Malam kian kelabu , ku duduk terdiam di dekat pintu menatap langit kian membiru dipenuhi bintang malam menemani malamku , taklupa sang Candra menampakkan cahyanya yang berbinar terang diantara bintang bintang ,desiran angin membawaku mengingat sesuatu di masa lalu sesuatu yang tiba tiba terceletuk di pikirankku yang membangunkan hati tuk membuka sebuah dongeng indah yang mulai meremang dari ingatanku , bagai sebuah dorongan tuk mengingatkannku akan suatu hal yang telah ku alami namun ku lupa akan waktu itu.
Dimana perahu tempurung kelapa masih terombang ambing di sungai yang jernih airnya , yang dimana disana ramainya anak anak melampiaskan kegembiraannya dengan tarikan senar yang menyandat kertas bercorak dengan ekor merah diikatnya , berlarian kesana kemari penuh canda tawa yang sempurna , dan disaat itu juga gelembung gelembung sabun beterbangan diudara yang dibuat oleh gadis mungil berbaju merah muda , ditiupnya kencang kencang penuh rasa senang akan hasilnya .
Disaat tebasan parang kayu yang menebas rerumputan namun tak mengenai sasaran , tetapi cukup terasa dikala mengenai betisku yang membuat urat urat ini terasa linu , yang dimana anak anak memakainya tuk berdrama bagaikan seorang prajurit yang sedang berperang melindungi seorang tuan putri kecil dengan rangkaian bunga diatas kepalanya, dengan dipakainya arang hitam sebagai kumis palsunya hingga pipi mungilnya menjadi hitam dimana mana .
Dimana bajak sawah berkepala kerbau mesih berlaku dimasanya , kereta kuda sebagai transportasinya
Inilah sebuah kisah rumit penuh romansa .
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia Abi & Zahra
Teen FictionNostalgia Abi & Zahra , sebuah kisah perempuan cantik ( Zahra ) di pesantren dengan perasaan yang sulit dimengerti dan suatu kejadian yang tidak mudah di terima namun itu nyata . Ikuti ceritannya ....