilang aja susah!" Sewot Oliv, dia menunduk menatap kedua perempuan itu. "Boleh nggak sih gue mengkritik penampilan lo berdua?" Tunjuk Oliv kepada Reyna dan Salma secara bergantian.
"Boleh boleh!" Sahut Reyna antusias, hal itu membuat Salma menyikut gadis itu.
"Kayak orang gembel, percuma anaknya orang kaya. Tapi tetap aja penampilan kayak orang gelandangan. Terutama lo Reyna, kelakuan kayak anak kecil aja jadi pacarnya Varo. Harusnya, dia itu sama gue." Cibir Oliv, seketika Reyna terdiam.
Oliv berbalik, dia berjalan anggun meninggalkan kelas itu.
Seperginya Oliv, Salma berdiri. "Emang dia itu lonte!!"
Lama terdiam Reyna terjingkat dengan ucapan Salma.
"Lonte itu, apa?"
Salma menoleh, dia menduduki kursinya kembali menatap depan kesal. Dia sangat kesal sekali dengan Oliv, bisa-bisanya cewek itu menghina Reyna dan dia. Lalu dia menyadari Reyna menatapnya heran. "Apa?"
"Lonte itu, apa?" Ulangnya.
Dia berpikir sejenak, kemudian menatap Reyna serius
"Lounthe adalah sebuah istilah mencari uang yang gampang, tapi dosanya luar biasa!" Kata Salma. Dia terkikik geli ketika melihat Reyna mengangguk-angguk paham.
"Jadi... Itu ya?"
"Ho'oh."
Kelihatannya Reyna mengantuk berat. Matanya memerah, tatapannya sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-REY
Teen Fiction[Sequel My Killer Ketos] "Kok manis sih?" Tanya Reyna setelah merasakan jus yang dibuat oleh Alvaro. "Ya terus? Lo mau yang rasa pedes?" "Gak gitu! Biasanya Reyna buat sendiri gak pake gula. Soalnya minumnya sambil liatin wajah kak Varo, jadi manis...